Setelah membaca kartu ucapan itu Jennie langsung memberikannya kepada Jisoo. Ia tidak mengerti kenapa lelaki itu tidak pernah menyerah untuk mendapatkan kekasihnya. Padahal jelas-jelas Jisoo sudah menolaknya dan mengatakan jika ia hanya ingin menjadi seorang adik dan kakak.
"Jangan berhubungan dengan dia lagi." Pinta Jennie.
"Astaga Jen, apa kau cemburu karena kata saranghae ini?" Tanya Jisoo sembari memperlihatkan kartu ucapan itu.
"Ne. Aku kekasihmu. Dia seenaknya mengatakan cinta kepada kekasih orang lain."
"Dia bahkan tidak tahu jika kita berpacaran."
"Kau tinggal beritahu. Apa susahnya."
"Jen, kita ti-"
"-Jadi kau membelanya sekarang? Iya? Oh atau kau juga memiliki perasaan untuknya?"
Belum juga Jisoo menjawab pertanyaan kekasihnya itu, Soojoo sudah sampai untuk menjemputnya.
"Nanti kita bicarakan lagi. Aku pergi." Ucap Jisoo lalu menghampiri mobil Soojoo.
Saat itu juga Jennie masuk kedalam mobil yang sudah sedari tadi menunggu dirinya. Didalam mobil sudah ada Pak Jang yang siap mengantar Jennie ke rumah Chahee. Ya, Jennie sudah memiliki kegiatan bersama Chahee dan sahabatnya yang lain. Setidaknya dengan berkumpul bersama temannya itu bisa melupakan sejenak cekcoknya dengan Jisoo.
Ia tahu Jisoo tidak salah. Hanya saja apa susahnya untuk menjauhi lelaki itu dan menganggap tidak saling kenal satu sama lain. Pikirnya.
"Unni!" Panggil Chahee sembari membuka pintu apartement dan membiarkan Jennie masuk.
"Kenapa tidak semangat seperti ini?" Tanya Chahee yang tengah menuangkan jus jeruk untuk Jennie.
"Chahee ya, apa aku salah jika meminta kekasihku menjauhi orang lain?"
"Tergantung." Jawab Chahee lalu ikut duduk disamping Jennie.
"Tergantung?"
"Tergantung bagaimana hubungan antara mereka. Jika mereka hanya sebatas teman, that's not problem."
"Orang itu masih menyukai kekasihku Chahee ya." Balas Jennie masih terlihat kesal.
"Tetapi kekasihmu tidak menyukainya kan?" Jennie mengangguk. Mengiyakan ucapan Chahee.
"Kalau begitu percaya saja kepada kekasihmu. Kau tahukan jika kepercayaan itu penting? Lagi juga jika kau terus mengatur kekasihmu, bisa-bisa kekasihmu itu risih dan meminta putus."
"YAK! ANIYO. DIA TIDAK SEPERTI ITU."
"Ish kenapa semarah itu? kalau boleh tahu kau bertanya tentang kekasihmu yang mana?" Ledek Chahee.
"Jisoo. Kim Jisoo. Aku sudah putus dengan lelaki sialan itu."
"Syukurlah. Kau harus menjaga kekasihmu itu dengan baik. Banyak yang menyukainya diluar."
"Biar saja. Lagijuga dia hanya mencintaiku."
"Kau terlalu percaya diri Nona Kim." Ejek Chahee lalu meminum coklat panasnya.
"Asal kau tahu Jisoo ku pernah berpacaran dengan Krystal. Aish. Aku kesal sekali mendengarnya. Kau tahukan jika wanita itu sangat seksi? Apalagi wajahnya sangat dingin. Benar-benar tipe Jisoo....."
Jennie terus mengoceh tentang Krystal. Menceritakan bagaimana Jisoo berbicara tentang Krystal. Semua ia ceritakan kepada sahabatnya.
"Sudah?" Jennie hanya mengangguk dengan wajah cemberutnya.