Liburan hanya tinggal 5 hari lagi. Libur selama 2 minggu hanya terasa 2 hari bagi para pelajar, mungkin. Sebelum liburan habis dan disibukkan dengan kegiatan sekolah, Rey, Aldo, Nico, dan Riki (sekelas dengan Nico) menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama.
Mereka memang berbeda kelas tetapi mereka sangat dekat bahkan bersahabat dari SMP. Rey, Aldo, Nico dan Riki, pagi ini sedang berkumpul di rumah Rey. Mereka akan pergi ke tempat yang sudah lama tidak mereka kunjungi. Setelah dirasa siap, mereka pun menaiki motor dan menjalankannya menuju tempat tersebut.
Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat itu. Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi. Disana terlihat seperti hutan yang sangat sepi namun sejuk. Hutan itu juga terlihat tidak berbahaya, karena sangat bersih dan terawat. Setelah memarkirkan motor didepan sebuah warung yang berada disana, mereka berempat pun berjalan menuju warung tersebut.
"Assalamu'alaikum!" Salam mereka bersamaan setelah sampai di depan pintu warung.
"Wa'alaikumsalam!" Jawab salam seseorang dari dalam. Tak lama kemudian orang tersebut keluar dari dalam warung dan berjalan ke arah mereka.
"Wealahh, Nak Rey sama yang lainnya kesini, toh?. Kok nggak bilang-bilang. Udah lama gak kesini." Ucap orang itu sambil menepuk bahu Rey yang sedikit lebih tinggi darinya.
"Iya, Pak Asep. Sibuk sama kegiatan sekolah. Ini mumpung masih libur jadi nyempetin waktu buat main kesini." Jawab Rey lalu menyalami tangan orang tadi yang diketahui bernama Pak Asep, pemilik warung. Ketiga teman Rey pun juga ikut menyalami tangan Pak Asep.
"Owalahh.. Yasudah, sini duduk dulu. Tak panggilkan bude sebentar." Ucap Pak Asep, mempersilakan keempat remaja laki-laki itu duduk.
"Iya, Pak. Makasih." Jawab Rey. Mereka berempat pun segera duduk menunggu pak Asep dan istrinya.
"Kedatangan tamu toh ini..." Ucap seseorang yang baru saja datang bersama pak Asep.
"Budeeee!!!! Lama gak ketemu. Nico kangen!!!" Ucap Nico langsung berdiri dan memeluk istri pak Asep yang bernama Harti atau biasa dipanggil bude Har.
"Kamu ini, masih kayak anak kecil." Jawab bude Har.
"Kan Nico masih imut bude.. Hehe.." Jawab Nico sambil melepas pelukannya dan berganti menyalami tangan bude Har.
"Imut apaan, Amit-amit baru bener." Ucap Riki yang kini sudah ikut berdiri dan dilanjutkan teman-temannya yang lain untuk bergantian menyalami bude Har.
"Bener nih si Riki." Jawab Rey lalu merangkul Riki yang berdiri disampingnya.
"Sudah-sudah ini pada mau pesen apa?" Tanya bude Har.
"Teh anget aja bude 4, sama makan gorengan ini." Jawab Rey sambil mencomot tempe goreng hangat yang ada di meja depannya.
"Ya sudah, bude buatin dulu." Jawab bude Har lalu berjalan ke dalam warung untuk membuatkan teh hangat.
Tak lama kemudian bude Har datang dengan nampan di tangannya berisi 4 gelas teh hangat. Setelah itu, Rey dan teman-temannya mengobrol dengan pak Asep dan bude Har sambil menikmati gorengan dan teh hangat mereka.
"Pak, Bude kita mau jalan-jalan dulu ke dalam hutan. Mumpung masih pagi udaranya enak, nanti keburu siang panas." Ucap Aldo sambil berdiri dari duduknya setelah melihat arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya yang ternyata masih jam 8.
"Iya-iya, hati-hati ya." Ucap Pak Asep lalu ikut berdiri.
"Tempat favorit kalian selalu bapak bersihkan setiap hari, jadi nanti tidak usah repot membersihkannya." Lanjut pak Asep.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [COMPLETED]
Novela Juvenil[END] ------------------------------------------------ Apa jadinya jika dua orang yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan menjadi teman atau bahkan sahabat? Dan bagaimana jika beberapa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal menjadi satu? Pernah...