Hari ini Blackpink akan berangkat menuju Thailand untuk memulai Asia Tur. Keempat wanita itu sudah berada di bandara. Diruang tunggu kelas bisnis, Jennie terus memeluk tubuh Jisoo. Rasanya ia tidak hidup jika tidak menghirup wangi tubuh kekasihnya sekali saja.
"Sayang.."
"Ada apa?"
"Sepertinya sajangnim tahu tentang hubungan kita."
"Eoh? Darimana kau tahu?" Tanya Jisoo sembari mempause game di ponselnya.
"Dia mengirim pesan kepadaku agar tidak terlalu dekat denganmu."
Jisoo hanya mengangguk paham. Bagaimana mungkin tua bangka itu melarang Jennie untuk dekat dengannya. Benar-benar tidak habis pikir.
"Apa kau akan jujur dan menceritakan semuanya Kim Jisoo?"
Batin Jennie.
Tidak lama terdengar pemberitahuan bahwa pesawat mereka akan segera berangkat. Jisoo lalu berdiri dan berjalan meninggalkan Jennie dibelakang. Pikirannya masih dipenuhi tentang apa yang sebelumnya diucapkan Jennie.
"Yak! Kim Jisoo apa kau akan meninggalkanku begitu saja?" Protes Jennie yang membuat Jisoo menghentikan langkahnya lalu menghampiri Jennie.
"Mianhae."
📍Bangkok, Thailand
Jennie baru saja keluar dari toilet dengan hanya mengenakan bathrobe berwarna putih. Ia kemudian menghampiri Jisoo yang tengah bermain dengan ponsel.
Hampir setengah jam ia duduk disamping Jisoo, namun Jisoo sama sekali tidak menganggap dirinya ada. Kekasihnya itu hanya sibuk dengan ponsel dan game kesukaannya. Sampai akhirnya Jennie yang mulai jenuh menghempaskan ponsel dari genggaman Jisoo.
Melihat tingkah Jennie ia hanya menatap Jennie sekilas lalu meraih tangan kekasihnya itu.
"Apa ponsel mu lebih berharga dariku?" Tanya Jennie sembari menyenderkan kepalanya dilengan Jisoo.
"Ponselnya tidak, gamenya iya." Jawab Jisoo dengan tangan kanannya meraih ponsel yang sebelumnya dilempar Jennie.
"Besok aku harus pergi dengan Lisa untuk Blackpink Diaries."
"Pergi kemana?"
"Minimarket mungkin. Kau mau aku belikan apa?"
"Tidak usah. Kau pergi dengan Lisa, berarti aku bisa pergi dengan Chaeng kan?"
"Yak Kim Jisoo!"
"Wae Jennie Kim?"
"Kau tunggu saja di hotel."
Jisoo hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali bermain dengan ponselnya. Untung saja gamenya sudah dia pause dulu tadi jadi tidak akan kalah.
"Kau belum mengeringkan rambutmu?" Tanya Jisoo.
"Belum, aku malas."
"Aish nanti kepalamu pusing. Sini biar ku keringkan." Jisoo lalu turun dari kasur dan berjalan ke toilet.
Jennie yang melihat Jisoo sudah berjalan lebih dulu langsung menghampiri. Ia duduk didepan wastafel lalu melepas handuk yang menutupi rambutnya.
Jisoo mulai mengeringkan rambut panjang bergelombang milik Jennie. Ia tahu betul bagaimana manjannya Jennie saat mulai sakit. Jadi lebih baik dia melakukan hal ini dibanding mendengar rengekan sang kekasih nanti.
"Kau tidur dimana?"
"Disini."
Hampir 15 menit akhirnya rambut Jennie kering. Selama mengeringkan rambut mereka selalu bergurau dan Jisoo banyak menggoda Jennie soal hubungan palsunya dengan Kai.