Hai hai hai reader!!!
Maaf udah lama nggak update.
Saya jarang terjun kedunia wattpad karena tugas yang segudang dan saya fokus untuk menghadapi UNBK dan para antek-anteknya.Yaudah langsung baca aja ya....Happy reading!!!!!
"Jawaban macam apa itu,lama-lama tuh cowok jadi tembok beneran yang bisa mantulin suara atau nggak robot rusak" gerutu Kay dengan sumpah-serapah yang dia tahu.
🎶🎶🎶🎶
Kay memasuki rumahnya yang tampak sangat rapi sambil menggerutu kesal dan sumpah-serapah terus keluar dari bibir itu.
"Hadeh..sialan amat tuh cowok,tapi tuh cowok kok jadi baik ya"gumamnya sambil merebahkan tubuhnya dikasur.
"Mungkin kesambet setan penunggu sekolah"gumamnya lagi dan mulai ngelantur tidak jelas.
"Ya ampun,masa gue lupa sih.Diakan raja iblis masa dirasukin sama antek-anteknya kan nggak mungkin" katanya lagi dan berjalan keluar kamar menuju dapur.
.......
Aron masuk kedalam rumah dalam keadaan basah kuyup karena dia harus mengantar gadis itu dan akhirnya dia pulang saat hujan sudah turun dengan derasnya.
"Ya ampun,kamu kenapa baru pulang sih?"pekik sebuah suara dan Aron langsung tau suara siapa itu.
"Aku tadi nganter temen ma"jawabnya sambil melihat mamanya yang tampak sangat drama.
"Temen apa temen,Ron"celetuk sebuah suara dan saat dia menoleh kearah tangga tampak kembarannya turun dengan senyum menyebalkannya.
"Diem lo" intrupsi Aron sambil menatap tajam kembaran laknatnya itu sedangkan sang kembaran hanya tertawa pelan dan tampak sangat meledek ditelinga Aron.
"Ini lagi basah,kamu nyebur dimana.Apa kamu menyelam sambil minum air?"cerocosnya lagi sambil memegang wajah putranya yang sudah mulai pucat karena kedinginan.
"Nggak ma,Aron tadi kehujanan" jawab Aron dengan nada yang lembut.
"Yaudah,kamu ganti baju nanti sakit lagi"
"Iya" jawabnya singkat.
.........
Kay sejak tadi hanya berguling-guling diatas kasur empuknya.
"Hah...laper,tapi ini lagi tanggal tua anjir!" jeritnya kesal.
"Masa makan mie lagi sih"lanjutnya lagi.
Dia bangun dari kasur dan berjalan kearah dapur dengan langkah tak bersemangatnya.
Ting tong..
Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi dan dengan terpaksa Kay harus membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.
"Ngapain kak Denzel kemari?" tanya Kay saat melihat siapa yang bertamu kerumahnya malam-malam begini.
"Kamu laparkan?" tanya Denzel balik pada sang adik yang matanya sekarang fokus kearah keresek hitam yang dibawa oleh Denzel.
"Nih" lanjutnya sambil menyerahkan keresek itu pada Kay tanpa babibu lagi Kay mengambil keresek itu lalu membawanya kedapur.
"Tau aja adiknya lagi kelaparan disini,kakak yang pengertian"kata Kay dengan senyum manisnya menatap Denzel yang masih memperhatikan adiknya makan seperti orang yang tidak makan dua minggu.
"Mami kangen kamu dek"kata Denzel sejak tadi hanya fokus melihat Kay makan dan perkataan Denzel berhasil membuat Kay tersedak sehingga Denzel menyerahkan air putih dan dengan sigap Kay mengambil kemudian meneguknya sampai tandas.
"Aku nggak percaya orang seperti itu masih mengingat anaknya ini'' kata Kay dengan nada suara yang mulai dingin sedangkan Denzel hanya melihat sang adik yang penuh dengan kebencian dikedua manik mata coklat terangnya itu.
"Mami sangat menyayangimu dek,ma..."
"Semua itu bohong kak,mana mungkin seorang ibu mencampakan anaknya yang masih berumur enam tahun hanya untuk pekerjaannya saja dan dia meninggalkan anak itu selama seminggu!!!"kata Kay dengan nada bicara mulai meninggi.
"Dan apa kakak tau bagaimana keadaan anak itu? anak itu kelaparan dirumah sendirian!!"lanjutnya dengan wajah merah padam.Memang dia seperti anak yang tidak diurus orangtuanya karena orangtua yang gila kerja dan sang kakak harus pergi ke Australia untuk menemani sang kakek yang sedang sakit saat itu,Kay tidak pernah melupakan masa kecilnya yang tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Kedua orangtuanya bercerai,Denzel ikut sang ayah dan dia tidak mau ikut siapapun diantara keduanya.Keluarga yang Kay kira akan membawa kebahagiaan untuknya harus hancur karena kesalahan sang ibu berselingkuh dengan rekan kerja ayahnya dan saat itulah Kay mulai membenci ibunya yang tidak pernah memberinya kasih sayang maupun perhatian.
"Kakak tau perasaanmu,sayang.Dan maaf kakak tidak ada disampingmu saat itu" kata Denzel sambil menarik Kay kedalam pelukannya dan tangis Kay pecah saat mengingat kenangan kelam yang selama ini dia pendam dalam-dalam.
.......
Aron menikmati malam penuh bintang dibalkon dengan telinga disumpal oleh earphone hitam dan mata terpejam.
"Tumben lo disini Ron" kata sebuah suara dan tanpa membuka mata dia sudah tau siapa yang mengganggu ketenangannya.
"Ngapain lo?" tanya Aron menatap kembaran laknatnya itu dengan tatapan tajam.
"Main layang-layang" jawab Arion asal sedangkan Aron hanya mendengus.
"Gue lihat lo nganter cewek di halte bus tadi dan tuh cewek yang ngira gue itu lo tadi" kata Arion sambil menyetel gitar yang sejak tadi dia bawa dari kamarnya tepat disebelah kamar Aron.
"Tuh cewek siapanya lo?" tanyanya sambil menatap Aron yang masih fokus pada lagunya.
"Bukan siapa-siapa" jawabnya lagi.
"Kalau siapa-siapanya lo nggak papa"katanya lagi dan langsung mendapat pelototan dari Aron.
"Kemana?" tanya Aron singkat.
"Ngurus tikus tadi,lo tau banyak tikus di Perusahaan uncle Aiden" jawab Arion dan Aron langsung mengerti yang dimaksud 'tikus' oleh sang kakak.
"Besok ulang tahun Charles,lo mau beri apa?" tanya Aron pada kembarannya yang mulai memetik senar gitar.
"Mungkin para wanita"katanya asal dengan tawa yang pecah.
''Cih..." decih Aron melihat sang kembaran yang makin kesini makin gila,dimana wajah berwibawanya saat menjadi ketua osis di sekolah.
"Dasar gila" umpat Aron dan kembali memejamkan matanya menikmati alunan musik dari earphone hitam kesayangannya.
Segini dulu ya....
Saya cape ngetiknya hehehe..
Maaf lama nggak up reader itu dikarenakan saya mau fokus belajar untuk mengadapi Ujian.
Seperti biasa saya hanya minta dukungan untuk kelanjutan Arka ini,vito and comment,Danken.
Sampai jumpa dichapter berikutnya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka[Hiatus]
Teen Fiction😈Plagiat dilarang mendekat,nanti kena azab+dosa👿 Kayla Refina Dirgan atau sering dipanggil dengan nama Kay seorang siswi kelas 11 yang sangat sederhana dan tidak mudah dalam bergaul,dia hanya memiliki dua orang teman yang dia anggap sebagai saudar...