Kencan

7.4K 724 48
                                    

Semalaman Jennie tidur bersama Irene di kamarnya dan tentunya membuat Jisoo tidur sendiri di kamarnya. Jennie sebenarnya ingin membiarkan Irene tidur sendiri di kamarnya dan ia tidur di kamar Jisoo, tapi Jisoo melarangnya dengan berkata "Kasihan Irene unni Jennie ya." sehingga dengan terpaksa membuat Jennie mengiyakan.

Pagi ini mereka berlima sudah berkumpul di meja makan. Mereka menikmati sarapan yang sudah dibuatkan Jennie dan Chaeng. Keadaan Irene juga sudah membaik sekarang. Semalaman ia banyak bercerita tentang Seulgi kepada Jennie.

"Masakanmu sangat lezat Jennie ya, Chaeng ah." Puji Irene lalu melahap makanannya.

"Unni bisa saja."

Saat mereka sedang menikmati makanannya, handphone Jisoo berdering, ternyata sebuah panggilan suara dari Seulgi. Ia tentu segera mengangkatnya.

"Annyeong unni."

"Jisoo ya aku sudah didepan dorm mu. Keluarlah."

Jisoo segera berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu dorm. Ia membuka pintu dan terlihat Seulgi yang berdiri didepannya dengan membawa satu paper bag berisi makanan.

"Masuklah unni."

Mereka berdua pun berjalan bersama menuju meja makan. Mata Irene dan Seulgi bertemu. Irene dengan segera memalingkan pandangannya agar tidak terus menatap mata sipit Seulgi.

"Seulgi unni, duduklah." Ajak Jennie.

Seulgi lalu duduk disebrang tempat Irene duduk. Jisoo juga kembali duduk dikursinya.

"Unni aku ingin bicara denganmu." Ucap Seulgi kepada Irene.

Irene tetap diam. Mulutnya terasa kaku untuk membalas perkataan wanita didepannya.

"Jennie ya, kita harus menyiapkan koper kita." Ajak Jisoo dengan menarik pelan lengan Jennie untuk ikut kekamar.

Jennie lalu mengangguk dan ikut Jisoo masuk ke dalam kamarnya.

Maknae line yang mendapat tatapan intense dari Jennie pun mengerti maksud unninya itu dan ikut meninggalkan Irene dan Seulgi di meja makan.

Di dalam kamar Jennie dan Jisoo hanya saling berpelukan. Pagi inj Jennie sangat manja kepada Jisoo. Mungkin karena semalam mereka tidak tidur bersama.

"Hmmpph.."

Desah Jennie saat tangan kiri Jisoo mulai memasuki kaos kebesaran yang ia gunakan.

Tangan Jisoo memijit pelan payudara Jennie dari luar bra. Jennie hanya bisa menggigit bibir bawahnya dan berharap desahannya tidak terdengar keluar.

Kali ini Jisoo mulai meraba punggung mulus Jennie dan melepaskan pengait bra yang Jennie kenakan.

Jisoo tanpa menunggu segera mengangkat kaos putih Jennie sampai atas dada. Lengan Jennie kini sudah melingkar di leher Jisoo.

"Aahhhh Jisshh.."

Desahan Jennie saat Jisoo mulai mengulum lembut nipple nya yang sudah mengeras. Tangan kanan Jisoo juga mulai memijit payudara kiri Jennie.

Jennie tidak menolak, toh ia juga sangat menikmati perlakuan kekasihnya itu.

knock knock

Suara ketukan pintu menghentikan kegiatan keduanya. Jisoo segera membantu Jennie mengaitkan pengait bra kekasihnya.

Chu

Lalu mengecup singkat bibir mungil Jennie.

"Aish.."

Mendengar keluhan Jisoo, Jennie hanya tersenyum lalu ikut Jisoo membukakan pintu.

"Ah unni!" Ucap Jisoo lalu menutup pintu kamarnya.

"Jisoo ya kami pulang dulu ne." Ucap Seulgi.

"Aniyo unni, bukannya tadi kau membawa makanan? kita makan dulu ne bersama. Kajja." Ajak Jennie lalu menggadeng Irene menuju ruang tengah.

Sedangkan Jisoo dan Seulgi mengikuti mereka dari belakang.

Selama mereka bersama selalu saja ada tawa yang memenuhi ruangan. Entah karena Chaeng dan Lisa yang selalu bertengkar ataupun tingkah absurd Seulgi dan Jisoo. Sedangkan Jennie dan Irene hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Jennie ya, Kai bilang minggu depan kalian akan kencan?" Tanya Irene.

Seketika ruangan hening. Jennie yang sebelumnya masih menampilkan gummy smilenya, kali ini menampilkan wajah datarnya.

"Ah kata Irene kalian baru saja berpacaran." Saut Seulgi.

Jennie segera menatap mata Jisoo, tapi Jisoo langsung mengalihkan pandangannya.

"Aku belum tahu Unni, minggu depan aku akan melakukan stage pertamaku." Jawab Jennie.

"Lalu kau Jisoo ya, Bona kemarin mencarimu." Ucap Seulgi kepada Jisoo.

"Jinjja? Aku memang sudah lama tidak bertemu dengannya. Biar aku hubungi nanti." Balas Jisoo lalu kembali melahap chikinnya.

"Chaeng ah tidak ada yang mencari kita sepertinya." Ucap Lisa asal.

"Banyak yang mencariku, tapi aku tidak mencari mereka." Saut Chaeng kepada Lisa.

Hampir setengah jam mereka berada di ruang tengah, akhirnya Irene dan Seulgi pun keluar dari dorm.

"Apa maksud Kang Seulgi tadi?" Tanya Jennie saat Jisoo baru saja bangkit dari duduknya.

"Kim Bona maksudmu? Aku dan dia hanya berteman." Jawab Jisoo sembari berjalan. "Lebih baik kau iyakan ajakan Kai. Pergilah dengannya minggu depan." Lanjut Jisoo lalu menutup pintu kamarnya.

"Bona? Bona siapa? seingatku teman modelnya tidak ada yang bernama Bona." Pikir Jennie.

"Ah aku akan tanya Lalisa." Ucap Jennie lalu pergi menemui Lisa.

"Lisa ya apa kau mengenal Bona teman Jisoo unni?"

"Bona dari grup WJSN. Unni memang sering bertemu dengannya sebelum
berpacaran denganmu."

"Apakah dia cantik Lisa ya?" Lisa mengangguk. "Sangat cantik." Lanjutnya.

"Lebih dariku?" Kali ini mata Lisa memperhatikan bentuk wajah Jennie seakan menilai wajah unninya itu.

Lisa mengangguk.

"Teman Jisoo unni hampir semua memiliki visual yang sangat cantik, tapi dia pelit tidak mau memperkenalkan temannya kepadaku."

Mendengar perkataan Lisa, Jennie segera memukul kecil dahi Lisa.

"Yak jangan buat Chaeng sakit hati."

"Sudahlah unni kembali ke kamarmu, aku mengantuk. Kau tahukan jika bayi harus tidur cukup?" Kesal Lisa.

"Kau itu bayi bongsor Lisa ya. Dasar." Balas Jennie lalu keluar dari kamar Lisa.

Jennie lalu keluar dari kamar Lisa. Pandangannya langsung tertuju pada sau pintu yang sudah tertutup rapat. Pikirnya pasti Jisoo sangat marah mengetahui Kai mengajaknya kencan lagi.

Tetapi tiba-tiba pintu itu terbuka melihatkan Jisoo yang sudah menggunakan masker, baseball cap, serta hoodie.

"Kau mau kemana?" Tanya Jennie yang masih berdiri mematung.

Jisoo masih terus berjalan menuju pintu dorm. "Bertemu Bona." Ucapnya lalu keluar dari dorm.

[END] Sugarplum ElegyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang