"Daritadi diem aja, Ca?" Tanya Aldo kepada Caca yang berjalan di sampingnya.
Malam ini Aldo mengajak Caca pergi ketaman yang lumayan ramai saat malam hari. Disana ada banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai makanan.
Caca sebenarnya sangat malas untuk keluar malam ini tapi karena Aldo sudah datang kerumahnya, ia pun menyetujui ajakan Aldo agar Aldo tidak kecewa. Entah mengapa mood Caca menjadi buruk setelah kejadian dikantin tadi. Apalagi saat Aldo mempersilahkan Sandra cs duduk bersama mereka.
"Bentar." Ucap Caca lalu berjalan kearah penjual Cappucino Cincau.
Caca hanya membeli satu Cappucino Cincau untuk dirinya sendiri. Setelah membayarnya, Caca pun segera berjalan menuju parkiran, meninggalkan Aldo yang masih berdiri dibelakangnya.
"Gak biasanya," Gumam Aldo lalu berjalan mengikuti Caca.
Mereka berdua kini sudah berada didalam mobil. Aldo melajukan mobilnya pelan menuju rumah Caca.
"Lo kenapa, Ca? Ada masalah?" Tanya Aldo yang menyadari perubahan Caca.
Biasanya Caca akan menawari Aldo makanan ataupun minuman yang Caca beli, namun kali ini tidak. Biasanya Caca akan antusias saat melihat berbagai penjual makanan, namun kali ini juga tidak. Caca seakan berubah menjadi Caca yang dingin seperti dulu.
Aldo pun menepikan mobilnya, ia mengambil ponsel hitamnya lalu membuka kamera, ia ingin memotret Caca dengan wajah datar sambil meminum Cappucino Cincau yang tadi dibeli Caca.
Caca yang sadar akan kamera ponsel Aldo pun langsung mengangkat tangannya dengan jari membentuk huruf 'V'. Walaupun hasil jepretannya sedikit kabur, foto itu tetap Aldo jadikan snapgram di akun instagramnya. Caca yang tau itu pun hanya diam, ia malas untuk membuka suara apalagi berdebat.
Melihat Caca yang diam saja, Aldo pun segera memasukkan ponselnya kedalam saku jaket bomber biru tua yang ia pakai. Setelah itu, Aldo kembali melajukan mobilnya menuju rumah Caca.
***
Siang ini, Sandra dan kedua temannya sedang menghabiskan waktu istirahat di bangku pinggir lapangan SMA Khatulistiwa. Mereka malas pergi ke kantin setelah kejadian kemarin. Mereka merasa tidak bersalah, namun kakak kelasnya kemarin malah memancing emosi mereka bertiga.
"San, San! Liat deh ini ternyata di instagram kak Rey ada foto ceweknya!" Ujar Via tiba-tiba sambil menunjukkan layar ponselnya ke arah Sandra.
Sandra yang sangat ingin tau tentang pacar Rey itupun langsung merebut ponsel itu dari tangan Via. Ia melihat foto seorang perempuan di akun instagram milik Rey.
"Bukannya itu yang kemarin duduk disamping Kak Rey ya?" Tanya Cindy yang juga ikut melihat foto perempuan itu.
"Iya, kayaknya dia juga mantan kapten basket putri di SMA Khatulistiwa." Celetuk Via yang membuat Sandra dan Cindy langsung menatap kearahnya.
"Berarti dia dulu kapten tim basket? Sama kayak Kak Rey?" Tanya Sandra yang diangguki oleh Via.
"Siapa sih namanya?" Tanya Cindy.
"Kalo gak salah Fany." Jawab Via sambil menerima ponselnya yang dikembalikan oleh Sandra.
"Pokoknya gue gak rela kalo Kak Rey jadi milik orang lain!" Ucap Sandra menggebu-gebu.
"Terus lo mau ngapain?" Tanya Cindy.
"Gue bakal ngehancurin hubungan mereka!" Jawab Sandra dengan senyum iblisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [COMPLETED]
Teen Fiction[END] ------------------------------------------------ Apa jadinya jika dua orang yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan menjadi teman atau bahkan sahabat? Dan bagaimana jika beberapa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal menjadi satu? Pernah...