Sore ini, Asique, Rey cs dan Bara cs sedang berkumpul di basecamp. Sebenarnya tadi mereka sudah akan pulang, namun tiba-tiba hujan turun. Jadi sekarang disini lah mereka, berkumpul di ruang tengah sambil menonton televisi dan berbincang ditemani dengan beberapa cemilan dan teh hangat.
"Eh btw, kabar Friska gimana ya?" Tanya Sherin.
"Ngapain lo mikirin dia?" Tanya Nancy.
"Tiba-tiba aja kepikiran." Jawab Sherin.
"Gue mah bodo amat." Jawab Rena.
"2in"
"3in"
"4in"
"5in"
"6--"
"Bacot sekali kalian." Sahut Nico menanggapi teman-temannya.
"2in"
"3in"
"4in"
"5in"
"6in"
"7--"
"Ngomong gak guna sekali lagi gue bacok lo!" Ancam Nancy. Evan yang akan bersuara melanjutkan perkataannya pun seketika bungkam.
"Gue denger, dia pindah ke Surabaya." Sahut Yola.
"Siapa?" Tanya Sherin.
"Friska lah tolol. Emang tadi lo tanya siapa? Mbok Sri?" Jawab Yola
Mbok Sri adalah pemilik warung makan di depan basecamp."Ngegas amat lo." Cibir Sherin.
"Udah, gak usah dilanjutin. Ngomongin dia gak bakal dapet kunci surga. Mending ghibah aja." Usul Riki.
"Sama aja bego!" Jawab teman-temannya yang lain sambil melempari kulit kacang kearahnya.
"Salah hamba apa Ya Allah?" Ucap Riki mendramatisir dengan tangan menengadah keatas.
"Yang kelas 12 bentar lagi UN nii." Ujar Rey sambil melirik Bara, Micha, dan Al.
"Ga peduli." Jawab Al dengan pandangan masih fokus di ponselnya.
"Jangan gitu Al. Ini penentuan, UN terakhir." Ucap Aldo.
"Iya iya. Besok gue belajar." Jawab Al.
"Kalian mau kuliah? Atau gimana? Apa langsung kerja?" Tanya Sherin.
"Kuliah." Jawab Micha dan Bara bersamaan.
"Dirumah." Jawab Al. Sangat aneh memang.
"Gak paham lagi sama jalan pikiran lo, Al." Sahut Keyla sambil menggelengkan kepalanya.
"2in"
"3--"
"Terusin, Fan, Terusin. Nyawa lo ada ditangan gue." Ancam Nancy kepada Fany yang ingin melanjutkan ucapannya.
"Berani macem-macem sama dia? Lo berurusan sama gue." Bela Rey lalu merangkul Fany yang duduk disampingnya.
"Aduhh abang Reyyy makin gentle ajaaa..." Ucap Nico.
"Dede juga mau digituin.." Sahut Bara.
"Jijik sumpah." Ucap Caca yang membuat teman-temannya yang lain tertawa.
"Guys, gue mau ngomong." Ucap Micha.
"Emang daritadi lo ngapain bang? Nyinden?" Tanya Evan.
"Nggak gitu. Ini serius." Ucap Micha.
"Apa?" Tanya Rey.
"Habis pengumuman kelulusan gue ke Australia." Ucap Micha yang membuat teman-temannya cukup terkejut, mereka pun menegakkan duduk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [COMPLETED]
Teen Fiction[END] ------------------------------------------------ Apa jadinya jika dua orang yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan menjadi teman atau bahkan sahabat? Dan bagaimana jika beberapa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal menjadi satu? Pernah...