[Kutitipkan]
Hanya kau yang tersimpan
di tiap habis bungkus rokokku
di tiap jaket-jaket lusuh yang robek itu
di tiap selembar uang terakhir di ujung malamkuHanya kau yang tertidur pada mataku
mata yang menolak lelah dan menjual lelapnya
pada harapan yang berjejak
di tiap kaki yang lelah
hanya kau yang ada di dalamDan pada kamarku
pada sampah-sampah di sudut jendela
di tiap asbak yang penuh abu itu
hanya ada namamu di kepalaku
dan di tiap doa-doa tak suci ituAku selalu mendoakanmu
pada cinta yang tak tau
seberapa mabuknya aku
antara anggur dan perkataanmuAntara nyala bara rokokku
juga kerinduanmu
hanya ada dirimu mengepul bersama waktu-
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah
KAMU SEDANG MEMBACA
POSPHENOUS
PoetryHigh ranks #1 in Phosphenous [Rab, 290519] #3 in Wattyawards2018 [Kam,201218] #38 in future #29 in stories #8 in mood [Kam, 201218] #57 in sajak [kam, 201218 beberapa karya yang saya cipta sendiri 💓 terimakasih telah berkunjung Perkenalan adalah...