🔸Arka:BAB 5🔸

1.7K 63 0
                                    

Hallo reader!!

"Gue nggak peduli mau dia anak presiden kek,pangeran kek,aktor kek gue tetep nggak peduli" kata Kayla acuh sambil berjalan menjauhi lapangan.

.........

Sedangkan Yana dan Sindy masih terdiam dan mencerna perkataan Kayla yang panjangnya kayak kereta api.

"Yeh...ngambek lagi dia"kata Sindy sambil melihat Kayla yang semakin menjauh.

"Iya,jadi orang ngambekkan mulu mungkin tuh orang lagi PMS kali" imbuh Yana.

"Yuk kita kejar tuh gue takut dia gantung diri dipohon cabe"kata Sindy.

"Mana bisa gantung diri dipohon cabe hahaha.." kata Yana disertai tawanya dan mereka berdua mengejar Kayla yang semakin jauh.   
                         ......

Aron terus mendribel bola basket dan melemparnya dari garis sebelum lingkaran ring dan tepat sasaran bola masuk kedalam ring langsung disambut oleh tepuk tangan dan pekikkan para penonton yang kebanyakkan adalah siswi.

"Aron lo memang hebat,nggak sia-sia lo jadi kapten baru" kata seorang laki-laki dengan nomor punggung 1 dan hanya dibalas dengan anggukkan dari Aron.

Setelah itu semua anggota yang lain berkumpul di pinggir lapangan dengan Aron yang berada ditengah-tengah lingkaran tersebut.

"Kita akhiri latihan ini dan ingat minggu depan tim kita tanding dengan SMA Tribakti"kata Aron mengakhiri latihan dan langsung membubarkan anggota timnya.

Aron berjalan disepanjang koridor masih dengan baju basketnya,dia tidak memperdulikan pujian dari para siswi disepanjang koridor karna sekarang adalah jam istirahat.Aron duduk dibangku pojok kantin dan secara tiba-tiba dua orang siswa dengan pakaian yang sama dengannya tanpa permisi duduk disebrang mejanya.

"Ngapain?" tanya Aron sambil menatap datar kedua anak manusia itu.

"Gali kuburan lo" jawab salah satunya asal sambil mengangkat tangannya untuk memesan makanan.

"Bisa diem nggak lo,singa?"tanya seorang laki-laki dengan mata tajam dan kulit kuning langsatnya.

"Nama gue Leon,sipit!!" katanya kesal pada orang yang duduk disebelahnya.

"Serah"balasnya singkat dan kembali fokus pada novel yang sejak tadi dia pegang.

"Ye..ngambekan lo,Chris" dengus Leon.

"Mau pesen apa?"tanya seorang wanita sambil membawa kertas dan nampan.

"Saya mie ayam sama jus alpukat aja tapi gulanya jangan banyak-banyak yang didepan sudah manis" kata Leon dengan senyum menggodanya sambil menaik-naikkan kedua belah alisnya.

"Saya batagor sama jus jeruk"kata Christian tanpa mengalihkan tatapannya dari buku.

"Biasa" kata Aron singkat dan langsung diangguki oleh wanita itu.

"Ditunggu ya mas" kata wanita itu dan berjalan meninggalkan meja mereka.

Leon yang sejak tadi didiamkan oleh kedua manusia disamping dan didepannya hanya menghela nafas pelan mencoba bersabar menghadapi spesies manusia cuek seperti mereka berdua.

"Lo berdua mah pada nggak asik" kata Leon dengan wajah cemberutnya.

"Muka lo kayak cabe-cabean kurang belaian"kata Aron pedas.

"Mulut lo yang pedas banget Ron"kata Leon merasa tersentil akibat perkataan Aron.

"Lo mau cabe,singa?nanti gue beli'in sekalian cabe-cabean yang nangkring di perempatan lampu merah"imbuh Christian lagi dan matanya masih fokus dengan novel yang bacanya karna novel itu bukan berbahasa Inggris atau Indonesia.

"Lo baca apa'an sih?gue lihat dalam buku lo garis sama lingkaran nggak beraturan gitu"kata Leon sambil melirik buku yang dibaca oleh Christian.

"Ini namanya tulisan hangol"kata Christian yang akhirnya menatap Leon.

"Oh gue inget,adik gue sering lihat didrama-drama semua pemerannya cantik-cantik macam lo Chris" kata Leon dengan wajah tampa dosanya sedangkan Christian hanya memandang datar singa jadi-jadian didepannya ini.

"Serah"kata Christian lagi.

Tak lama pesanan mereka datang dan mereka menyantap dengan keheningan kecuali Leon yang malah curhat tentang mantan pacarnya yang ke-20 tapi hanya dianggap angin lewat oleh keduanya.

.......

Kayla berjalan memasuki kantin dengan wajah ditekuk dan mendudukan diri dimeja pojok dekat jendela.

"Gue masa bodo sama tuh beruang kutub nyasar kedaerah subtropis macam Indonesia"gerutu Kayla sambil meminum jus apelnya.

Matanya menatap kearah luar kantin,siapa tahu kedua sahabatnya itu menyusulnya dan tak sengaja matanya menangkap sosok yang membuatnya dongkol hari ini.

"Ngapain tuh cowok tembok"gerutu Kayla.

"Nah..ini dia sicurut akhirnya ketemu juga" kata seseorang dengan helaan nafas lega.Kayla langsung mengangkat kepalanya dan ternyata kedua sahabatnya.

"Syukur bu rubah nggak masuk,kalau masuk pasti lo udah kena mercun dah" celetuk Yana,bu rubah adalah panggilan seantero sekolah pada seorang guru Matematika killer+genit pada siswa tampan,padahal nama aslinya Ruby umurnya mau kepala empat.

"Iya,syukur para guru lagi rapat"imbuh Sindy menyetujui.

"Kalian berdua ngikutin gue terus kayak anak ayam" gerutu Kayla.

"Kami bukan anak ayam tapi anak mama dan papa"jawab Yana dengan gaya centil dibuat-buat.

"Jijik" kata mereka berdua serempak saat mendengar penuturan Yana.



Hallo reader!!
Gimana cerita yang kali ini kalau belum memuaskan mohon dimaafkan karena saya masih amatir soal ginian dan mungkin saya akan jarang up dikarenakan tugas sekolah yang mulai membeludak,tapi saya akan sempatkan menulis cerita ini.Vito and comment.
Yap sampai disini dulu cerita Arka dan sampai jumpa dichapter berikutnya!!

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang