Masuk

85 9 1
                                    

Pagi-pagi sebelum subuh Zahra sudah bangun untuk menyiapkan segala hal dan juga ia tak ingin terlambat karena hari ini awal masuk ke sekolah.

Allahu Akbar, Allahu Akbar...suara adzan terdengar begitu merdu, siapa yang mendengarkannya akan merasakan kesejukan dan ketentraman dalam hati.

"Sudah subuh ternyata..." gumam Zahra.

Ia mengambil langkah untuk berwudhu dan shalat.

Setengah jam berlalu,...

"Bun, udah matang belum makanannya?." tanya Zahra sambil berjalan turun dari tangga.

"Tuh udah bunda siapin di meja, sayang."

"Makasih bun." ia menuju meja makan.

"Iya,Ra."

"Kak Luna mana bun?, jangan-jangan belum bangun."tanya Zahra seraya menghabiskan makanan.

"Noh, udah standby."jawab Ica sambil nunjuk depan rumah.

"Zahra berangkat ya bun, assalamu'alakum."kata Zahra menyalami bundanya.

"Iya hati-hati, wa'alaikumsalam."jawab Ica

Zahra tak sabar untuk segera sampai ke sekolah. Ia membayangkan suasana baru dengan teman barunya sambil senyum-senyum sendiri. Luna yang melihat tingkah Zahra hanya geleng" kepala.

"Bangun, Ra...udah sampai."kata Luna membuyarkan lamunan Zahra.

"Ehh..." ucap Zahra terkejut.

"Belajar yang bener..." nasihat Luna.

"Siap kakakku." jawab Zahra semangat dengan mengangkat tangan seperti sikap hormat saat upacara bendera.

Zahra berjalan memasuki gerbang pintu sekolah. Ia mulai mencari ruang kelas yang sesuai dengan catatan daftar siswa yang kemarin ia baca.

"Kayaknya ini deh." tebak Zahra

Matanya bergerak ke kanan ke kiri mencari sebuah kursi yang kosong dan tertuju pada baris ketiga.

"Mba, boleh saya duduk di sini." tanya Zahra.

"Oh boleh kok." jawab seorang perempuan yang akan satu meja dengannya.

"Makasih mba."

"Ah iya, jangan panggil mba dong. Kita kan sebaya. Kenalin, aku Indri. Kalo kamu?."

"Aku Zahra."

"Oh Zahra."

Dua kakak kelas yang merupakan bagian dari Osis masuk ke kelasnya untuk menyambut para murid baru.

"Hai adik-adik, selamat atas kalian yang telah diterima di sekolah ini. Kenalin nama kakak Irfan dan di sebelah kakak ada kak Toni." ucap Irfan sambil menunjuk Toni. Kak Toni senyum percaya diri.

Zahra kagum pada mereka yang  memiliki sikap sosialisasi yang tinggi, percaya diri dan berani berbicara di depan umum. Zahra harap nantinya ia bisa memilikinya.
"Adik-adik, sekarang gantian kalian yang memperkenalkan diri ya."kata kak Toni

Siswa baru diperkenankan untuk memperkenalkan diri mereka, urut mulai dari baris paling depan.

Kini tiba gilirannya untuk memperkenalkan diri. Zahra merasa gugup dan tangannya mulai kaku.

"Duh, gimana nih ndri?."tanya Zahra gelisah.

"Udah, percaya aja sama dirimu. Kamu pasti bisa kok." Indri menyemangati.

Dengan adanya dorongan, ia akan mencobanya.

"Ass....Assalamu'alaikum Warahmatullahiwabarakatuh."

Why? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang