Kok bisa ya saya suka sama dia?
Aneh saja, karena kalau dilihat-lihat, dia tidak masuk kriteria idaman saya. Banyak sekali kurangnya. Banyak sekali lebihnya.
Tetapi, segala hal yang berhubungan dengan dia, rasanya berbeda.
Saya jadi suka berlama-lama ngobrol dengan dia, meskipun topiknya ngalor ngidul atau hanya berbalas-balasan stiker saja.
Dia istimewa.
Rasa sedih dan capek selalu kalah kalau sudah ada dia.
Kalau dia sedang dekat dengan yang lainnya, atau bercerita tentang kawan yang bukan saya. Saya mulai ada rasa cemburu-cemburu yang tidak lucu.
Egois saya muncul, belum apa-apa sudah mau jadi yang satu-satunya. Biasalah manusia.Apa betul ya, saya sedang jatuh cinta?
Akhir-akhir ini dunia rasanya hanya milik berdua, yang lain pindah di Meikarta yang pengurusnya sedang kena masalah.Atau, apa mungkin saya sedang kesepian saja?
Lantas salah mengartikan bentuk-bentuk afeksi yang saya terima. Terlalu dini merasa jatuh cinta.Kok bisa ya saya suka sama dia?
Tetapi, apa iya secepat itu saya mengumbar kata cinta?
Baiknya saya diam dulu sajalah.
Ngobrol berdua dengan hati yang banyak maunya.
Berkaca dulu lama-lama.
Memastikan kalau ini bukan hanya ketertarikan sementara.Anak orang juga dibesarkan dengan darah dan air mata orang tua, tidak tahu diri sekali rasanya saya kalau mengiming-imingi dia dengan kata cinta yang murah, apalagi dibalut embel-embel selamanya.
- 9996
#9996Series
KAMU SEDANG MEMBACA
POSPHENOUS
PoetryHigh ranks #1 in Phosphenous [Rab, 290519] #3 in Wattyawards2018 [Kam,201218] #38 in future #29 in stories #8 in mood [Kam, 201218] #57 in sajak [kam, 201218 beberapa karya yang saya cipta sendiri 💓 terimakasih telah berkunjung Perkenalan adalah...