Setelah rania mengirimkan pesan kepada kekasihnya itu, sepertinya fachry memang tak berniat membalasnya.
Rania bingung harus melakukan apa agar fachry bisa kembali seperti dulu lagi. Fachry yang selalu ada disaat dirinya susah, fachry yang selalu membuat dirinya merasa diperhatikan. Rania merindukannya, bahkan sangat merindukannya.
Sepertinya untuk beberapa hari ini ia harus menghabiskan waktunya sendiri dulu. mungkin ia dan fachry butuh waktu untuk menyelesaikan masalah ini. mungkin mereka masih harus mengintropeksi diri masing-masing.
...
Hari ini rania kembali bersekolah seperti biasanya. wajahnya kelihatan sangat lelah. ia berjalan menyusuri koridor dengan tatapan siswa (i) yang cukup tajam. mungkin saja ini perihal kemarin, rania menampar seseorang yang tidak ia kenal. padahal sebenarnya ia harus memberikan contoh yang baik kepada setiap siswa, bagaimanapun ia adalah ketua osis di sekolah ini.
baru saja rania akan sampai dikelasnya, pembina kesiswaan sudah memanggilnya. yang pasti rania tahu, apa alasan pembina kesiswaannya itu memanggilnya.
...
disinilah rania saat ini, ruang osis.
"saya rasa kamu tahu apa maksud dan tujuan saya membawa kamu kesini"
rania hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"apa alasan kamu menampar siswa baru itu rania? kamu sudah tahu kan? bahwa kamu adalah siswa yang sangat berpengaruh disekolah ini. seharusnya kamu bisa memberikan contoh kepada siswa lainnya."
"masalah pribadi" jawab rania singkat.
"sepertinya bapak harus mencabut jabatan kamu, bagaimanapun itu adalah tindak kriminal."
"silahkan saja pak, masih banyak yang lebih pantas dari saya."
rania langsung bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan ruang osis. toh namanya juga sudah tidak baik lagi. jadi, untuk apa ia tetap menjadi ketua osis disekolah ini? tak ada gunanya.
rania langsung berjalan menuju parkiran, moodnya sudah hancur hari ini. kali ini ia berniat ingin berkeliling jakarta saja. mencari tempat untuk menenangkan diri.
rania dengan cepat membelah jalanan ibukota. sepertinya kali ini ia tidak terhalang macet. sambil berkeliling rania sesekali membuka ponselnya untuk melihat tempat yang sangat bagus dikunjungi saat ini untuk menenangkan diri. yah, puncak. pikir rania.
...
Ditempat lain, fachry sedang berada di salah satu cafe yang dekat dari kompleks rania. Ia hanya ingin memata-matai rania. Jujur saja, ia sangat rindu kepada gadisnya itu. Tapi apa boleh buat? ia masih sangat kecewa.
Pukul 6 sore, tapi mobil rania tak nampak sama sekali. Fachry menjadi cemas, khawatir dengan rania. Apakah ia harus menghubungi rania? atau mungkin rania tidak ke sekolah hari ini?
Ah sepertinya fachry akan mengecek kerumah rania langsung.
...
Disisi lain, rania sedang menunggu jawaban dari fachry. mengenai pesannya waktu itu fachry belum menjawabnya.
kringg....
Ponsel rania berbunyi, tertera nama devano disana. Ah iya, rania lupa mengabari kakaknya itu.
"Hallo kak"
"Kamu lagi dimana dek?"
"Jalan kepuncak kak"
"Emang kamu gak bareng fachry?"
"Loh? emang kenapa kak?"
"Dia lagi disini, nyariin kamu"
deg
Rania langsung memutuskan telfonnya. ia masih takut dengan fachry. takut fachry akan semakin marah jika ia tahu bahwa rania pergi tanpa mengabarinya.
...
"Dia lagi di perjalanan ke puncak ri" ucap devano.
"Dia bareng siapa ?"
"Sendiri kayaknya. Ohiya inget ya selama masih bisa diperbaiki, pertahankan" ucap devano namun tidak ada jawaban dari fachry. Fachry hanya langsung pergi, entahlah semuanya nampak membingungkan. pikir devano.
Fachry melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. ia harus menyusul kekasihnya itu. ia tak ingin lama-lama menyendiri. Jujur saja, ia merindukan kekasihnya itu. Ia merindukan semua perilaku dingin rania kepadanya. sangat rindu.
...
Disisi lain, rania terus memikirkan fachry. ia takut fachry akan semakin marah. sedangkan perjalanannya sudah hampir selesai. ia hampir sampai di puncak.
"Kayaknya disini sepi banget deh, bibi kemana ya?" tanya rania pada dirinya sendiri. villanya sangat sepi.
iapun membuka pintunya, lalu masuk kedalam. yang benar saja, disini kosong. tampak gelap.
tiba-tiba rania mendengar suara mobil, sepertinya itu bibi yang habis pulang kampung mungkin?
rania berjalan keluar untuk memastikan siapa yang datang. dan..
deg
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold couple
RomanceRania, seorang gadis yang berharap mendapatkan kebahagiaan kini menemukan kebahagiaannya walau hanya sementara.