BRAAKKKK
Suara yang terdengar ketika Jennie menutup pintu kamarnya dengan keras. Meninggalkan Jisoo yang masih mematung.
Rasanya ia menyesal telah membawa Jennie ikut serta dalam pertemuannya dengan Krystal. Ia lupa jika Jennie adalah kekasih yang super posesif.
"Sayaangg..."
"Jendeuki~"
"Mianhae..."
"Aku akan menghapus bekas ciumannya menggunakan apapun."
"Menggunakan bibirmu juga boleh."
"CIUM SAJA BIBIR MANTANMU ITU."
Teriak Jennie dari dalam kamar. Terdengar oleh Jisoo suara isakan kekasihnya itu."Aniyo. Aku hanya suka bibirmu. Mianhae Jennie-ya."
"SHIRREO! hiks..hikss..hikss.."
Setelah mendengar lagi teriakan dari kekasihnya, ia kemudian menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Memejamkan matanya. Berharap kusut dalam kemelutnya dapat terurai.
....
....
....
30 minutes later...
"Jisoo unni!" Suara Lisa yang baru saja kembali setelah datenya dengan Chaeng.
"Unni, bangun!" Kali ini Chaeng yang membangunkan unninya. Dengan tangannya membelai lembut pipi Jisoo.
"WAH DAEBAK! NINTENDO SWITCH!" Teriak Lisa kegirangan setelah melihat hadiah dari Krystal.
Jisoo yang terganggu karena teriakan maknaenya itu kemudian terbangun. Mengerjapkan matanya sebentar.
Bugh!bugh!bugh!
"Yak! siapa yang membolehkanmu menyentuh itu?" Omel Jisoo dengan menggebuki tubuh Lisa dengan bantal.
"Yah unni! Aku bahkan belum membukanya." Ucap Lisa membela diri.
Jisoo kemudian meraih kembali kotak hadiah dari Krystal dan menyimpannya ke dalam kamar. Setelah itu, ia langsung kembali ke ruang tengah. Bersama kedua maknaenya.
"Mana Jennie unni?" Tanya Lisa.
"Dikamarnya." Jawab Jisoo.
Lisa kemudian menghampiri Jennie ke kamarnya. Mengetuk pintu unninya berkali-kali. Namun nihil, Jennie belum mau membuka pintu kamarnya untuk siapapun.
"Kalian bertengkar unni?" Tanya Chaeng.
Jisoo menghempaskan nafasnya kasar lalu mengangguk.
"Pasti karena mantan kekasihmu." Ucap Lisa.
"Soo Jung mengecup bibirku."
Ucapan Jisoo mampu membuat keduanya terdiam. Terkejut dengan perkataan unninya.
"Didepan Jennie unni?"
Jisoo mengangguk.
Ia kemudian berdiri dan masuk ke dalam kamarnya. Mengunci pintu berwarna cokelat itu dari dalam. Meninggalkan kedua adiknya yang masih bergelut dengan pikiran masing-masing.
"Apakah Krystal sunbaenim masih menyukai Jisoo unni?" Tanya Chaeng tiba-tiba.
"Chaeng-ah tentu Krystal sunbae masih menyukai Jisoo. Kalau tidak mana mungkin dia mau memberikan hadiah semahal itu."
"Tapi.. aish! Lagi kenapa Jisoo unni sangat keren sih." Ucap Chaeng lalu melahap donut yang ia bawa.
"Asal kau tahu Chaeng-ah, banyak sekali yang menyukai Jisoo unni. Bahkan Sunmi unni menyukainya."