49.

29 3 1
                                    

Waktu berjalan begitu cepat, Asique dan Rey cs sudah lulus dari bangku perkuliahan satu tahun yang lalu. Sedangkan Bara dan Al sudah lulus dua tahun yang lalu. Masih ingat Micha? Teman mereka yang kuliah di Australia? Dia juga sudah lulus kuliah dua tahun yang lalu dan kini laki-laki itu bertanggung jawab atas perusahaan papanya yang berada di sana.

Mereka semua sudah bekerja di bidang mereka masing-masing. Cita-cita mereka sudah tercapai tetapi belum sepenuhnya, ini baru awal untuk membuktikan bahwa mereka bisa. Berawal dari sekumpulan anak SMA yang berbeda latar belakang dan kepribadian, mereka berteman dan menjaga pertemanan mereka sampai sekarang dan seterusnya. Siapa yang menyangka bahwa dari pertemuan yang tidak disengaja malah berakhir bahagia. Semua sudah Tuhan rencanakan, kita hanya tinggal mengikuti alurnya saja.

Rey kini sudah menjadi CEO di perusahaan turun temurun milik keluarganya, begitu juga dengan Nico, Aldo, dan Bara. Bengkel kecil-kecilan yang Fandi dirikan ketika ia masih kuliah, kini sudah berubah menjadi bengkel besar dan memiliki banyak anak buah dengan Fandi sebagai pemilik sekaligus bosnya. Al yang tidak suka dengan keribetan pun akhirnya memilih membuka cafe dengan dibantu modal oleh omnya. Evan yang biasanya tidak bisa serius dan selalu bercanda, kini malah menjadi seorang dokter di salah satu rumah sakit di Jakarta. Begitu juga dengan Riki, laki-laki konyol yang selalu mengutamakan humor receh daripada keseriusan itu kini malah menjadi seorang arsitek yang sangat handal dan dipercaya.

Untuk Asique, Keyla kini sudah menjadi dokter psikolog anak di rumah sakit yang sama dengan Rey. Yola menjadi sekretaris pribadi suaminya, Nico. Begitu juga dengan Nancy yang menjadi sekretaris Evan, yang juga sudah menjadi suaminya. Ya, mereka memang sudah menikah, Nico dan Yola menikah sekitar 6 bulan yang lalu, sedangkan Nancy dan Evan, mereka baru menikah sekitar 3 bulan yang lalu.

Okay, back to topic. Caca, gadis itu masih seperti biasanya, menulis dan bermain voli, ia menjadi atlet voli dan juga seorang penulis, beberapa karyanya juga sudah banyak yang diterbitkan. Fany menjadi dosen di universitas yang dulu ia tempati untuk menimba ilmu dan mendapatkan gelar sarjana, 2 minggu lagi ia akan menikah dengan Rey tunangannya. Sherin, gadis itu kini sibuk mengurus toko roti milik mamanya yang sudah diserahkan kepadanya. Sedangkan Rena, ia menjadi seorang desainer yang cukup terkenal di Jakarta.

"Aduhhh!! Sori-sori gue telat lagi kali ini!!" Teriak seseorang yang baru saja memasuki cafe milik Al dan berjalan menuju pojok ruangan.

"Dateng-dateng bukannya salam malah teriak-teriak! Lo kira ini hutan?!" Jawab seorang perempuan yang sudah duduk disana.

"Tau lo, kaget gue!" Celetuk perempuan lain.

"Ya maaf sih. Udah pada pesen?" Tanya perempuan yang berteriak tadi dan kini sudah duduk di sofa cafe.

"Belum lah, kita nunggu lo Sherin sayaaaang," Jawab Keyla sambil memutar bola mata malas.

"Hehehe.. Yaudah pada mau pesen apa?" Tanya Sherin.

"Kaya biasa aja, eh btw pacar lo gak ada disini, Ren?" Tanya Yola kepada Rena.

"Baru otw katanya," Jawab Rena.

"Yang mau married," Celetuk Nancy.

"Diem lo ah, lo itu udah tante-tante, Nan." Jawab Rena yang membuat gelak tawa mereka pecah.

"Ih lo mah ngejek mulu, gue kan masih pengantin baru. Yola noh," Cibir Nancy sambil menunjuk Yola.

"Udah-udah, kita udah dewasa gengs. Gak cocok ejek-ejekan lagi." Ujar Fany.

"Gue pesenin makanan dulu," Ucap Sherin lalu berjalan menuju pelayan cafe yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Udah lama gak kumpul, kangen gue," Ujar Caca yang sedari tadi diam.

About Us [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang