"Jadi, kamu mau cerita apa?" tanya rania polos. Sekarang mereka berada di apartemen devano yang kebetulan kosong. Entah devano pergi kemana. Padahal fachry berniat untuk meminta saran devano tentang hal ini.
"Ada pemilik perusahaan yang nawarin aku buat jadi ahli warisnya"
"Loh?Siapa?" tanya rania.
"Namanya Pak Wira. Katanya dia udah mantau aku selama beberapa tahun. Dia percaya sama kemampuan aku. Dan dia gak punya anak. Dia juga susah buat percaya sama orang lain. Menurut kamu, apa aku terima aja tawarannya?"
"Coba aja dulu ri, aku juga yakin kamu orangnya amanah banget. Bisa aku liat pas kamu jadi ketua osis." ucap rania dengan senyuman yang mengembang membuat fachry sangat gemas melihatnya.
"Oke deh thank you baby" ucap fachry sambil mengacak pelan rambut rania.
"Ekhem, ada tamu nih ternyata" balas devano yang baru saja muncul dari balik pintu.
"Kak vano??? Huwaaaaa i miss you so bad" rania langsung memeluk devano dengan sangat erat. Kali ini kakaknya terlihat lebih ceria, dan tunggu. Angel? Mereka dekat?
"Angel? lo ngapain disini?" tanya rania dengan sangat bingung. Angel pun sedikit gugup menjawab pertanyaan rania.
"Angel pacar gue" ucap devano tanpa dosa.
"HAH!? KAK VANO KENAPA BARU BILANG SEKARANG!?" tanya rania dengan suara yang lantang membuat fachry terkejut mendengarnya.
"Kan pacarannya tadi rania" jawab devano dengan senyum menggoda. Astaga rania bersumpah, senyum devano sangat menjijikkan.
"Gue gamau tau ya angel, lo harus traktir gue sama anak-anak yang lain besok."
"Iya tenang aja napasih" jawab angel.
Mereka pun menghabiskan waktu di balkon apartemen devano. Rania sedikit bercerita tentang bagaimana hari-harinya selama devano tinggal di aprtemennya. Devano juga menceritakan bagaimana ia bisa dekat dengan angel. Ternyata, setelah kematian orang tuanya angel yang membuat devano bisa bangkit seperti sekarang. Rania senang, sekarang kakaknya sudah kembali seperti dulu lagi. Senyumannya yang sangat rania rindukan, kini dapat terukir jelas diwajah tampannya.
...
Malam ini, Fachry sedang merenungkan tawaran yang ia dapatkan tadi. Ia masih merasa aneh dengan tawaran itu. Tapi ia tidak boleh berpikir yang tidak-tidak. Saat ini ia harus memikirkan keputusannya dengan baik agar tak salah jalan. Lagi pula ia masih kuliah, apakah ini tidak akan mengganggu pendidikannya?
Derrt..derrt..derrt..
Ponsel Fachry berbunyi. Entah siapa yang menelfonnya malam-malam begini.
"Hallo? Dengan siapa?" tanya fachry.
"Selamat malam. Saya pak wira, apakah kamu sudah memikirkan tawaran saya?"
"Sudah pak, tapi apakah pekerjaan ini tidak akan mengganggu pendidikan saya?"
"Tidak usah khawatir, kamu memiliki jabatan penting disini. Semua terserah cara kamu mengatur waktu kamu"
"Oh begitu ya pak"
"Jadi, Apa kamu setuju?"
"Iya pak saya setuju"
"Besok pagi kamu ke kantor. Saya akan menunjukkan ruangan kamu dan akan saya jelaskan apa tugas kamu."
"Baik pak"
'sepertinya ini pilihan yang tepat' batin fachry.
Setelah mengakhiri telfon tadi, fachry segera membersihkan diri dan merapikan kamarnya. Ia menatap kamarnya yang sudah lama ia tempati. Ia berpikir, jika nanti ia sudah mendapatkan penghasilan pertamanya ia akan merenovasi kamarnya ini.
Jujur saja, kamar ini sangat berarti untuknya. Sebelum mengenal rania, disinilah ia menghabiskan waktunya. Entah mengerjakan tugas atau sekedar memainkan game online. Ada banyak sekali buku yang tertata rapi. Hampir seperti perpustakaan, pikirnya.
Sedikit tentang fachry, sesuai dengan kulitnya ia menyukai warna putih. Jika diperhatikan, fachry sangat sering memakai baju berwarna putih. Melihat kamarnya saja orang-orang akan berpikiran kalau pemiliknya menyukai warna putih. Warna putih memang sangat cocok untuknya. Bagaimana tidak? Fachry sangat mencintai kebersihan. Tak menyukai sesuatu yang berantakan.Jika kalian bertanya dari mana asal kulit fachry yang sangat putih, itu berasal dari ibunya. Ibunya yang mengajarkannya tentang kebersihan, bagaimana seseorang harus senantiasa memegang teguh tujuan hidupnya. Sayangnya, ia jarang bertemu dengan wanita yang membawa pengaruh besar terhadap hidupnya. Ia berharap ibunya akan pulang bulan ini untuk sekedar melepas kerinduannya.
...
P
agi ini, fachry bergegas pergi ke perusahaan pak wira. Ia sengaja bolos kuliah dulu. Setelah ia sampai, ia ditemani oleh Pak Wira menuju ruangannya. Kantor ini sangat luas, ia tak habis pikir. Mimpi apa ia kemarin sampai bisa bekerja ditempat ini?
"Ini adalah ruangan untuk CEO disini, silahkan masuk untuk melihatnya. Jika tidak suka, kamu bisa menyarankan desainnya."
"Pak, apa ruangan ini tidak terlalu luas untuk saya?" tanya fachry dengan wajah kaget yang tidak bisa disembunyikannya.
"Tidak, ini memang ruangan khusus untuk CEO diperusahaan ini" jawab pak wira dengan santai.
"Baiklah pak, ini lebih dari cukup." ucap fachry dengan senyuman.
"Oke, tugas kamu akan dijelaskan oleh sekretaris saya. Kamu tunggu saja disini."
"Baik pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold couple
RomanceRania, seorang gadis yang berharap mendapatkan kebahagiaan kini menemukan kebahagiaannya walau hanya sementara.