Baikan.

4.4K 165 5
                                    

"Kalau mau pergi, ngomong. Jangan main pergi aja. Bahaya soalnya"

Rania hanya mematung melihat orang yang berada didepannya. Orang itu adalah Fachry.
Fachry sedikit maju hingga menyisakan jarak 2cm saja. Lalu ia berkata,

"Rindu"

Rania bisa merasakan hembusan nafas fachry. Apakah fachry sudah tidak marah kepadanya? ia masih belum bisa berkata-kata.

"Masalah yang dulu, kita lupain aja"

"Aku gamau lama-lama marahan, aku rindu dinginnya kamu"

deg

Fachry memeluk rania dengan sangat erat membuat rania merasakan kehangatan. Ini yang ia rindukan, ini yang ia mau.

"Maaf" lirih rania.

"Dia bukan siapa-siapa aku"

"Aku percaya" jawab fachry dengan melepas pelukan mereka lalu menatap rania dengan tatapan penuh arti.

Kemudian mereka masuk, menikmati waktu bersama walau masih sedikit canggung karena beberapa hari tidak bertemu.

...

"Gimana jabatan kamu?" tanya fachry sambil menyeruput kopinya.

"Dicabut"

"Kapan?"

"Tadi" jawab rania dengan cuek lalu menyalakan tv.

"Kamu cuek"

"Ga liat diri sendiri?" jawab rania dengan wajah yang tak bersahabat. Fachry hanya bisa menahan tawanya melihat ekspresi rania. Sangat lucu, fachry suka.

"Oh iya, aku nginep disini gapapa kan?" tanya fachry.

"Sesuka hati kamu"

"RANIAAA!CUEK BANGET SIH!!!" ucap fachry dengan suara lantang. Ia kesal dengan rania yang semakin hari semakin dingin.

"Maaf sayang"

"Apa-apa? ga denger"

"Sayang"

"Sayang?"

"Iya aku sayang kamu" ucap rania lalu mengecup puncak kepala fachry dan berlari kedapur. Ia sedikit malu dengan sikapnya itu, tapi yah itu agar kekasihnya tidak kesal lagi.




19.05


Malam ini mereka berdua menghabiskan waktu dibalkon villa rania. menikmati angin malam dan melihat bintang dilangit yang sangat indah.

Gue harap malam ini bakal jadi malam yang panjang buat kita berdua ran. batin fachry.

"Ran kita live di ig yuk" ajak fachry dengan antusias. tidak biasanya ia gila sosmed seperti ini.

"ayok"

Ada 567 orang yang bergabung dan mengatakan bahwa mereka adalah pasangan yang cocok. Jujur saja rania sedikit kaget, followers fachry agak banyak dan ternyata ini kali pertama fachry melakukan video siaran langsung di instagram miliknya.

"Ran, tadi aku ada save filter-filter ig loh. kita coba yuk!" rania hanya mengikut. ia masih heran dengan kelakuan pacarnya ini.

mereka melakukan pose yang sedikit lucu, lalu mencoba boomerang dan ya. keduanya benar-benar terlihat seperti couple goals.



...


Semalam, mereka berdua menghabiskan malam dengan candaan mereka. Rania memutuskan tidur dilantai dua, sedangkan fachry di lantai dasar.

Pagi ini cukup cerah, disaat rania mulai menuruni anak tangga rupanya sudah ada fachry di ruang keluarga menyeruput kopinya. Rania melirik sekilas, fachry hanya membuat satu kopi. Benar-benar tidak romantis.

Rania langsung berjalan ke arah dapur, membuat kopi kesukaannya lalu meminumnya. Setelah itu ia bergegas mandi, karena ia harus pulang. Sedangkan fachry masih bersantai dengan piyama milik devano yang sangat pas dikenakannya.

Setelah rania membereskan barang-barangnya ia terkejut karena fachry langsung masuk kekamarnya tanpa permisi.

"Santai aja napa" ucap fachry dengan santai lalu duduk di balkon kamar rania.

"Gak mau pulang?" tanya rania sambil kembali mengemasi barangnya.

"Mau"

"Kenapa gak bersih-bersih?"

"Gausah, ntar aja kalau dirumah"

Rania hanya mengangkat kedua bahunya acuh lalu memasukkan barangnya kedalam mobil lalu kembali kedalam memastikan apakah fachry ingin pulang atau tidak.

"Belom siap?"

"Siap kok"

"Pulangnya pakai piyama?"

"Sesuka hati aku lah" jawab fachry. Rania hanya menahan kekesalannya. Kekasihnya ini sangat menyebalkan.





...




M

ereka pulang menggunakan mobil fachry sedangkan mobil rania, akan ada supir yang mengambilnya. Selama diperjalanan pulang, tak ada perbincangan. Hanya ada suara hujan yang memenuhi seisi mobil kali ini.

Ditengah perjalanan, Rania tertidur. mungkin karena suasana sangat mendukung untuk tidur. Tak terasa kini mereka telah sampai, Fachry yang tak tega membangunkan rania terpaksa menggendong rania dan membawanya kekamarnya.

Sepertinya rumah rania sepi, hanya ada ART dan beberapa supir lainnya. Entah devano berada dimana. Fachry memutuskan untuk pulang dan menitipkan rania kepada ART-nya.

"Bi, titip rania ya dia lagi dikamarnya" ucap fachry dengan sopan.

"Iya den, siap" jawab ART tersebut.

Lalu fachry berjalan keluar dari rumah Rania. Perjalanan kepuncak cukup melelahkan. Ia berpikir akan beristirahat seharian ini.


Cold couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang