🔸Arka:Bab 33🔸

1K 57 6
                                    

Hallo!!!
Kembali lagi dengan saya dan juga para tokoh dark cerira Arka.Dan semoga wabah Covid19 atau Corona ini cepat berlalu dan cepat teratasi dan semoga Indonesia juga negara di dunia terbebas dari virus ini.Saya hanya berpesan pada semua pembaca bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati dan jaga kesehatan kalian reader!!
Silahkan yang kangen dengan Aron.

Happy reading!!!



"Apa-apa'an kau ini,kurang kerjaan bang.." ucapan Arion terputus saat mendengar sebuah suara samar.

"Apa tadi" gumam Arion dan akhirnya fokus mendengarkan.

"Akh.."

Suara itu seketika membuat mereka bertiga membulatkan matanya dan kembali fokus pada indra pendengaran mereka.

"Akh..sakit"

"Tahanlah sebentar"

Arion kembali shok atas apa yang didengarnya,dia mendengar suara sang adik dan entah apa yang dilakukan kembarannya didalam sana.

....

"Apa yang dilakukan adik lempengku itu didalam!!!" pekik Arion histeris hanya dibalas gidikan bahu oleh Edward sedangkan Oliver masih terdiam membisu saat mendengar suara ambigu didalam sana,mungkin dia sedikit shok.

"Astaga!!kenapa kembaran laknatku itu melakukannya di rumah harusnya dia melakukan itu di hotel saja!!"pekiknya lagi dan langsung mendapat geplakan kasih sayang dari Edward.

"Sialan kenapa kau memukulku!"umpat Arion kesal dengan sepupunya itu.

"Dasar hecker amatiran,pikiranmu itu terlalu dangkal" ucap Edward dengan nada bicara ketusnya.

"Kalau kau penasaran didalam sana sedang apa,dobrak saja baka"lanjutnya kesal dengan pemikiran dangkal sepupu biadabnya ini.

"Hallo kalian semua sedang apa berkumpul disana" ucap sebuah suara sehingga mereka bertiga otomatis menoleh kebelakang dan menemukan seorang pria dengan wajah bak boyband korea.

"Ren kapan kau datang dan kau kabur dari Agensi?" tanya Oliver saat terbangun dari membisunya.

"Aku tidak kabur,tapi mengadakan konser tour Asia dan konsernya tepat di Indonesia setelah itu Jepang,jadi kalian sedang apa disini?" tanyanya lagi dengan muka kepo akutnya.

"Uncle Hito tau kau kesini?"tanya Edward dan belum menjawab pertanyaan Ren tadi.

"Hem..deddy tau dan daripada bermalam di hotel lebih baik aku disini"jawabnya santai.

"Kau tidak ada rasa solidaritasnya ya"sindir Edward dan hanya dibalas kekehan kecil dari Ren.

"Tidak aku hanya sebentar disini setelah itu kembali ke hotel"jawab Ren.

"Apa tadi,aku benar-benar tidak percaya" gumam Arion dengan muka shoknya sehingga membuat Ren bingung.

"Kenapa dia?" tanyanya saat melihat Arion yang sepertinya sangat terguncang.

"Jadi kita dobrak saja pintunya" ucap Oliver sambil bersiap untuk mendobrak pintu dan saat akan mendobrak pintu tiba-tiba saja terbuka sehingga membuat Oliver jatuh dengan mengenaskan sedangkan orang yang membuka pintu tadi hanya menatap datar Oliver.

''Sedang apa kalian disini?"tanya Aron tenang sambil menatap keempat laki-laki yang memiliki ekspresi berbeda-beda.

Tanpa babibu lagi Arion menerobos masuk tanpa memperdulikan Oliver yang masih meringis kesakitan bahkan sampai menginjak kaki Oliver dan itu menambah kesakitan dari pria itu tapi Arion masa bodo karna penasaran dengan apa yang terjadi.Dan Arion melihat gadis itu dengan kaki kanan diperban sedang duduk bersandar di tempat tidur adiknya itu,tolong digaris bawahi DIPERBAN.Arion ternganga sekaligus lega.

"Ada apa denganmu?" tanya Aron saat melihat kembarannya seperti orang yang menemukan sumber mata air di padang pasir.

"Astaga syukurlah kalian tidak melakukan hal itu,aku lega sekali!"pekik Arion senang dan kesenangan itu berubah drastis saat melihat kembarannya itu.

"Kau benar-benar kembaran lempeng,bisa-bisanya membuatku berfikiran aneh!!" kata Arion dengan tangan menjitak Aron kemudian menggeplak kepalanya sehingga membuat Aron mengeluarkan ekspresi meringisnya.

"Apa-apaan kau ini,kenapa datang-datang langsung menyiksaku" ucap Aron tak kalah kesal.

"Kau yang bodoh,kenapa pintunya kau tutup!!sehingga itu menimbukan fikiranku berkeliaran kemana-mana!!"ucap Arion lagi setelah puas melakukan balas dendam pada kembarannya itu.

"Kau baik-baik saja Kay?" tanya Edward yang tepat berada disebelah tempat tidur sedangkan Ren menatap bingung gadis didepannya ini dan Oliver yang masih meredakan rasa sakit plus rasa malunya.

"Iy..iya aku baik-baik saja"jawab Kay dengan terbata-bata,bagaimana tidak gugup didepannya berdiri dua Walten generasi muda yang ketampanannya tak perlu diragukan lagi.

"Apa sebaiknya mereka berdua harus dipisahkan?" tanya Kay sambil menunjuk Aron dan Arion yang masih saja cekcok,Aron dengan mulut pedasnya dan Arion dengan berbagai umpatan yang dikuasainya.

"Biarkan saja mereka dan perkenalkan aku Renard Walten nama koreaku Lee Renard atau sering dipanggil dengan nama panggung Ren"ucap Ren dengan tangan terulur sedangkan Kay ternganga dengan mata berbinar melihat Ran.

"Anjir!!oppa Ren salah satu member G-Fox ada disini!!" pekik batinnya yang tidak menyangka bahwa akan bertemu langsung dengan salah satu member boyband negeri gingseng itu.

"Annyeong!" ucap Ren sambil melambaikan tangannya didepan wajah Kay dan seketika Kay tersadar.

"Hah!!Ya!!" ucap Kay setelah sadar dari kekagumannya.

"Kalian keluar,dia perlu istirahat"ucap Aron dengan nada datarnya.

"Idih...situ siapanya dia?" tanya Arion sinis dan langsung dibalas tatapan tajam dari adik kembarnya itu.

"Matanya,pengen gue copot apa gimana?" tanya Arion sinis saat melihat mata kembarannya dan hanya dibalas dengusan kesal dari Aron.

"Keluar" usir Aron lagi sambil menyeret Arion dan juga para sepupu kaparatnya.

"Kay,ini tiket nonton konser G-Fox dan ini khusus buat kamu jadi jangan lupa datang ya" ucap Ren sambil berlalu dari kamar itu sedangkan Kay hanya memandang dua tiket ditangannya lalu tersenyum senang.

"Lebih tampan dilihat langsung daripada dilihat di televisi maupun sosmed,anjir meleleh gue!!" batin Kay senang karna bisa kenal salah satu member G-Fox.




.
.
.
.

Sampai sini dulu reader dan jangan lupa dukung terus cerita ini dengan vito and comment ya!!!
Sampai jumpa dichapter berikutnya!!

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang