Jennie tertidur didekapan Jisoo. Pelukannya belum juga merenggang sedari tadi. Sangat nyaman. Sampai-sampai ia melupakan makan malamnya. Begitupun dengan Jisoo. Ia memaksakan diri untuk ikut memejamkan matanya bersama Jennie. Ditemani suara dari televisi yang entah membicarakan apa.
"Unni! Kajja kita makan malam dulu."
Suara Chaeng membangunkan keduanya.
Jennie mengerjapkan matanya sejenak dan mulai memandang wajah tertidur Jisoo. Penuh dengan kedamaian didalamnya.
"Arasseo. Aku dan Jisoo unni akan menyusul nanti."
Chaeng mengangguk lalu pergi ke meja makan menemui Lisa yang tengah asik menyantap makan malamnya.
"Sayang!"
"Kim Jisoo!"
"Ngghhh.. Eoh kau sudah bangun." Jisoo lalu mengusap sebentar wajahnya dan memberikan senyum miliknya untuk Jennie.
"Makan dulu." Suruh Jennie sembari membenarkan rambut Jisoo.
Jisoo hanya mengangguk lalu berdiri dari sofa. Tidak lupa ia membantu Jennie untuk bangkit dari posisinya.
"Unni! Kami sudah memesankan nasi daging untuk kalian. Dimakan ne." Ucap Lisa.
Jisoo tersenyum lalu meraih sumpitnya.
"Terima kasih Chaeng ah, Lisa ya."
Mereka lalu menyantap makan malamnya bersama. Anggap saja sebagai perayaan tahun baru kali ini. Dibalik setiap candaan yang selalu dilontarkan oleh kedua maknae mereka, Jennie sedari tadi hanya diam.
"Sayang, kau baik-baik saja kan?"
Jennie hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Jisoo.
"Chaeng ah, Lisa ya aku minta maaf."
Jisoo refleks menggenggam erat tangan Jennie.
"Maafkan aku tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk kalian. A-a-aku menghancurkan impian kalian."
Seketika air mata Jennie keluar begitu saja. Jisoo dengan segera memeluk tubuh Jennie yang terasa lemah itu. Lisa dan Chaeng yang memang mudah tersentuh pun ikut menangis dan ikut memeluk Jennie.
"Unni jangan menangis."
"Kami baik-baik saja."
Setelah mereka berpelukan, Jisoo dan Jennie masuk ke dalam kamar. Jisoo yang memang belum mandi dari pagi pun memilih untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Sedangkan Jennie, ia memilih untuk membaringkan tubuhnya sembari memainkan game di ponsel Jisoo.
"Pantas dia sangat tergila-gila dengan gamenya." Ucap Jennie yang tengah asik bermain dengan ponsel Jisoo.
Saat ia tengah asik bermain dengan ponsel Jisoo, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Jisoo berjalan menuju kasur sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Sedang apa?" Tanya Jisoo lalu menciumi pipi Jennie.
"Bermain dengan selingkuhanmu."
"Ooo... bukankah dia lebih menarik dibanding dirimu?" Ledek Jisoo.
"Tetapi selingkuhanmu ini tidak bisa memuaskanmu Kim Jisoo."
"Ne kau benar."
"Sayang aku mau bercerita." Kali ini Jennie mulai menaruh ponsel milik Jisoo diatas nakas.
"Tentang apa?"
"Ish tentang tadi saat aku dipanggil sajangnim."
Jisoo hanya mengangguk dan membiarkan Jennie memeluk tubuhnya.