03 10

26.3K 1.1K 52
                                    

Seorang wanita menatap nanar layar handphonenya. Terlihat dari matanya sebuah kesedihan yang amat dalam. Air mata tanpa disuruh sudah membasahi pipi mulusnya.

to: Dimsum
Selamat Jendeuk ah, akhirnya kau memiliki kekasih sekarang.

Wanita itu memberikan selamat kepada seseorang yang ia cintai dalam diam.

Jisoo POV

Apa kalian pernah berada di posisiku sekarang? Memberikan selamat karena orang yang kita cintai mencintai orang lain. Hahaha bodoh memang. Aku, Kim Jisoo mencintai Jennie Kim. Apa itu salah? Kata kebanyakan orang cinta hanya bisa dirasakan antara pria dan wanita. Lalu bagaimana denganku yang merasakan cinta ada pada seorang Jennie Kim yang juga wanita sama sepertiku.

Hari ini wanita itu sudah resmi memiliki kekasih. Ia baru saja berpacaran dengan Kai. Dia menceritakannya kepadaku tadi. Terdengar sangat bahagia. Aku senang jika Jennie bahagia, tapi untuk kali ini aku sedih. Ia bahagia bukan karenaku, tapi karena lelaki itu. Lelaki yang Bae Irene kenalkan satu tahun lalu kepadanya.

Saat ini Jennie sedang di Paris. Menghadiri event Chanel. Ia bercerita jika Kai menyatakan cintanya melalui sambungan telefon. Saat itu Jennie berada di Eiffel tower. Ia merasa itu sangat romantis. Ia mencintai Paris dan tentunya Kai.

Kebahagiaannya sangat nampak dari unggahan sosial media miliknya.

"Had the most romantic dinner admiring the eiffel tower"

Aku menyerah. Mulai detik ini aku akan melupakan bahkan menghilangkan semua perasaanku terhadapnya. Ini terlalu sakit. Jika saja Tuhan menghendaki bunuh diri untuk menghilangkan sakit, saat ini juga aku akan memakan apel beracun yang diberikan nenek sihir kepada Putri Salju.

Jennie POV

Malam ini Eiffel sangat indah. Malam ini juga seorang pria menyatakan cintanya kepadaku. Entah aku harus bagaimana. Aku sudah terlanjur menerima cintanya. Tanpa mencintainya. Rasa cintaku sudah lebih dulu dicuri oleh seorang wanita yang mungkin hanya menganggapku sebagai adik perempuan untuknya.

Orang pertama yang aku beritahu tentang ini adalah dia, wanita itu. Ia terlihat sangat mendukung hubunganku dengan Kai. Ia mengucapkan selamat atas hubunganku. Ia bilang jika dirinya bahagia mendengar kabar dariku. Jika dia bahagia, aku juga harus berpura-pura bahagia. Aku memposting sebuah foto dengan caption seakan aku bahagia telah menerima cinta lelaki itu. Entah sampai kapan kebodohan yang menyakitkan ini berlangsung.

Hal yang paling jelas adalah aku Jennie Kim akan mencintai Kim Jisoo sampai waktu yang tak terbatas. Jika untuk mendapatkan cintanya aku harus merelakan semuanya, aku akan melakukannya. Asal aku selalu bisa bersama Kim Jisoo, selamanya.

POV end

"Eonni bangun!" Panggil Lisa sembari mengetuk pintu kamar Jisoo.

Sedangkan Jisoo masih terlelap dengan damai bersama suara dengkurannya.

"Aish! Yak Kim Jisoo, Jennie Kim sudah menunggu." Kesal Lisa.

Mendengar nama Jennie, Jisoo segera berdiri dan membuka pintu kamarnya.

"Mana Jennie?" Tanya Jisoo dengan wajah bantalnya.

"Masih di Paris." Jawab Lisa tak berdosa.

Jisoo yang mendengar jawaban Lisa sontak diam. Entah merasa kesal atau masih bingung, Ia segera menghampiri Lisa dan menaiki punggung maknae kesayangannya.

"Yak kenapa kau kurang ajar sekali Manobal?" Tanya Jisoo dengan tangannya mengacak rambut Lisa.

"Aduh unni beraat. Lagi kau tidak bangun-bangun. Aku lapar, masakan aku makanan." Jawab Lisa berusaha menurunkan Jisoo dari punggungnya.

"Aish kenapa tidak memesan saja?" Tanya Jisoo kesal.

"Aku ingin masakanmu, aku ingin nais goreng kimchi." Jawab Lisa manja.

Jisoo segera menggulung rambutnya keatas dan membuka lemari es. Mencari bahan-bahan yang bisa digunakan untuk membuat sarapan. Sedangkan Lisa, Ia sudah berada di depan televisi. Menonton acara favoritnya.

Jisoo mulai memasak nasi goreng untuk sarapan dirinya dan dua adik perempuannya. Saat ini Chaeng sudah keluar dari kamar dan membantu Jisoo menyiapkan sarapan. Chaeng memang sangat dekat dengan Jisoo. Ia selalu menceritakan keluh kesahnya kepada Jisoo.

"Lisa ya, makanannya sudah siap." Panggil Jisoo sembari menata piring berisi makanan di atas meja makan.

Tanpa menunggu lama orang yang dipanggil segera berlari menuju meja makan dan duduk di salah satu kursi.

"Berdoa dulu." Ucap Chaeng mengingatkan Lisa yang sudah siap memasukkan satu sendok nasi ke dalam mulutnya.

Mereka makan bersama. Sesekali bersenda gurau dengan hal-hal absurd yang satu sama lain lontarkan. Tidak seperti biasanya, Jisoo kali ini lebih diam. Biasanya ia lah yang akan banyak bercerita kepada para adiknya.

Selesai sarapan, Jisoo segera mandi dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Bermain bersama Dalgom ataupun memainkan overwatch game favoritnya. Biasanya saat ada Jennie, Ia dengan setia mendengarkan cerita dari Jennie ataupun membiarkan Jennie bersikap manja kepadanya.

Sulit memang menerima kenyataan pahit yang Jennie beritahu semalam. Sangat sulit untuk menerimanya bagi Jisoo.

Setelah melihat momen mereka di GDA kemarin hatiku luluh. Selamat membaca.

[END] Sugarplum ElegyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang