Settt, Zahra menghentikan langkah tepat dia di depannya.
Hampir saja ia menabrak...
"Eh sorry, kakak nggak lihat kalo ada orang. Masuk aja udah mau dimulai." kata Diana tersenyum.
"Baik kak."Zahra bernapas lega ternyata kak Diana.
"Ra, aku tunggu di sini ya."kata Rini seraya duduk di bangku depan ruang rohis.
"Kamu nggak mau masuk."tanya Zahra.
"Nggak ah."
Zahra pun berjalan masuk tanpa sengaja tatapannya berpapasan dengan kak Irfan. Ia pun langsung menunduk malu. Teringat kejadian semalam.
Hari ini dimana pengumuman akan diumumkan tentang hasil evaluasi kemarin dan akan ada pertemuan spesial. Itulah tema yang Zahra tangkap dari penjelasan kak Irfan.
Diana menyusul kak Fadli di ruang kakak ppl untuk memberitahukan kegiatan yang akan dimulai. Mereka berjalan menuju ruang rohis.
Rini yang sedang asyik menikmati cemilannya tidak sadar Fadli dan Diana berjalan mengarah kepadanya.
Kak Fadli menyapa Rini yang memang ingat wajah itu di kelas pagi tadi dan mengatakan kenapa ia tidak masuk.
"Nunggu temen kak."Rini hanya senyum nyengir.Ia melihat sekilas perempuan yang ada di sampingnya dan mengangguk tersenyum.Diana tersenyum balik.
"Oh...kami masuk dulu ya."ujar Fadli.
"Silahkan kak." balas Rini sopan.
Rini jingkrak-jingkrak bisa menatap langsung Fadli dari dekat. Ia tak mempedulikan sekelilingnya yang banyak orang lalu lalang melihatnya seperti orang tidak waras aja.
"Yang penting aku bahagia." katanya seraya lompat-lompat.
Zahra senang akhirnya ia bisa diterima oleh rohis sekolah ini. Acara selanjutnya yang katanya pertemuan spesial, Zahra jadi penasaran.
"Kak Fadli, atau jangan-jangan..."ucapnya lirih.
"Perhatian semuanya, kita kedatangan tamu dari alumni sekolah kita,smk teratai suci dan juga merupakan ketua rohis ini, dulu. Dan sekarang ini, kakaknya juga sedang praktek di sekolah kita. Silahkan kak perkenalan." kata Diana mempersilahkannya.
Kak Fadli bercerita panjang lebar tentang rohis dulu itu bagaimana yang pasti berkembang lebih baik hingga sekarang.
Tepuk tangan pun menggema hingga memenuhi ruangan itu selesai Fadli menjelaskan.
"Ra, tau nggak tadi aku bertatap muka langsung dan...argh nggak bisa diungkapkan kata-katanya Ra." kata Rini heboh selesai acaranya dibubarkan.
"Bertatap muka sama siapa?."tanya Zahra.
"Sama siapa lagi kalo bukan kakak Fadli gant..."ujar Rini.
Belum sempat Rini selesai ngomong. Orang yang dibicarakan muncul. Ia menoleh tersenyum lalu berjalan menjauhinya.
"Upsss...tadi kak Fadli denger nggak ya."senyum Rini luntur.
"Nggak tahu."kata Zahra dengan menaikkakan bahunya seraya berlari ke kelasnya.
"Kamu ngerjain ya Ra, tungguin..."
Sesampai di kelas,
"Ra, aku malu nih kalo ketemu dari tadi deg-degan terus."katanya sambil tangannya ia letakkan di dada.
"Baca aja bismillah 3 kali pasti kamu akan merasa tenang." Zahra senyum.
"Duh,,,kenapa kepikiran sih!."gumam Zahra sambil menepuk-nepuk kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? (TAMAT)
Teen FictionZahra hanya diam mematung,ia akan bergerak jika ada seseorang yang akan menyemangatinya. Ia berharap seseorang akan datang melakukan itu. Tapi.... Mengapa harus dia? Mengapa? Why? Hai temen-temen...penasaran dengan kisah Zahra??? Baca dan nantikan t...