kesalah pahaman lagi.

4.3K 144 1
                                    

Setelah kejadian tadi, rania memutuskan untuk pergi ke kantin. Ah iya, ia hampir lupa bahwa kekasihnya berada di sekolah ini. Sepertinya ia harus mengabari kekasihnya itu.

Baru saja rania ingin menelfonnya, sudah ada yang menggenggam tangan rania. Siapa lagi yang berani seperti ini kalau bukan fachry ?

"Sendiri?" tanya fachry. Astaga, rania bersumpah itu adalah pertanyaan terkonyol yang pernah rania dengar. Rania hanya menatap fachry, lalu berjalan lebih dulu.

Mereka memasuki kantin, semua pasang mata tertuju kepada mereka berdua. tapi, mereka berdua tetap acuh tak acuh menanggapi hal tersebut. Mereka memilih duduk ditempat yang paling sudut , disana lumayan sepi. Maklum, rania tak suka keramaian.

"Mau makan apa?"

"Bakso"

"Minum?"

"Es teh"

setelah fachry pergi memesankan makanan rania tadi, ada seseorang yang menghampirinya.

"Sendirian aja nih?" kata orang itu sambil menduduki salah satu kursi didepan rania.

"Gak, lagi bareng orang" jawab rania dengan sangat cuek.

Tiba-tiba fachry datang dengan membawakan pesanan rania tadi, ia sempat emosi ketika melihat ada seorang pria yang berani mendekati gadisnya itu.

"Lagi sama siapa?" tanya fachry dengan wajah dinginnya.

"Gak tau, gak kenal" jawab rania dengan tangannya yang mengisyaratkan fachry agar duduk disampingnya saja.

"Gue mantannya" ucap orang itu dengan nada sedikit menantang.

"Really?" tanya fachry dengan wajah bingung. setaunya, ia adalah pacar pertama rania. Dan pria yang satu ini memang sangat asing. Ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu, tak ada selera makan lagi. Ia meninggalkan rania bersama pria asing itu.

"Lo!" rania sudah sangat emosi, ia langsung menampar pria itu dan membuat seluru pengunjung kantin kaget melihatnya. rania pergi mengejar fachry yang pastinya sudah sangat kecewa.

...

Entah Fachry berada dimana sekarang, yang jelas pasti ia sangat kecewa dengan rania. Rania mengelilingi sekolah namun tak menemukan fachry. Tapi, ada satu tempat yang belum dikunjungi rania. Roftoop sekolah, ya rania akan kesana.

Benar saja, Fachry sudah berada disana dengan tatapan kosongnya. Rania tahu, ia pasti marah. Entah bagaimana cara rania membujuknya, mungkin ia harus mencari cara membujuk lewat google.

"Ri" ucap rania dengan suara yang sangat kecil. jujur saja, ia takut dengan fachry yang sedang marah seperti ini.

Fachry hanya mendongak, melihat rania lalu memutuskan kontak mata mereka. ia hanya kecewa, mengapa rania tak memberi tahunya bahwa ia mempunyai mantan ?

"Ri, aku gak kenal sama dia"

"Aku serius! dia bukan siapa-siapa"

"Kamu yang pertama ri" Lirih rania.

setelah mendengar perkataan rania, fachry langsung pergi begitu saja. meninggalkan rania yang masih mematung ditempatnya tadi.

"Arghhh kenapa hidup gue jadi gini sih?"

"Cobaan yang kemarin belum selesai, kenapa malah nambah?"

"Rii gue sayang sama lo, gue gak mungkin bohongin lo"

"Kenapa lo ga percaya ri?"

"Gue sayang lo" ucap rania dengan tangisan yang lolos begitu saja. sangat sakit baginya jika harus kehilangan seseorang yang telah memberi warna pada hidupnya yang suram.


...

Rania pulang dengan mengendarai mobilnya, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. entah dimana tujuannya kali ini, tapi yang ia butuhkan adalah ketenangan.

Ia tiba di salah satu hotel di Jakarta, sepertinya disini lebih baik untuk menjernihkan pikirannya. Begitu banyak yang terjadi beberapa hari terakhir ini membuat dirinya cukup lelah.

Ia membaringkan tubuhnya, sepertinya ia memang butuh istirahat. Ia terus mencoba untuk memejamkan matanya tapi hasilnya nihil, ia terus memikirkan fachry. Bagaimana caranya agar fachry memaafkannya? Bagaimana caranya agar fachry mengerti? ia harus apa?

Rania mencoba menghubungi fachry, tapi sama saja. tak ada respon. Kali ini ia akan mengirimkan pesan, berharap fachry dapat membalasnya.

"Masih marah?"

Cold couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang