Bel istirahat kedua sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Kantin SMA Khatulistiwa terlihat sangat ramai. Untung saja Asique dan Rey cs sudah mempunyai tempat duduk yang di sakral kan oleh seluruh penghuni kantin, jadi mereka tidak usah repot untuk berebut tempat duduk dengan siswa lain.
"Aku denger ada adek kelas yang suka sama kamu," Ucap Fany pelan kepada Rey yang duduk disampingnya.
"Maksud kamu?" Tanya Rey sambil menoleh kearah Fany.
"Aku denger ada adek kelas yang suka sama kamu," Ulang Fany yang bisa didengar teman-temannya, sehingga membuat mereka menoleh kearahnya.
Rey tertawa melihat tingkah kekasihnya itu. Menurutnya, ini adalah hal yang biasa dan Fany tidak usah serius menanggapinya.
"Hei, bukannya dari kelas 10 emang banyak yang suka sama aku? Bahkan setelah kita jadian juga masih ada yang suka sama aku, udah gausah serius gitu." Ujar Rey sambil mengacak puncak kepala Fany.
Wajar juga jika banyak yang menyukai Rey. Dia memang mempunyai wajah tampan, ditambah dirinya adalah kapten basket SMA Khatulistiwa.
"Tapi ini beda, kayaknya dia ngejar kamu banget." Jawab Fany sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Hal itu lagi-lagi membuat Rey tertawa.
"Kamu percaya kan sama aku?" Tanya Rey sambil menatap Fany yang terlihat kesal.
"Hm." Jawab Fany sambil mengalihkan wajahnya agar tidak terpancing menatap Rey.
"Kalo kamu percaya sama aku, aku juga bakal jaga kepercayaan itu. Jangan dengerin omongan orang yang gak sesuai fakta ya?" Ujar Rey yang mendapat anggukan dari Fany.
"Pacaran aja terus, Bangke!" Sindir Nancy dengan suara toanya.
"Dunia berasa milik berdua ye?" Tanya Sherin.
"Kalo mau pacaran cari tempat lain! Pergi sono pergi!" Usir Keyla sambil mengibaskan tangannya.
"Maaflah, kita--"
Ucapan Rey terpotong karena Caca dan Aldo baru saja kembali setelah memesankan makanan mereka.
"Nih, pesenan kalian." Ucap Caca sambil meletakkan nampan berisi es jeruk dimeja kantin. Dilanjut Aldo yang juga meletakkan nampan berisi batagor dimeja kantin.
"Tau gitu, gue aja tadi yang pergi mesenin makanan daripada disini malah jadi penonton drama!" Ujar Rena.
"Drama apaan?" Tanya Aldo yang sudah duduk di kursinya.
"Tuh temen lo tuh! Bangsat emang!" Jawab Yola yang memang gak bisa santai.
"Siapa?" Tanya Caca yang tidak paham maksud Yola.
"Rey sama Fany." Jawab Nicho.
"Kenap--" Caca tidak bisa melanjutkan ucapannya karena tiba-tiba Aldo menyuapkan batagor kemulut Caca.
"Udah makan dulu, tanyanya nanti." Ucap Aldo yang membuat Caca menatapnya tajam.
"Ini nih juga, baru aja dateng malah bikin drama baru!" Sindir Evan kepada Caca dan Aldo.
"Kalian kalo mau debat, biar gue aja yang makan batagornya." Ujar Riki yang sedari tadi diam sambil menikmati makanannya hingga kini sisa setengah.
"Udah mau abis aje lo?" Tanya Rey.
"Gue gak banyak bacot kek kalian!" Jawab Riki santai.
Mereka pun kemudian diam dan menikmati makanannya masing-masing. Tak lama kemudian bel masuk kelas berbunyi sehingga membuat mereka dan para siswa lain yang berada dikantin segera berdiri dan berjalan menuju kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [COMPLETED]
Teen Fiction[END] ------------------------------------------------ Apa jadinya jika dua orang yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan menjadi teman atau bahkan sahabat? Dan bagaimana jika beberapa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal menjadi satu? Pernah...