Jarak
[izinkan aku menuliskanmu lagi]
berbicara tentang jarak dan waktu, membuatku teringat perpisahan kita di minggu pagi itu.
hari itu adalah hari terakhir aku merasakan hangatnya pelukmu walau hanya beberapa detik. saat itu kita masih kaku untuk berlama-lama dalam nikmatnya sentuhan.
aku yang dulu, begitu yakin dengan pulangmu suatu hari nanti. tidak ada selintas curiga dalam benakku yang mengatakan bahwa kau tidak akan kembali lagi dalam genggamanku. saat itu, yang kupikirkan adalah kapan aku akan menunggumu kembali di bandara. sebegitu percayanya aku dengan kepulanganmu.
namun apa daya?
yang kini terjadi adalah kita tidak lebih dari sepasang pengecut waktu dan jarak. kamu yang tidak kuasa menahan rindu, memilih untuk mengakhiri cerita dari sana. kamu pergi di saat aku sedang semangat-semangatnya bertahan dan membuatku merasa hingga hari ini, masih ada hal yang belum terselesaikan;
sebuah pertemuan.kamu memilih untuk menyerah di saat aku sedang erat-eratnya menutup mata untuk tidak membaca kata itu. hingga akhirnya kau tinggalkan aku dengan cinta yang begitu hebat dan rindu yang tak dapat dipadamkan, pula kecewa yang tak dapat terbendungkan.
tapi tak apa, kurasa, kita memang punya hak untuk berhenti menyakiti diri sendiri- setidaknya itulah yang kutahu; bahwa merindukanku sama dengan menusuk dadamu.aku terlalu lugu saat itu untuk sadar bahwa jarak dan waktu nyatanya mampu meruntuhkan kedua insan yang sedang bertahan untuk tidak saling melepaskan.
ironis, bukan? tidak bisa berbuat apa-apa di saat keduanya sedang dibalut rindu- selain do'a yang terpanjatkan sepanjang hari. namun do'a adalah do'a dan yang kita butuhkan saat itu hanyalah selintas temu. ratus-ribu kilometer di antara kita, sejujurnya tidak pernah membuatku merasa jauh darimu karena aku mencintaimu tak berjarak.
ya, aku tahu. hanya memiliki cinta memang tidak akan pernah cukup, 'kan?
izinkan aku mengatakan aku lelah berpura-pura tidak lagi mencintaimu.
aku juga lelah menahan rindu namun mengapa aku tidak bisa menyerah juga sepertimu?malam ini, di sini-
aku masih menunggumu pulang.
walau aku tahu kau sedang sibuk-sibuknya membangun rumah di sana-
bersamanya.-
#witheredroses
KAMU SEDANG MEMBACA
POSPHENOUS
PoetryHigh ranks #1 in Phosphenous [Rab, 290519] #3 in Wattyawards2018 [Kam,201218] #38 in future #29 in stories #8 in mood [Kam, 201218] #57 in sajak [kam, 201218 beberapa karya yang saya cipta sendiri 💓 terimakasih telah berkunjung Perkenalan adalah...