Hari ini tepat seminggu kepergian orang tua Rania. Artinya tepat seminggu pula fachry berada di Indonesia. Ia meninggalkan kuliahnya demi menjaga rania, padahal Rania sudah memberi saran agar ia kembali kuliah. Tapi fachry tetap keras kepala, tetap ingin menemani gadisnya.
Sore ini mereka sedang berada dibalkon kamar rania, duduk bersantai sambil menikmati angin yang berhembus ditemani dengan segelas kopi.
"Ran"
"Hm?"
"Aku mau pindah kesini aja kuliahnya"
Rania yang sedang asik menikmati kopi tiba-tiba tersedak mendengar ucapan fachry.
"Kenapa? Disana udah bagus kan ri? Kok pindah sih?" Tanya Rania dengan wajah yang sangat kebingungan.
"Gini yah rania, semenjak kejadian seminggu yang lalu aku rasa aku gak mau ninggalin kamu sendirian disini. Mending aku pindah aja, dan ada kejutan lagi buat kamu"
"Apa?"
"Aku.mau.LAMAR.kamu" ucap fachry dengan sedikit penekanan pada kata 'lamar'
Mata Rania membulat mendengar ucapan fachry. Yang benar saja, ia belum lulus SMA dan akan dilamar?
"Tenang aja, kita tunangan dulu" ucap Fachry sambil terkekeh.
Rania kembali menetralkan wajahnya. Hampir saja jantungnya copot mendengar pernyataan Fachry tadi.
Rania berdehem, memecah keheningan saat ini.
"Kamu gak usah pindah, balik aja kesana. Aku bakal jaga diri disini dan gak bakalan macem-macem"
"Gak, pokoknya besok aku urus perpindahan aku disini"
"Keras kepala banget sih"
"Biarin" jawab Fachry dengan wajah yang sangat santai. Sedangkan Rania ia sangat ingin melemparkan gelas ke wajah Fachry.
'untung pacar' gumam Rania.
🌻🌻🌻
Hari ini rania kembali bersekolah. Liburannya telah selesai. Tapi kali ini rasanya berbeda. Ia harus datang lebih awal karena ia akan mengurus segala keperluan upacara. Gara-gara jabatannya itu dia harus repot seperti ini.
Baru saja ia memasuki koridor sekolah sudah ada yang menabraknya. Seorang pria dengan senyuman yang manis, berkulit putih,tinggi dan sangat tampan. Rania rasa ia anak baru.
"Sorry gue gak sengaja"
Rania hanya menatapnya lalu pergi dari hadapan pria itu. Ia segera menuju ruang osis untuk mempersiapkan keperluan upacara. Disana telah ada anggota osis lainnya yang telah bersiap.
"Maaf gue telat, gimana? Udah siap semua?" Tanya rania samenat memerhatikan setiap sudut ruangan ini.
"Udah siap ran, sekarang kita tinggal ke lapangan aja" jawab fany santai lalu pergi menghampiri rania.
"Maaf ya gue telat"
"Gapapa, udah ayo sana ke lapangan. 5 menit lagi upacara di mulai" Rania pun mengangguki ucapan fany lalu segera bergegas ke lapangan.
Satu jam berlalu, upacara telah selesai. Kini rania berjalan menyusuri koridor menuju ke kelasnya. Diperjalanan ia mendengar berbagai ucapan siswa/siswi tentangnya.
Eh itu kak Rania yah, kasian banget dia
Iya nih, katanya ortunya meninggal seminggu yang lalu
Tapi berdasarkan gosip yang aku denger dia gak deket banget sama orang tuanya
Mendengar hal itu Rania hanya memamerkan wajah datarnya. Tetap berjalan tanpa menghiraukan omongan orang tentang nya. Akhirnya ia tiba di kelasnya.
Rania lupa bahwa hari ini adalah hari pertama para murid baru memasuki sekolah ini. Ya, hari ini kegiatan PLS dimulai. Rania meruntuki dirinya sendiri karena melupakan kegiatan itu. Ia langsung mencari fany. Semoga saja fany telah mempersiapkan semuanya.
Ia berlari melewati koridor tanpa memperdulikan tatapan bingung yang menatapnya. Tujuannya saat ini adalah ruang osis. Di ruang osis terdapat fany dan anggota osis lainnya. Rania segera masuk.
"Astaga maaf gue lupa kalau hari ini ada kegiatan pls. Maaf banget" ucap rania dengan nafas yang belum teratur.
"Yaelah ran sans aja kali. Kita semua sengaja gak ngabarin lo pada saat rapat seminggu yang lalu. Soalnya kita tau gimana kondisi lo" jawab sinta sekretaris osis.
"Gue tetep gak enak sama kalian. Sekali lagi maaf. Yaudah sekarang kita ke kelas masing-masing. Kalian udah punya tugas masing-masing kan?" Tanya rania.
"Iya udah beres kok tenang aja"
Mereka pun menjalankan tugas masing-masing. Rania masih merasa tidak enak dengan mereka semua. Sepertinya ia harus pergi ke tiap kelas untuk mengecek keadaan pls kali ini.
Rania berjalan dengan santai, ternyata cukup enak menjadi ketua osis. Hanya mengatur hahahahaha. 'Astaghfirullah'
X IPA 1. Sepertinya kelas yang cukup menarik. Rania penasaran dengan murid-murid baru semoga tak ada yang mengalahkan kecerdasannya.
Raniapun memasuki kelas itu. Ia melihat para murid baru yang masih imut-imut. Masih mengenakan seragam smp. Tapi ada salah satu perempuan yang kelihatannya sangat angkuh. Hm mungkin rania bisa sedikit bermain dengan adik kelasnya ini.
"Assalamualaikum adik-adik. Perkenalkan nama saya Rania syafirah zaiza. Saya adalah ketua osis disini. Semoga kalian betah" ucap rania dengan wajah datar membuat suasana menjadi canggung. Rania sedikit bejalan ke arah perempuan yang disebutnya angkuh.
"Siapa namamu?" Tanya rania.
"Fira, kenapa?" Jawabnya.
"Dek jaga perkataan kamu dong, dia itu ketos kamu" ucap aldi selaku panitia pls.
"Terus kenapa kalau dia ketos? Harus takut gitu?" Ucapnya lagi-lagi dengan nada menantang. Huh sepertinya suasana sudah mulai memanas.
Raniapun mendekatinya lagi. Entah apa yang difikirkannya. Rania masih memasang wajah datar.
"Kalau lo mau terkenal gak usah caper dengan ngelawan kakak kelas lo" ucap Rania dengan nada dingin membuat semua orang merinding.
"Aldi, istirahat nanti lo bawa dia ke ruang osis" lanjut rania lalu berlalu meninggalkan kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold couple
RomanceRania, seorang gadis yang berharap mendapatkan kebahagiaan kini menemukan kebahagiaannya walau hanya sementara.