"Aku takut, suatu saat kamu ninggalin aku karena perempuan lain. Aku gak siap, gak akan pernah siap." -Rania syafirah zaiza.
Pagi ini, rania meminta fachry untuk mengantarnya ke sekolah. Jadi, ia harus berangkat lebih cepat dari biasanya. Sekarang rania menunggu diteras rumahnya. Menunggu kedatangan pangeran dinginnya itu.
Tak menunggu lama, fachry akhirnya sampai dirunah rania. Rania cepat-cepat keluar dan masuk kedalam mobil.
"Pagi rania" ucap fachry sambil tersenyum hangat kepada rania.
"Tumben kamu manis gini, ada apa sih?" tanya rania dengan sedikit penasaran dengan sikap fachry.
"Ntar sore kita jalan ya?" tanya fachry.
"Emang jam segitu bapak CEO ku ini udah pulang kerja?" tanya rania sambil menaikkan alisnya.
"Udah gak usah khawatir, kita jalan ya? aku rindu nih. Bener banget kata dilan, rindu itu berat rania" ucap fachry dengan nada yang dibuat-buat membuat rania semakin geli dengan sikap fachry.
"Jijik tau gak" ucap rania sambil menatap fachry dengan tajam.
"Princess jangan marah dong. Sekali-kali aku hangat gini gapapa kan?" tanya fachry.
"Gausah, kamu lebih cocok jadi es batu. Biar aku gak ribet!" jawab rania.
"Iya iya rania sayang. Turun gih udah sampai, baik-baik sekolahnya ya" ucap fachry sambil mengacak-acak rambut rania.
'Ampun deh gue, se pagi ini udah baper' batin rania.
"Ya-ya udah aku masuk dulu ya dahhh" ucap rania dengan sangat gugup lalu keluar secepat mungkin dari mobil fachry. Fachry yang melihatnya hanya tersenyum. Kekasihnya memang menggemaskan.
...
Saat sampai di Lab fisika, rania melihat siswa baru itu. Apa ia juga ikut OSN? Ntahlah ini sangat membingungkan.
"Lo ikut OSN juga?" tanya rania serius kepadanya.
"Iya gue ikut." jawabnya santai.
"Gilang prawira?" tanya rania sambil membaca name tag siswa dihadapannya ini.
"Iya nama gue gilang." ucapnya dan hanya dijawab rania dengan ber 'o' ria.
Mereka berdua pun belajar dengan suasana hening. Tak ada yang membuka suara. Mereka berdua sibuk dengan tugas masing-masing.
Saat jam istirahat, rania berniat ingin membeli roti di kantin. Tapi soal-soal yang diberikan oleh Bu Ani belum selesai. Sepertinya ia harus menahan lapar.
"Lo gak ke kantin?" tanya gilang dengan memperhatikan gerak gerik rania.
"Soal gue belum selesai" jawab rania tanpa melihat ke arah gilang.
"Lo mau nitip?" tanya gilang membuat rania langsung menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
"Gak ngerepotin?" tanya rania memastikan.
"Gak sama sekali" jawab gilang dengan senyuman diwajahnya.
"Roti isi keju dua sama susu fullcream satu" ucap rania dan langsung di angguki oleh gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold couple
RomanceRania, seorang gadis yang berharap mendapatkan kebahagiaan kini menemukan kebahagiaannya walau hanya sementara.