Didalam mobil Jennie terus saja menertawai Jisoo. Apalagi alasannya jika bukan karena perbedaan tinggi kekasihnya dengan Tzuyu selama jalan berdampingan tadi. Jennie yang awalnya sudah siap meledakkan emosinya pun mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk menistakan Jisoo.
"Kau seperti kurcaci saat disamping Tzuyu." Ledek Jennie.
"Yah berhenti meledekku." Protes Jisoo.
Sepanjang perjalanan Jennie masih terus meledek Jisoo. Sampai akhirnya mereka sampai di area parkir apartement Chahee. Jisoo keluar lebih dulu meninggalkan Jennie dibelakang.
"Ish jangan marah." Pinta Jennie sembari meraih lengan Jisoo.
Jisoo masih terus mendiami Jennie. Bahkan ketika mereka berada di dalam lift Jisoo terus bungkam.
"Sayang..."
"Aku kan hanya bercanda."
Jisoo hanya mengangguk lalu keluar dari lift. Berjalan lebih dulu seperti sebelumnya.
"Kau mau kemana?" Tanya Jennie yang membuat Jisoo menghentikan langkahnya.
"Katamu ke apartement Chahee." Jawab Jisoo dengan membalikkan tubuh.
"Disini sayang, kau kelewat."
Jisoo lalu berjalan menghampiri Jennie.
"Dia sudah pindah ternyata." Ucap Jisoo menutupi rasa malunya.
"Kau yang pelupa." Omel Jennie.
Jennie kemudian memencet bel. Menunggu Chahee membukakan pintu untuknya dan Jisoo. Sampai akhirnya pintu terbuka dan Chahee membiarkan keduanya masuk.
"Aku sudah memesan chikin untuk Jisoo unni." Ucap Chahee lalu menaruh chikin diatas meja.
"Wah gomawo Chahee-ah."
"Aku mau." Pinta Jennie.
"Chahee memberikannya untukku, bukan untukmu." Jisoo menjauhkan chikinnya dari Jennie.
Jennie lalu mengerucutkan bibirnya dan menggebuk-gebuk kecil lengan Jisoo. Chahee lalu menaruh dua kaleng cola dan ikut bergabung bersama keduanya.
"Ji aku mau." Rengek Jennie dengan aegyonya.
Aaaaaaaa.....
Chu
"Bukankah lebih lezat?" Tanya Jisoo setelah mengecup bibir Jennie.
"Ishhh... Aku lapar."
Merasa kasihan, Jisoo lalu memberikan sepotong chikin miliknya dan menaruh sisanya diatas meja. Chahee yang melihat kelakuan dua sahabatnya hanya bisa menggelengkan kepala. Heran dengan kelakuan mereka.
"Jam mu baru lagi unni?" Tanya Chahee kepada Jennie.
Jennie mengangguk sembari memperlihatkan jamnya.
"Bukankah lebih bagus dari yang kemarin?"
"Harganya juga lebih mahal."
"Khansahamnida Jisoo-ssi." Ucap Jennie dengan memeluk tubuh Jisoo dan mengecupi pipi kekasihnya berkali-kali.
Setelah itu Chahee dan Jennie banyak berbincang satu sama lain. Sedangkan Jisoo, hanya bermain game di ponselnya. Sesekali ia akan memainkan wajah Jennie. Entah mencubit ataupun menekan-nekan hidung Jennie.
"Yah! kenapa tanganmu iseng sekali sih?" Omel Jennie dengan menepis lengan Jisoo.
Mendengar omelan Jennie, ia hanya mengeluarkan cengir kudanya.