Saya menceritakan kamu pada terapis saya, bagaimana pertama kali saya bertemu dengan kamu tanpa disengaja. Dengan mengandalkan keberanian tinggi, tanpa terbata-bata kamu mengajak saya berbincang tentang ini dan itu dengan sedikit jurus memikat.
Saya menceritakan tentang caramu menerima segala apa yang ada di diri saya, bagaimana kamu tetap baik-baik saja walaupun tidak semenarik perempuan lain. Saya menirukan cara bicaramu ketika membuat saya percaya diri dengan diri saya sendiri.
Saya menjelaskan keseluruhan perasaan yang saya rasakan ketika kamu berusaha terus berada di sisi saya. Rasa bahagia karena pada akhirnya ada yang bersedia berdiri di sisi hingga rasa takut jikalau pada akhirnya kamu ikut melangkah pergi seperti yang lainnya.
Tidak hanya itu, saya tidak lupa mengatakan bahwa tubuh saya terguncang ketika saya tahu, bukan hanya saya yang kamu berikan pelukan erat. Tubuh saya rasanya seperti sedang membuang perasaan hangat ketika terjaga di dalam dekapan erat milik kamu.
Saya bertanya pada terapis saya bagaimana saya harus bertindak selanjutnya. Apakah harus membiarkan kamu pergi dan kembali haus akan afeksi? Atau bertahan dalam ketakutan dan rasa bersalah?
-wipp,
terinspirasi dari "I Told My Theraphist about You" oleh Joyce Imiegha
KAMU SEDANG MEMBACA
POSPHENOUS
PuisiHigh ranks #1 in Phosphenous [Rab, 290519] #3 in Wattyawards2018 [Kam,201218] #38 in future #29 in stories #8 in mood [Kam, 201218] #57 in sajak [kam, 201218 beberapa karya yang saya cipta sendiri 💓 terimakasih telah berkunjung Perkenalan adalah...