Jarum jam berputar cepat tanpa kita sadari. Sementara semesta berperan sebagai pialang yang tidak sungkan membolak-balikkan takdir. Seperti di hari ini. Ada kamu dalam sudut ruangan dengan senyuman lebar, seakan sombong. Kupikir kamu pamer karena senyumanmu yang terlampau manis mampu membuat aku menjilami kekaguman.
Netramu mengunciku, mengajakku menuju bentala yang tidak perlu memikirkan si jarum jam. Kita menyepi dari kialan kehidupan yang menelan kita dengan sabak. Tidak kupedulikan euforia dunia bersorak meminta kita enyah. Karena dengan begitu percayanya, aku genggam tanganmu menuju tak terbatas. Dibekali senyum manismu dan kasih yang bergemuruh.
Ya. Aku ingin mencintaimu sekarang. Ingin masih mencintaimu esok, mencintaimu lusa. Mungkin bulan depan. Atau tahun depan. Bahkan, aku ingin masih mencintaimu delapan puluh tahun lagi. Jangan, kumohon jangan pedulikan jarum jam yang akan merenggut setiap waktu. Jangan pedulikan euforia itu.
Biarkan aku kali ini mengikuti egoismeku. Biarkan aku merasakan kebahagiaan surga di dunia bengis ini.
Aku, ingin mencintaimu sekarang dan delapan puluh tahun lagi.
- api.
#chickenbones
KAMU SEDANG MEMBACA
POSPHENOUS
PoesiaHigh ranks #1 in Phosphenous [Rab, 290519] #3 in Wattyawards2018 [Kam,201218] #38 in future #29 in stories #8 in mood [Kam, 201218] #57 in sajak [kam, 201218 beberapa karya yang saya cipta sendiri 💓 terimakasih telah berkunjung Perkenalan adalah...