Ujian Nasional yang berlangsung selama 4 hari sudah berakhir seminggu yang lalu. Di SMA Khatulistiwa, siswa-siswi sudah masuk sekolah seperti biasanya. Kegiatan belajar mengajar di kelas 10 dan 11 kembali dilaksanakan, sedangkan untuk kelas 12, kegiatan mereka bebas, namun tetap diwajibkan masuk. Saat ini Asique dan Rey cs sedang berada di kantin, mereka sibuk menikmati makanan dan minuman yang mereka pesan tadi.
Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Kantin yang semula sepi pun seketika menjadi ramai dan sesak. Siswa-siswi kelas 10 dan 11 sudah memenuhi kantin. Suara teriakan di berbagai penjuru kantin juga mulai terdengar. Tiga orang siswi kelas 10 yang sudah memesan makanan pun melangkahkan kaki mereka menuju meja Asique dan Rey cs. Mereka tak lain dan tak bukan adalah Sandra, Cindy, dan Via.
"Kak Rey! Aku kangen loh sama kakak." Ucap Sandra sambil duduk di kursi samping Rey, karna 3 kursi yang kosong berada diantara Rey dan Aldo.
"Eh eh eh, yang ngijinin kalian duduk disitu siapa?" Tanya Nancy dengan nada sewotnya.
"Loh, emang kita duduk disini harus ijin dulu?" Tanya Sandra tak kalah sewotnya.
"Kan ini tempat umum." Lanjut Cindy yang diangguki Via.
"Kalian jangan mentang-mentang dibaikin Rey sama Aldo, terus sekarang kalian bisa ngelunjak ya!!!" Tegas Caca dengan suara dingin dan datarnya. Membuat siapa saja yang mendengarnya langsung bergidik ngeri dengan nyali menciut.
"Ca," Ucap Aldo memperingati Caca dengan nada lembut.
"Apa?! Untuk saat ini gue udah gak bisa sabar lagi!!" Jawab Caca dengan nada biasa namun terdengar penuh amarah.
"Oh, jadi ini yang namanya Caca. Yang deketin dan ngejar Kak Aldo dari kelas 10?" Tanya Cindy yang membuat Asique semakin geram.
"Lo kalo gak tau apa-apa mending diem!" Bentak Caca dengan tatapan membunuh yang ia berikan kepada Cindy.
"Kita udah sabar sama kalian, tapi untuk sekarang? Jangan harap stok sabar kita masih tersisa!" Ucap Fany yang sedari tadi diam menahan emosi.
"Fan," Ucap Rey dengan nada sama dengan Aldo tadi.
"Apa?! Mau belain dia? Silahkan!" Jawab Fany lalu berdiri dan berjalan keluar meninggalkan kantin.
"FAN! FANY!" Teriak Rey namun tetap tidak bisa menghentikan langkah Fany.
"Lo udah keterlaluan ya, Rey! Gue kira lo baik sama mereka karna pengen ngelindungin Fany, tapi ini udah diluar batas! Apalagi tadi pagi, lo udah janji mau jemput Fany, tapi malah gak dateng-dateng, dan Fany memutuskan untuk bawa motor sendiri. Dan setelah sampai di sekolahan apa?! Lo ngeboncengin cewek kegatelan kayak dia?!" Ujar Yola penuh emosi sambil menunjuk ke arah Sandra dengan jari telunjuknya.
"Kalo lo gak bisa bikin Fany bahagia, seenggaknya lo jangan buat dia kecewa!" Ucap Keyla yang membuat Rey semakin terdiam.
"Kalian kenapa sih?" Tanya Evan kepada teman-temannya.
"Temen lo yang kenapa!" Bentak Nancy.
"Nan, dewasa dikitlah. Jangan kayak gini," Ucap Evan.
"Gue emang masih kekanak-kanakan, Van. Gue belum dewasa kayak kalian semua. Tapi seenggaknya gue gak pernah bikin temen-temen gue kecewa!" Jawab Nancy lalu berdiri dan melangkah meninggalkan kantin seperti Fany tadi.
Sedari tadi, meja yang ditempati Asique, Rey cs dan Sandra cs sudah menjadi perhatian seluruh pengunjung kantin. Tidak sedikit yang berbisik-bisik membicarakan masalah yang terjadi di antara mereka.
"Kalian ini sebenernya kenapa sih? Jangan malah memperkeruh suasana dong," Ujar Nico sambil menatap Yola, Sherin, Caca, Keyla dan Rena bergantian.

KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [COMPLETED]
Teen Fiction[END] ------------------------------------------------ Apa jadinya jika dua orang yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan menjadi teman atau bahkan sahabat? Dan bagaimana jika beberapa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal menjadi satu? Pernah...