47.

34 4 0
                                    

"Lo makan dulu, Ren. Dari kemarin udah nemenin Al, sekarang kan udah ada kita. Jadi biar kita yang jagain Al." Ucap Nancy kepada Rena yang sedari kemarin berada dirumah sakit, bahkan tadi pagi ia pulang hanya untuk mandi saja. Beruntung ia sedang tidak ada mata kuliah hari ini.

"Iya, Ren. Gue temenin deh, ke kantin yuk!" Ajak Yola yang ditanggapi senyum tipis dibibir Rena.

Setelah memastikan bahwa Al masih tertidur, Rena pun beranjak untuk pergi kekantin bersama Yola, Caca, dan Sherin. Sedangkan dikamar inap Al ada Rey, Evan, Fany, Nancy, Aldo, dan Fandi. Sore ini Keyla, Riki, dan Nico sedang ada jam kuliah sore, jadi mereka tidak ikut ke RS.

Sesampainya di kantin, Caca langsung memesankan Rena bakso dan es jeruk. Sedangkan untuk dirinya, Yola, dan juga Sherin, Caca memesan 3 piring batagor dan 3 es jeruk. Setelah itu Caca kembali menuju bangku kantin yang ditempati Rena dan yang lainnya. Ia pun duduk disamping Sherin.

Sembari menunggu pesanan mereka yang sedang dibuat, tiba-tiba suara Sherin terdengar memecahkan keheningan diantara mereka.

"Gue udah kalah," Ucapnya.

"Maksud lo?" Tanya Yola yang masih fokus dengan ponselnya. Sherin menghembuskan nafas perlahan.

"Gue udah kalah, gue gak bisa lagi berjuang buat dapetin Bara." Jelas Sherin.

"Kok tiba-tiba lo nyerah gini sih, Sher?" Tanya Rena. Setahunya, Sherin adalah tipe orang yang keras kepala dalam artian tidak mau menyerah dalam hal berjuang demi sesuatu yang berharga untuknya.

"Udah gak bisa. Percuma gue berjuang kalo gak pernah diakui. Percuma gue peduli kalo cuma dicampakin." Lirih Sherin.

Caca yang duduk disamping Sherin pun langsung mengusap bahu Sherin lembut seolah memberi kekuatan pada gadis itu. Caca tau bagaimana usaha Sherin untuk memenangkan hati Bara, tidak hanya Caca namun semua anggota Asique.

"Sabar ya, mungkin dia emang bukan yang terbaik buat lo." Ucap Caca.

"Kita tau gimana perjuangan lo dari awal, Sher. Kita tau seberapa cintanya lo sama Bara. Kita tau seberapa tulusnya rasa sayang lo ke Bara. Kita tau semua, dan sekarang lo mutusin buat berhenti. Gue tau sebenernya lo belum mau nyerah. Tapi dengerin gue, ini adalah keputusan terbaik buat lo sendiri, buat masa depan lo. Kita bakal tetep ada disini buat dukung lo, Sher." Ujar Yola panjang lebar yang membuat Caca, Rena, serta Sherin tersenyum haru dan bahagia.

"Makasih ya. Kalian emang yang terbaik buat gue," Jawab Sherin yang mendapat anggukan dari Rena, Caca, dan Yola.

"Udah gausah sedih-sedih lagi. Stok air mata gue udah habis gara-gara Al," Kesal Rena sambil mengingat berapa banyak air matanya yang menetes karena menangisi Al.

"Iya-iya, yang dari kemarin romantis mah emang gituuu!!!" Sindir Yola lalu disusul tawa dari Sherin. Sedangkan Caca hanya tersenyum tipis.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang dan mereka pun segera melahapnya.

***

Sudah hampir seminggu semenjak Al sudah diperbolehkan pulang setelah kurang lebih 5 hari dirawat di RS yang sangat tidak mengenakkan itu. Selama seminggu itu pula hubungan Sherin dan Bara semakin merenggang. Sherin benar-benar serius dengan ucapannya untuk berusaha melupakan Bara dan semua yang berhubungan dengan laki-laki itu. Bara yang masih berada di Bandung juga sedikit bingung dengan tingkah Sherin akhir-akhir ini yang seperti menjauhinya.

Sebaliknya, yang terjadi pada hubungan teman-teman mereka semakin hari semakin membaik, apalagi 1 minggu lagi akan diadakan acara pertunangan Fandi dan Keyla.

About Us [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang