Selesai dengan kegiatannya di Negeri Sakura, keempat member Blackpink pun sudah berada di Seoul lagi saat ini. Entah ada apa sesampainya di dorm Jennie dipanggil oleh sajangnim untuk menemuinya di Gedung YG. Jennie yang sebelumnya ingin segera tidur disamping Jisoo harus mengurungkan niatnya.
Saat tiba di YG salah satu staff menyuruhnya untuk segera menemui Sajangnim di lantai enam gedung tersebut. Ia memasuki lift ditemani staff tadi.
"Sajangnim Jennie sudah tiba." Ucap staff tersebut.
"Suruh dia masuk." Perintah Sajangnim.
Jennie memasuki ruangan CEO nya tersebut dan duduk dikursi yang ada disana.
"Jennie ya stage pertama untuk debut solo mu nanti akan dilakukan setelah kau kembali dari Indonesia. Lusa kau juga akan memulai syuting untuk acara ragam mu." Ucap Sajangnim.
"Baik sajangnim." Jawab Jennie singkat.
"Manajer mu bilang kau sedang berkencan. Apakah itu benar?" Tanya Sajangnim.
Seketika Jennie diam. Kembali mencerna perkataan pemilik YG tersebut. Ia takut. Ia tahu jika dirinya telah melanggar kontrak.
"N-n-nde Sajangnim." Jawab Jennie gugup.
"EXO Kai. Bagaimana kalian bisa saling kenal? Bahkan perusahaan sengaja memisahkan kalian dengan iKON agar kalian bisa fokus dulu dengan karir." Sindir Sajangnim.
"Maafkan saya Sajangnim. Saya berjanji akan memutuskannya segera." Ucap Jennie dengan kepala yang masih menunduk.
"Tidak perlu. Kau hanya perlu pertahankan hubungan mu." Ucap Hyung Suk.
"Maksud sajangnim aku tidak perlu memutusinya?" Tanya Jennie ragu.
"Ne. EXO sedang berada diatas. Jika kau mengencani salah satu anggotanya dan kau tertangkap media itu akan mengangkat popularitasmu." Jawab Sajangnim santai. "YG dan SM akan membantu hubungan kalian. Tenang saja." Lanjutnya.
"Maksudku, aku sudah tidak mencintainya. Aku pun sudah berniat untuk memutusinya sebelum anda memanggilku kesini." Ucap Jennie.
"Sudah ku bilang kau harus pertahankan hubungan kalian. Ini untuk karir mu. Ingat itu." Balas Sajangnim.
"Baik sajangnim." Jennie pasrah.
"Kau bisa keluar dan kembali ke dorm. Istirahatlah dan ingat pertahankan."
Setelah itu Jennie keluar dari kantor YG dan pergi menuju dorm. Ia terlihat sangat tertekan dengan apa yang baru saja pemilik YG itu katakan. Ia kesal. Bagaimana mungkin bossnya itu mengurusi kehidupan percintaannya. Lelaki tua bangka menyebalkan pikirnya.
"Unni!" Panggil Jennie lalu memeluk Jisoo yang tengah asik bermain game.
Ia menangis sesegukkan dipelukan Jisoo.
"Jendeuki kau kenapa?" Tanya Jisoo heran.
"Lelaki tua itu menyebalkan." Adu Jennie.
Jisoo menghentikan gamenya dan membalas pelukan Jennie.
"Jangan menangis. Ceritakan saja kepadaku. Kajja ke kamar. Nanti adik-adikmu mendengarnya jika kita tetap disini." Suruh Jisoo.
Mereka masuk ke kamar Jennie. Jennie menceritakan segalanya kepada Jisoo dan ya Jisoo mendengarkannya dengan seksama. Tidak ada satu kata pun yang tidak ia dengar dan cerna dari mulut Jennie. Kesal, sudah pasti. Lelaki tua itu memang selalu membuat Jisoo kesal dan semakin membencinya.
"Lalu bagaimana keputusanmu?" Tanya Jisoo.
"Aku menurutinya. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana." Jawab Jennie masih tetap memeluk Jisoo.