Satu Minggu kemudian, Zahra telah menikah setelah proses lamaran itu. Ia masih merasa ini mimpi, kini orang yang ia harapkan telah menjadi miliknya.
Setelah menikah, Zahra langsung dibawa ke rumah suaminya untuk tinggal di sana.
"Kak Fachri...boleh nanya sesuatu?."tanya Zahra begitu sampai rumah.
"Sekarang masih mau manggil kak?."
"Mas El... boleh nanya sesuatu nggak?."ujarnya malu-malu.
"Apa sayang..."balasnya menyubit pipinya.
Zahra hanya tersenyum menyikapi sikap suaminya.
"Sejak kapan mas El mencintai Zahra?."
Zahra begitu ingin tahu tentangnya dan menunggu penjelasannya dengan penuh antusias.
"Em sejak kapan ya?."katanya memancing.
"Apa sejak di masa SMK atau setelah bertemu kembali akhir-akhir ini?."tanya Zahra menyelidik.
"Waktu SMK sih mas hanya menganggap kamu unik..."
"Emangnya aku barang unik?."selanya.
"Aku?."Fachri mengangkat alisnya.
"Iya aku, sekarang aku bukan saya lagi. Dan sekarang aku sudah milik mas."papar Zahra.
"Kalau mas nggak mau diganti, oke akan diulang lagi. Emangnya saya barang unik?"kata Zahra yang sekarang berani menatapnya.
"Jangan diganti dong, ulang lagi coba."balasnya sambil menatap Zahra.
Zahra dibuat senyum lagi, "Emangnya aku barang unik?."katanya mengulang.
"Ya enggak, kamu itu beda aja. Mas mulai mencintai kamu tepatnya waktu kuliah di Mesir."
"Heh, Mesir?."kata Zahra kaget.
"Iya, mas juga kuliah di Mesir dan mengambil jurusan yang sama sama kamu. Dan mas satu tahun jadi dosen di sana."
"Jadi, ceritanya mas menjadi dosen di sana setelah lulus kuliah karena sambil nunggu aku lulus gitu?."
"Iya..."
"Kenapa aku nggak pernah lihat mas waktu kuliah?atau jangan-jangan mas selalu menghindar ya pas berpapasan sama Zahra."
"Ya mungkin Allah belum mempertemukan kita waktu itu..."
"Oh ya, aku mau cerita sama mas. Tahu nggak sehabis mas ngajak nemenin beli cincin ini."katanya sambil menunjuk cincinnya yang melingkar di jari manis tangan kanannya.
"Aku jadi kepikiran...katanya cincin ini buat orang spesial mas kan, dalam hati aku kenapa aku yang harus nemenin?. Terus seumpama aku yang jadi orang spesial itu, kenapa nggak sekalian bicara langsung kalo orang spesial itu aku?gitu...Eh selang dua minggu mas dateng ngelamar aku."
"Sekarang kamu makin cerewet aja, nyaman ya sama mas?."selidiknya.
"Kalo nggak nyaman, Zahra nggak menerima lamaran mas waktu itu."ujarnya cemberut.
Fachri lagi-lagi menyubit hidung Zahra, "Jadi gini, mas cerita dari awal ya...mas bisa ketemu kamu waktu di taman hiburan sebenarnya diberitahu Irfan kalau dia mau ketemu sama Zahra untuk nanya sesuatu. Berhubung dia tahu aku mau ngajak serius, ya udah sekalian supaya bisa ketemu kamu. Dan mas udah ijin sama orang tua kamu buat nemenin beli cincin itu dan mas bilang mau ngajak serius sama kamu. Dan akhirnya diijinkan deh."kata Fachri panjang lebar.
"Ih jadi udah kalian rencanakan?jahat kali aku ndak diberi tahu."
"Ya kan kejutan dong...Kenapa mas langsung ngelamar kamu dan nggak nanya dulu perasaanmu gimana, karena mas udah mengira kamu juga ada rasa sama mas dari dulu dan itu diperkuat lagi dari sikapmu waktu kamu nemenin mas beli cincin."jelasnya.
"Hehe jadi malu...emangnya sikapku kelihatannya gimana pas nemenin beli cincin?."
"Kelihatan bahagia banget."jawabnya jujur.
"Makasih sayang udah hadir dan telah menjadi bagian dari hidupku."ucap Zahra lalu memeluk suaminya.
Fachri membalas pelukannya lalu mencium kening Zahra. Zahra kaget atas responnya, namun ia membiarkan itu. Karena ia sekarang sudah halal dan menjadi istri sah Fachri.
Mereka yakin, Tuhan tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Sekarang Zahra tahu, mengapa Allah mempertemukan seseorang itu karena memang ada alasannya.
~Tamat~
Makasih banget udah mampir work @linach_ ini sampai selesai😘. Mampir juga di work @linach_ yang lain yah..
Jangan lupa buat support @linach_ dengan memberikan vote dan commentnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? (TAMAT)
Novela JuvenilZahra hanya diam mematung,ia akan bergerak jika ada seseorang yang akan menyemangatinya. Ia berharap seseorang akan datang melakukan itu. Tapi.... Mengapa harus dia? Mengapa? Why? Hai temen-temen...penasaran dengan kisah Zahra??? Baca dan nantikan t...