Kepikiran

9 1 0
                                    

Hari ini begitu cerah menurutnya karena hatinya sedang bahagia. Ia duduk sembari makan cemilan keripik singkong sambil berpikir.

"Jika mau ngajak serius, pasti udah dari kemarin ngasih cincin itu. Yah aku sih nggak ngarep bakalan dapet itu. Tapi, dilihat sikapnya ke aku kemarin, benar-benar buat aku linglung."

"Kenapa coba aku yang harus nemenin?terus ngajak aku makan, jika memang ada niat serius kenapa nggak bilang aja pas waktu bareng?Biar aku nggak kepikiran yang aneh-aneh..."kata Zahra kesal ngomong sendiri.

"Ini udah dua minggu nggak ada kabar. Ya Allah, kenapa aku mikir terlalu jauh."

" Zahra kamu harus ngaca sama dirimu sendiri. Dia terlalu baik buat kamu. Kamu harus ingat itu."ucapnya pada dirinya sendiri.

Badannya kembali melemas mengingat itu semua.

"Udahlah, jodoh nggak bakalan kemana."

Ia pun baru ingat sesuatu. Ia mengambil ponselnya lalu mengetik sebuah pesan.

"Kak Irfan, gimana kelanjutannya sama Indri kemarin?baru nanya sekarang, sibuk banget soalnya."isi pesan Zahra langsung to the point.

Selang beberapa menit, pesan telah terbalas.

"Iya tahu kamu sibuk. Kepo banget ya?."

"Yeeeee...ceritanya mau gantian jailin nih. Oke kalau gitu."ucap Zahra sendiri.

"Kalau nggak mau cerita, nggak masalah sih buat saya kak."

"Gitu aja marah. Btw makasih yah, udah mempertemukan kami berdua. Kami udah tunangan kok."

"Alhamdulillah kalo gitu. Selamat ya kak. Ditunggu undangannya yah."

"Iya makasih, pokoknya undangannya bakal sampai ke kamu kok..."

"Kak Irfan aja langsung gasken."katanya sembari melahap keripik singkongnya.

))))

Why? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang