Setelah Rania meninggalkan kelas itu, ia langsung berjalan menuju kelas IPS. Ingin bertemu dengan siswa yang katanya nakal ? Entahlah.
IPS 5 , kelas yang berhasil menarik perhatian Rania. Ia segera masuk dengan wajah datar yang masih saja cantik, cara berjalan yang anggun dan senyuman yang manis. Namun sayang, senyumannya jarang ia tampakkan.
"Assalamualaikum" ucap Rania lalu berjalan masuk. Ia memerhatikan seluruh siswa yang ada dikelas ini. Semuanya tertunduk. Sepertinya disini lebih baik daripada dikelas sebelumnya.
Setelah menjawab salam Rania tak ada lagi yang bersuara. Kebetulan panitia pls di kelas ini sedang mengurus sesuatu jadi hanya Rania seorang diri disini. Ia bingung harus memberikan materi apa, karena sejujurnya ia tak begitu paham dengan kepengurusan OSIS.
Rania duduk di kursi yang di sediakan lalu memainkan ponselnya sambil mencari hal yang bisa ia ajarkan kepada adik-adik yang baru ini. Tiba-tiba ada suara seseorang yang sangat khas ditelinga Rania.
"Hai bu ketos? Adek-adeknya di anggurin aja nih?" Ucap orang itu. Mata rania terbelalak melihat kehadiran orang itu. Ia langsung menetralkan wajahnya lalu menjawab pertanyaan orang itu.
"Gak di anggurin,bingung aja mau ngasih apaan. Kamu ngapain kesini sih?" Jawab rania. Ya, orang itu adalah Fachry yang tak lain adalah kekasihnya.
Fachry pun memasuki kelas itu lalu berdiri disamping Rania. Semua mata tertuju padanya. Cowok yang sangat tampan dengan kulit putih, tinggi kurang lebih 178 cm, hidung mancung, serta bibir yang sangat merah ditambah dengan gaya rambutnya yang sedikit botak menambah kesan kegantengannya.
"Aku disuruh ngasih materi disini, mumpung aku masih di indo katanya" Fachry tersenyum lalu mengelus punggung tangan rania.
"Yaudah silahkan mantan ketosku!" Ucap Rania lalu memainkan ponselnya kembali. Benar-benar ketos yang malas fikir fachry.
...
"Okay langsung aja adik-adik. Kenalin nama gua fachry devanendra biasa disapa Fachry alumni dari sekolah ini sekaligus ketua OSIS tahun lalu. Dulu gua siswa terpintar se angkatan tapi semenjak ada dia nih disamping gua, pangkat gua jadi turun deh. Untung pacar" Fachry terkekeh setelah mengucapkan hal itu.
"Hah? Jadi kakak ini ya? Yang digosipin sama temen-temen aku waktu smp? Yang katanya couple dingin gitu? Wah kak!! Aku mau minta foto sama kalian boleh gak sih!????" Ucap salah satu adik kelas dengan wajah yang berseri. Sepertinya Fachry dan Rania mempunyai fans.
"Boleh, sini" ajak rania dengan senyuman khasnya.
"Wah kak sering-seringin aja senyumnya. Manis banget tau!!!"
"Iya kak betul"
"Bidadari tak bersayap ini mah"
"Kak Fachry beruntung banget!"
Setelah berfoto, Rania memutuskan keluar kelas. Membiarkan mereka fokus menerima materi dari Fachry. Entah materi apa tapi Rania malas memikirkannya. Bel istirahat berbunyi itu artinya adik kelas angkuh itu akan dibawa ke ruang OSIS. Rania sangat ingin bermain-main dengan anak itu.
Ia baru sampai keruang osis ternyata adik kelas itu sudah berada di sana duluan bersama Aldi tentunya. Rania memberikan Aldi isyarat agar Aldi keluar dari ruangan itu.
"Punya nyali juga yah lo dateng kesini" ucap Rania kepada adik kelas yang kurang ajar itu.
"Cih, kakak kira gue takut gitu? Bukan Fira banget!" Jawabnya dengan nada ketus.
"Emang lo sepintar apasih? Palingan masuk sini juga karena jalur mandiri" balas Rania dengan senyuman devilnya.
"Enak aja!! Kakak kalau ngomong jaga ucapan ya! Gue masuk sini murni kok! Gue emang pinter!" Bentaknya.
"Iyadeh percaya, biar lo seneng"
"Terus apa lagi? Cuma itu doang?" Tanya nya.
"Gak, bukan cuma itu. Gue nyuruh lo kesini buat kasih tau kalau etika lo itu kurang! Bahkan sengat kurang. Gue mau lo ngubah semua sifat lo yang angkuh itu! Jangan songong disini! Disini gaada yang berani ngelawan RANIA SYAFIRAH ZAIZA. Dan untuk orang-orang yang berani kayak lo, gue cuma punya sedikit kejutan biar adkel kayak lo gak ngelunjak"
"Apa?"
"Bersihin wc sekarang, kalau nggak yah yaudah lo bakal gue bully habis-habisan selama sekolah disini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold couple
RomanceRania, seorang gadis yang berharap mendapatkan kebahagiaan kini menemukan kebahagiaannya walau hanya sementara.