56

9.3K 233 9
                                    

Dilla merapikan kemeja putihnya, ia melihat dirinya di depan cermin, tersenyum lebar. Ia yakin hari ini pasti sukses, pintu kamar mandi terbuka.

"Dilla bentar lagi giliran kamu. " kata teman Dilla mengingatkan, mengangguk dan memasukan tas make-up nya ke dalam tas, mengambil buku yang selalu ia bawa dan hampir tidak menyerupai buku itu.

Pintu ruang Sidang terbuka, seorang gadis berpakaian rapi sama seperti Dilla keluar. Gadis itu menatap yang ada diluar ruangan penuh haru.

"Gue lulus! " teriak gadis itu yang langsung berhamburan ke teman-temannya, Dilla menyentuh dadanya.

Ada sebuah tangan yang menyentuh bahunya, Dilla menoleh dan menemukan Yuita tersenyum kepadanya.

"Pasti kamu bisa. " ujar Yuita, gadis itu terlihat tenang karena ia sudah selesai sidang skripsi kemarin.

Dilla mengangguk, "Iya, gue pasti bisa. " ucap Dilla penuh semangat.

***

Di pinggir jalan tiga orang gadis sibuk memilih bunga di Toko bunga, Aisha garuk-garuk kepala bingung ingin membawa bunga Asli atau palsu.

Naya terlihat berseri-seri menyambut bunga pesanannya yang ia pesan jauh-jauh hari,

Tya terlihat bingung, ingin menambahkan boneka di buket bunga nya atau tidak. Ia masih melihat-lihat isi katalog yang ada di toko bunga tersebut.

"Bagus nya kasih boneka nggak ya? " tanya Tya menatap kedua temannya.

Naya mencari tempat duduk yang nyaman, "Kasih boneka juga bagus. " jawab Naya.

"Iya, bagus itu. " Aisha ikut nimbrung.

Tya mengangguk dan menunjuk salah satu bunga yang ada di katalog, "Mbak, aku pesen yang ini tapi warna yang merah maroon, terus... Blablabla... " ujar Tya menjelaskan panjang lebar.

Mondar-mandir nggak jelas yang di lakukan Aisha bikin kepala pusing, gadis itu berlari kesana kemari seperti orang hilang dan terus-menerus bergumam tak jelas.

"Ai, gue pusing lihatnya. " ujar Tya.

Langkah Aisha terhenti, "Gue bingung mau kasih apa? "

"Mawar merah, bagus. " ucap Naya sendiri, yang mendapatkan tatapan dari teman-temannya. "Sorry, aku lagi balas pesan dari kak Adam. " jawab Naya.

"Kayaknya bagus tu bunga Mawar, tapi yang kain flanel kali ya? " ucap Aisha.

***

Pada akhir Aisha memilih buket yang berisikan jajanan ringan kesukaan Dilla, beda dengan teman-temannya yang membawa bunga. Aisha lebih terkesan berbeda, sebuah mobil sedan behenti di parkiran bersebelahan dengan mobil Tya. Seorang laki-laki dengan pakaian rapi, rambut nya sedikit panjang di bagian poni.

Laki-laki itu tersenyum melihat ketiga gadis yang menatapnya dengan tatapan terpesona.

"Jangan ngeliatin kayak gitu, nanti terpesona loh! " Ledek Adam yang membuat ketiga cewek itu menunjukkan berbagai ekspresi geli, jijik dan ingin muntah.

Mereka sudah terbiasa dengan sifat suami sahabat mereka ini, yang nggak segan-segan ganggu ketiga jika kurang di perhatikan oleh sang istri.

"Ih geli gue...! " Seru Tya tanpa menutupi nya.

Sedangkan Naya berdigik geli, beda lagi dengan Aisha yang langsung memuntahkan minuman sehabis mendengar ucapan Adam itu.

"Astagaaa naga... Aku sampai muntah ini. " Ucap gadis satu itu melihat minumannya yang berceceran di lantai.

Sweet Seventeen, from PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang