Cartier

5.1K 668 92
                                    

Hari pertama tur mereka di Jakarta, Entah kenapa keadaan Jisoo malah kurang sehat. Apalagi tadi saat bagian lagu Boombayah, Jennie tidak sengaja menendang wajah Jisoo. Lalu saat ini Jisoo tengah memeriksakan keadaannya di salah satu rumah sakit.
Awalnya Jennie ingin menemani Jisoo, tapi Jisoo malah melarangnya. Dengan alasan tidak mau membuat kekasihnya cemas. Apalagi setelah muncul sebuah benjolan kecil dilehernya.

"Kau kelelahan Jisoo-ya, Sampainya di Korea nanti kau harus istirahat penuh." Ucap manajer oppa mengingatkan.

Jisoo hanya mengangguk.

Ia kemudian masuk kedalam kamarnya. Dapat dilihat Jennie yang masih bermain dengan ponselnya. Menunggu Jisoo kembali.

"Sayang... bagaimana? apa kata dokter?"

Jisoo tidak langsung menjawab. Ia membuka jaketnya lalu berhambur memeluk tubuh Jennie. Memejamkan matanya.

"Aku hanya kelelahan."

Jennie yang menyadari benjolan di leher Jisoo pun hanya menghempaskan nafasnya. Ia heran kenapa Jisoo tidak pernah mau ia temani saat berobat. Jennie benci sifat Jisoo yang tidak pernah berbagi kesedihan dengannya.

"Benjolan dilehermu semakin terlihat. Apa itu baik-baik saja?"

"Nanti juga akan menghilang dengan sendirinya."

"Tapi kau harus peduli Kim Jisoo dengan keadaanmu."

"Sssstt! Sudah malam. Kita tidur saja ya."

"Tidak. Aku harus memastikan dulu kesehatanmu."

Jisoo lalu meraih tangan Jennie. Menaruh telapak tangan mungil itu di dahinya.

"Bahkan suhu badanku normal, Aku baik-baik saja. Kau tidak usah khawatir."

Jennie hanya mengangguk. Lalu mencoba memejamkan matanya bersama Jisoo. Walaupun dengan pikirannya yang kalut.

Hampir dua jam, Jennie masih juga belum terlelap. Otaknya masih memikirkan tentang benjolan yang ada dileher Jisoo. Rasanya ia menyesal tadi membiarkan dirinya patuh dengan perintah Jisoo supaya tidak menemani sang kekasih pergi ke rumah sakit.

"Ah aku harus tanya Manajer Oppa."

Jennie lalu mengirim pesan kepada manajer oppa. Menanyakan apa saja yang dokter katakan saat dirumah sakit tadi.

Tidak lama, setelah itu muncul balasan pesan dari Manajer Oppa.

"Dokter bilang Jisoo harus banyak istirahat. Tentang benjolan dilehernya, dokter bilang Jisoo harus lebih rutin mengecek kondisi kesehatannya."

"Dia terlalu banyak memikirkan sesuatu ditambah tubuhnya yang lelah."

Membaca jawaban dari manajernya, ia hanya menghempaskan nafasnya kasar.

"Ditambah lagi saat kau tidak sengaja menendang Jisoo tepat dibagian benjolannya."


"Mianhae unni."

***

21 Jan 2019

Jisoo baru kembali dari Gedung YG. Sajangnim tiba-tiba saja memanggilnya pagi tadi. Jisoo mendapatkan job individu. Ia bingung ketika mendengarnya sendiri. CEO Yang juga bilang jika perjanjian sebelumnya sudah dibatalkan.

"Unni!" Panggil Jennie lalu mengecup pipi Jisoo.

Jisoo hanya tersenyum sekilas sembari membelai lembut pipi Jennie.

[END] Sugarplum ElegyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang