Pagi ini Rey sudah berada dirumah Fany. Hari ini hari minggu, jadi ia memutuskan untuk menemani Fany karena kedua orang tua Fany sedang diluar kota untuk mengurus perusahaan mereka. Jadi dirumah, Fany hanya bersama Sherly, pembantu rumah tangga, dan tukang kebun yang bekerja di rumahnya. Sebenarnya Fany sempat terkejut dengan kedatangan Rey yang tiba-tiba, karena semalam Rey tidak mengabari jika pagi ini ia akan pergi ke rumah Fany.
Saat ini Fany dan Rey sedang duduk di sofa ruang keluarga rumah Fany. Televisi didepan mereka menampilkan acara kartun yang selalu ada setiap hari minggu. Sedangkan Sherly, dia tadi ikut pembantunya pergi berbelanja ke pasar.
"Kamu kenapa? Marah sama aku?" Tanya Rey kepada Fany yang sedari tadi hanya diam.
"Nggak." Jawab Fany dengan pandangan lurus ke depan.
"Aku tau kamu marah sama aku gara-gara aku ke kantin bareng Sandra kemarin." Jawab Rey namun Fany tetap diam.
"Fan? Kamu ngomong dong." Rengek Rey sambil memegang lengan Fany.
"Ngomong apa?" Tanya Fany datar.
"Apa aja, asalkan jangan diem kayak gini." Jawab Rey.
"Gak mood." Jawab Fany singkat yang membuat Rey menghela nafas panjang.
"Kalo kamu marah sama aku, marah aja. Lebih baik kamu bentak aku daripada kamu diem gini." Ujar Rey yang membuat Fany menoleh kearahnya.
"Aku gak marah." Ucap Fany.
"Terus kenapa kamu diem kayak gini?" Tanya Rey.
"Aku cuma males ngomong." Jawab Fany yang membuat Rey menaikkan sebelah alisnya.
"Ngomong kok males sih, Fan?" Tanya Rey yang heran dengan kelakuan kekasihnya itu.
"KAK LEYYY!!!!!!" Teriak seorang anak kecil sambil berlari kearah Rey. Siapa lagi kalo bukan Sherly.
"Sherly gak usah lari!" Tegas Fany dengan nada lembut. Adiknya itu sangat susah dilarang untuk tidak berlari.
"Kak Ley! Ely kangen tau sama kakak!" Ucap Sherly yang saat ini sudah berada dipangkuan Rey. Ia bahkan mengabaikan ucapan kakaknya.
"Sherly kangen sama kakak, hm?" Tanya Rey sambil mencubit kedua pipi Sherly gemas.
"Heem. Kak Fany kalo ditanyain diem telus." Adu Sherly kepada Rey.
"Emang kamu tanya apa sama Kak Fany?" Tanya Rey.
"Kapan Kakak ganteng main kelumah lagi? Gitu." Jawab Sherly.
"Kan kakak gak tau siapa kakak ganteng yang kamu maksud!" Sahut Fany sedikit kesal dengan adiknya yang mengadu kepada Rey.
"Tuh kan, kakak malah-malah lagi." Ucap Sherly sambil mengerucutkan bibirnya.
"Udah. Sekarang kan kakak udah ada disini." Ujar Rey menengahi kedua kakak adik yang saling membela diri itu.
"Orang dia aja gak ganteng!" Gumam Fany sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Siapa maksud kamu?" Fany membulatkan matanya saat mengetahui ternyata Rey bisa mendengar gumamanya.
"Kamu denger?" Tanya Fany.
"Kamu kira aku tuli?" Tanya Rey balik. Hal itu membuat Fany merutuki dirinya sendiri.
"Kak Ley ayo main!!" Ajak Sherly yang sedari tadi terabaikan.
"Sherly pengen main apa?" Tanya Rey sambil mengelus rambut Sherly.
"Mmm, gimana kalo kita ke timezone aja?" Tanya Rey lagi yang membuat Sherly menganggukkan kepalanya antusias dan turun dari pangkuan Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [COMPLETED]
Teen Fiction[END] ------------------------------------------------ Apa jadinya jika dua orang yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan menjadi teman atau bahkan sahabat? Dan bagaimana jika beberapa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal menjadi satu? Pernah...