52

12.8K 313 10
                                    

"Jadi kamu berangkat kuliah jam berapa? " tanya Adam saat mereka berdua sudah berada di kamar, Dilla yang duduk di meja belajar memutar kursinya menatap Adam.

"Nanti jam 2, bang. Memang kenapa? " tanya Dilla balik membetulkan kaca mata bacanya.

Adam menghampiri Dilla berjongkok di depan istrinya, "kamu pakai kaca mata? " Dilla mengangguk, "sejak kapan? "

"Hmmm... Baru kok," jawab Dilla.

"Kok aku baru tahu sekarang? "

"Yeah, kamu nggak suka aku pakai kaca mata? "

"Bukannya aku nggak suka hanya aku pakai apa saja tetap cantik kok. " gombal Adam.

Dilla mencubit pipi Adam, "pinter ya sekarang gombalnya, siapa yang ngajarin? " tanya Dilla.

Senyum Adam membuat Dilla gemas dan mengecup bibir Adam sebentar, "kok sebentar yang lama dong! "

"Mau nya. " ucao Dilla berbalik melanjutkan aktivitasnya.

"Yang, satu tahun setengah ya? "

Dilla memperhatikan Adam, "dua tahun ya? "

"Jangan dong, sama dua tahun kelamaan. 1 1/2 tahun ya, please? " rajut Adam manja.

"Hmmm... Aku usaha ya? "

"Jangan di usahain, harus iya, ya? " Dilla cuma mengangguk menuruti keinginan suaminya.

Siapa juga yang mau menunggu dua tahun, Dilla mau nya juga cepet selesai.

...

Menutup pintu mobil, Adam mengikuti Dilla. "Belajar yang rajin biar cepet lulus. "

"Iya, kamu lama-lama kayak Mama sih? " ujar Dilla.

Adam memasang wajah imutnya, "kan aku anak Mama. " jawab Adam, membuat Dilla geli sendiri.

"Dasar anak Mama. " kata Dilla, Adam menarik tangan Dilla. "Apa lagi? "

"Jangan nakal ya? " pesan Adam.

Dilla mengangguk, "iya, palingan kamu yang nakal. "

"Aku nakal cuma sama kamu kok jadi kamu tenang saja? " mengusap pipi Dilla.

Seorang teman Dilla lewat, "Oi Dil,  jam berapa nih nggak masuk kelas lo!?" teriak cowok yang Dilla kenal satu kelas dengannya di beberapa mata pelajaran.

"Eh iya, sayang. Aku duluan ya? " Adam mengangguk, melepas Dilla yang sudah berlari di belakang teman cowok yang menyapa Dilla tadi.

***

"Baiklah, kita akhiri pertemuan pertama kita kali dan saya harap kalian semua mematuhi aturan yang sudah saya buat. " kata Dosen pembimbing.

Seluruh kelas diam dan mengangguk, "Baik Pak. " jawab para mahasiswa.

"Dil, habis ini temenin aku yuk? " ajak Yuita.

Dilla menatap Yuita sambil memasukan buku-bukunya ke dalam tas. "Kemana? " tanya Dilla.

"Nemuin Asna. "

"Ada apa lagi? " tanya Dilla yang mendengar suara khawatir Yuita, gadis itu menggeleng. "Tapi hari ini aku bareng bang Adam. "

"Nggak apa-apa kalo kamu aja bang Adam, mungkin bang Adam bisa bantuin aku sama Asna. " tanpa banyak bicara, Dilla menyanggupi tapi terlebih dulu ia menghubungi Adam perihal rencananya dan Yuita.

"Aku udah kirim pesan ke Bang Adam dan dia mau. " jawab Dilla ketika mereka keluar dari kelas, mata gadis itu langsung bertemu dengan mata tajam dari seorang laki-laki yang bersandar di depan Dilla dengan jarang lima meter.

Sweet Seventeen, from PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang