POSPHENOUS

Phospenous - akhir dari Februari

Aku mau cerita,  kau simak baik-baik ya.

Ini tentang makna februari,..
Tentang sajak puisi yang paling Indah tapi memiliki akhir cerita yang menyayat hati,  siapa sangka puisi yang Indah yang aku ciptakan menjadi puisi yang memiliki kisah pahit didalamnya

Cerita singkatnya begini,  dia menarik perhatianku saat itu ,karna ku pikir dia akan Setia selama nya aku jatuh hati pada keteguhan iman nya yang tak pernah meninggalkan shalat tetapi semua itu palsu, mata hatiku terbuka kala juni datang mengungkap semuanya.  Dia mengakhiri hubungan dengan alasan yang tak bisa diuraikan dengan jelas

  Sudah banyak lampiran puisi ku,  yang kuciptakan dengannya. Iya aku adalah gadis pecipta puisi yang jatuh hati pada seseorang yang hanya ingin ditemani,  Bodoh memang

Ini puisi yang sangat berkesan pada waktu masih bersmanya

Februari

Februari jika tidak yakin menetap jangan pernah datang memberi harap.  mungkin memang bukan niatmu untuk memberi sebuah harapan tapi aku mudah terbawa suasana.

februari,  jika serius jangan setengah-setengah aku tidak dapat mengerti apa maksud mu.  aku tak bisa membaca pikiran mu

februari mengapa kau hadir ketika july menepati ruang yang sama di hatiku.
Nanti waktu itu tiba,  dimana kau menebak semuanya dan aku akan bungkam. Diam

aku tidak ingin jatuh cinta
aku takut kau datang hanya untuk melukai
aku masih takut untuk kecewa
seperti luka yang dulu aku rasa

jangan mencintai karena fisik, aku takut itu sementara.  aku ini tidak sebanding dengan wanita cantik diluar sana,  aku hanya odet si angsa buruk kerupa.
Tapi jika kau ingin mencari seorang yang apa adanya, aku siap. " insyaallah

aku mungkin gadis lugu februari, jadi jangan dilukai
jika kau tidak bisa menyukai

jika hadirmu untuk menetap karena sedang sepi. bicara, bukan diam! hingga berlarut membuat ku jatuh cinta.

aku wanita,  takdirku menunggu
bukan untuk mengejarmu.

kalau akhirnya kita menjadi teman,  itu jawaban yang aku suka. mengapa..  ?
karena tak akan ada perpisahan yang terjadi bukan.

februari, maaf aku yang lebih harap bukan dirimu
februari, maaf aku akan pergi
februari, jangan bertanya diam saja lebih baik.
februari, terimakasih telah menjadi inspirasi yang indah.

Aku akhiri..,
Entah lah mengapa waktu itu aku teralalu cepat mengambil keputusan sehingga percaya dalam hal hal bodoh seperti itu,  kini aku lebih baik sendiri bersama puisi-puisi dalam duniaku tidak mematahkan hati bersama mu