Pukul 05.50 wib.
Rania terbangun, dan segera mandi. Lalu setelah itu ia memakai seragamnya dan hendak turun kebawah untuk sarapan sebelum pergi ke sekolah. Pada saat ia melewati kamar orang tuanya, ia melihat ada ibunya disana. Entah sejak kapan ibunya datang dari Amerika tapi ia tak peduli.Karena ibunya pun sama sekali tak peduli dengannya.Pada saat rania sarapan, ibunya langsung mengambil posisi disamping rania untuk sarapan.
"Sekolah kamu gimana? Udah dapet temen?" Tanya ibunya kepada rania.
"Sejak kapan mama peduli sama rania?" Ucapan rania lantas membuat ibunya emosi dan menampar rania.
Plak
"Tampar ma, tampar sampai mama capek! Asal mama tau, Rania cuma butuh kasih sayang disini. Bukan butuh uang! Mama terlalu sibuk sehingga mama nggak pernah ngeliat perkembangan Rania sekalipun. Dan setiap Rania mengatakan kepada mama dan papa bahwa Rania juga ingin seperti anak-anak lainnya yang dikasihi, mama dan papa langsung menampar Rania. Rania sudah kebal ma, semua tamparan mama dan perkataan kasar mama yang membuat Rania bisa berbicara dewasa seperti sekarang. Kita memang jarang bertemu, tapi sekali kita ketemu Rania hanya mendapatkan tamparan. Bukan kasih sayang. Seakan-akan Rania adalah tempat mama dan papa melampiaskan penat kerja" ucap Rania dengan nada tinggi lalu pergi meninggalkan ibunya.
...
Hari ini, Rania bolos. Ia memarkirkan mobilnya disebuah taman. Ia masih tak habis fikir dengan sikap orang tuanya yang sama sekali tak memikirkannya. Ponsel Rania terus berbunyi. Siapa lagi kalau bukan keempat temannya itu? Ralat. Rania sudah menganggapnya sahabat.
Scretgirls❤️
Angel: lo dimana ran? Kok gak masuk?
Fany: (2)
Acha: (3)
Adel: (999+)Rania hanya membaca pesan itu dan tak berniat membalasnya. Ia masih butuh waktu untuk sendiri.
✨✨✨
Hari sudah mulai malam, Rania masih berada ditaman dengan seragam sekolah. Ia hanya mengutak atik ponselnya dan tak meperdulikan siapapun yang menatapnya. Beruntung, Rania membawa powerbank jadi ponselnya masih bisa bertahan.
Diujung sana, Ada orang yang memperhatikan Rania dengan sangat serius.
"Cewek itu kenapa masih pakai seragam sekolah? Tau ah bodo" gumam Orang itu.
Tapi ia sedikit penasaran, apa yang dilakukan cewek itu sendirian di taman? Yah cewek itu adalah Rania. Orang itupun mulai mendekati Rania dan duduk disamping Rania.
"Lo kenapa gak pulang?"tanya orang itu. Raniapun menoleh dan matanya terbelalak melihat orang itu. Yah orang yang sama yang membuat rania takut dekat tatapan tajamnya.
"Lo gausah kaget, gue kesini cuma mau mastiin keadaan lo. Ohiya ini udah malem, gak baik anak perempuan kayak lo masih diluar jam segini. Emang orang tua lo gak khawatir ?" Tanya orang itu membuat Rania heran dengan semua pertanyaan yang ia lontarkan.
"Orang tua gue gak akan pernah peduli sama gue. Ohya nama lo siapa?" Tanya Rania dengan sedikit senyum.
"Fachry" jawab Fachry dengan wajah datar. Lalu dijawab Rania dengan ber 'o' ria.
"Yaudah gue balik duluan" ucap Fachry lalu pergi. Rania sangat kesal dengan perlakuan pria itu. Rania kira ia akan mengantar rania pulang. Nyatanya tidak sama sekali.
Setelah Fachry pergi, Raniapun beranjak meninggalkan taman dan segera pulang.
🏡🏡🏡
Sesampainya Rania dirumah. Ia tak melihat siapapun, sangat sepi. Lalu ia beralih kekamar bi Sarti asisten rumah tangganya.
Tok tok tok..
"Bi ini saya, Rania" ucap Rania dengan sedikit teriakan.
"Oh non Rania, ada apa non?"
"Mama kemana? Gak dirumah?"
"Nyonya besar pergi lagi tadi, katanya dia ada kerjaan lagi."
'Kebiasaan' gumam rania."Baiklah, terima kasih bi. Selamat beristirahat" ucap Rania dengan senyuman lalu melangkahkan kakinya kedapur. Ia sangat lapar, untung saja tadi diperjalanan ia singgah membeli nasi goreng.
'Salam dari Rania, cewek yang sangat kesepian'
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold couple
RomanceRania, seorang gadis yang berharap mendapatkan kebahagiaan kini menemukan kebahagiaannya walau hanya sementara.