[Lelaki dalam Diam]
Dalam diam selalu ada tanya,
bukan arti kosong tiada tanda.
Terdiam ia malam itu,
seraya kopi yang diangkat gemetaran."Jika ini cinta maka jatuhlah.
Jatuhkan sedalam-dalamnya.
Jika bukan, jauhlah.
Kendati aku yakin ini cinta."Risau ia di antara para pria
yang asyik bercengkrama.
Gusar ia dipermainkan rasa,
ditinggalkan logika.Ia terlihat sibuk, mencoba menerka.
Jika memang ini waktunya,
dan harus seperti ini ceritanya,
maka hendaklah direstui Sang Kuasa.Tuan tidak lagi memiliki kriteria,
semua yang ia impikan luluh.
Ia tidak lagi berkutat dengan rupa,
kehadirannya akibatkan lupa."Terima kasih, kasih.
Bantumu membuka dekap,
kasihmu selalu syahdu,
aku inginkan dirimu."Ia, lelaki yang gaduh dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSPHENOUS
PoetryHigh ranks #1 in Phosphenous [Rab, 290519] #3 in Wattyawards2018 [Kam,201218] #38 in future #29 in stories #8 in mood [Kam, 201218] #57 in sajak [kam, 201218 beberapa karya yang saya cipta sendiri 💓 terimakasih telah berkunjung Perkenalan adalah...