🔸Arka:Bab 35🔸

1.1K 56 4
                                    

Hallo reader!!
Malming untuk para omblo sekalian,sudah di rumah nggak ada yang chat apalagi telfon atau vc ya gaes ohok..
Tapi nggak papa ya,jodoh nggak akan kemana.Dan yakinlah bahwa Indonesia bisa bebas dari wabah Covid19 ini sekian terimakasih.

Happy reading!!!

Kay masih terisak didalam pelukan Aron sedangkan Aron hanya terdiam dengan masih mengusap punggung cewek itu.

"Sekarang tidur,ini sudah hampir tengah malam" ucap Aron pada akhirnya setelah sekian lama membisu sedangkan Kay hanya menuruti apa yang dikatakan musuhnya itu.

.....

Pagi yang cerah untuk Kay,dia mulai membiasakan diri dengan lingkungan barunya.Dan sekarang Kay diam-diam menghintip Aron yang sedang berenang di kolam renang yang tampak asri karna banyak tanaman hias dan batu alam sebagai hiasan dinding.

''Anjir bener fikiran gue,Aron punya roti sobek kayak oppa-oppa"batin Kay sambil terus melihat Aron yang sedang duduk ditepi kolam dengan rambut basahnya dan Kay kembali dibuat terpesona oleh kharisma cowok tembok itu.

"Anjir nggak tahan gue pengen pegang tuh roti,gimana rasanya ya kalau nyandar didadanya" batinnya semakin menjadi-jadi.

"Astaga Kay,lo kok kayak kupu-kupu malam sih.Sadar woy nyebut" gumamnya sambil menggetok kepalanya sendiri dan itu tak sengaja terlihat oleh Arion.

"Hayo!!lihat apa" ucap Arion tiba-tiba sehingga membuat Kay kaget setengah mati dan dengan segera berbalik dengan muka shoknya saat melihat kakak kembar Aron sedang tersenyum jahil.

"Liat apa,ketahuan lihat kembaran lempeng gue" ucap Arion sehingga membuat Kay gelagapan dengan muka meronanya.

''Ng..nggak kak,tadi liat tikus lewat"ucap Kay mulai asal.

Disisi lain,Aron merasa terganggu dengan ocehan sang kembaran sehingga dia menatap sumber keributan dengan muka herannya kemudian berjalan mendekati mereka berdua.

"Sedang apa kalian berdua?" tanya Aron dengan muka tenangnya dan Kay melihat kesumber suara otomatis matanya melotot kaget melihat Aron berada tepat disampingnya.

"Nggak tadi ada tikus ngintip lo berenang jadi kita berdua mau mati'in tuh tikus" ucap Arion asal dan Kay menatap kesal kembaran Aron itu yang secara tidak langsung menyebutnya tikus.

"Awas matanya bintitan" bisik Arion tepat ditelinga kiri Kay kemudian melenggang menuju lapangan basket tepatnya disebelah kolam renang yang hanya dibatasi oleh dinding batu dengan tanaman hias dan sebuah pintu kayu untuk keluar dari area kolam renang.

Tiba-tiba suara seseorang menggema di mansion sehingga Aron membawa Kay kepintu masuk mansion.

"Yuhu mama pulang,apa kalian para bocah nakal kangen sama mama!" ucap sebuah suara yang sedikit tinggi.

"Tumben mama sudah pulang biasanya seminggu baru pulang sedangkan anak sendiri seperti anak terlantar ditinggal" celetuk Arion yang berjalan dengan langkah cepat karena mendengar suara lebih parah dari suara toa dan melihat orang yang teriak tadi dan ternyata kedua orangtuanya yang datang begitu pula dengan Aron dengan ekspresi tenangnya dan Kay yang masih melongo melihat pria tampak sangat dewasa sedang menyeret dua koper besar.

"Hey bocah,ngomong tuh bisa nggak yang lembut ha!!mo baku hantam sama mama kuy,biar papamu yang jadi wasit"ucap wanita yang tampak masih muda.

"Mama"gumam Kay saat mendengar kata itu keluar dari mulut wanita muda itu.

" anjir jadi mama Aron masih muda gini ya amsyong gue kira nih orang kakak mereka berdua"pekik batinnya yang tak menduga bahwa orangtua dari kedua kembar somplak ini dan mata Kay kembali fokus pada pria yang sekarang menghela nafas.

"Amor,jangan mulai"nada peringatan itu keluar dari bibir pria yang sedang membawa koper itu.

"Siapa gadis itu Aron?" tanya pria itu dengan wajah tenangnya dan mata wanita yang tadi memandang Arion sengit langsung mengalihkan pandangannya pada apa yang dibicarakan suaminya itu.

"Eh..ada cecan"ucap wanita itu sambil mendekati Kay sedangkan Kay yang berusaha mati-matian agar tidak gugup dihadapan wanita cantik itu.

"Aduh kamu cantik banget,ceweknya siapa Aron si muka batu apa Arion si hecker amatir" ucap wanita itu dengan senyum manisnya dan tangan yang memegang pipi Kay.

"Aduh kamu kok imut banget sih,pengen karungin deh" ucapnya lagi sambil memainkan pipi Kay.

"Mama udah,kesian Kay"ucap Aron sehingga dengan otomatis wanita itu menatap anak batu batanya itu.

"Idih emang situ siapanya dia" ucap wanita itu sewot.

"Amor,lebih baik istirahat dulu.Kamu nggak cape" ucap pria itu lagi.

"Iya kak Al,kakak ke kamar duluan aja sana" ucap wanita itu yang tak lain adalah Ava Naviza Wibowo yang sekarang dikenal dengan nama Ava Walten.

"Ok amor,nanti nyusul ya" ucap Al sambil mengusap puncak kepala Ava.

Ava kembali bersemangat saat melihat Kay,maklum dia tidak memiliki anak perempuan.

"Aduh cantik banget kamu,mau nggak jadi anak mama" ucapnya dengan antusias sedangkan Kay hanya tersenyum gugup.

"Tante anu.."

"Jangan tante berasa udah tua saya,panggil mama aja ya"potong Ava dan masih mempertahankan senyumnya dengan tangan menggenggam kedua tangan Kay.

"Jadi kamu pacaran sama salah satu bocah ingusan mama yang mana" lanjutnya sedangkan Kay bingung menjawab hal aneh yang dipertanyakan wanita itu.

"Nih mama kasih tau kekurangan mereka itu,Aron itu minim ekspresi,ngomong kayak robot jadi kalau mau bicara sama dia itu harus pakai bahasa aliennya" jelasnya tanpa merasa bersalah pada sang anak.

"Kalau Arion itu kekanak-kanakkan,trus dia keseringan mampir di kantor polisi karena dia hecker abal-abal dan juga ucapannya lebih pedas dari Aron jadi intinya mereka banyak minusnya dari selama ini yang para cewek liat.Jadi jangan nilai buku dari sampulnya ok" jelasnya lagi sedangkan Arion hanya bengong melihat sang ibu nyerocos semua keburukkannya dan juga kembarannya,bukannya orangtua harus memberi informasi pada seorang gadis kelebihannya,lah ini malah sebaliknya,sungguh orangtua yang pengen di hujat tapi takut dosa dia.

"Iya tan.."

"Mama" ingat Ava.

"Iya mama" ucap Kay canggung dan langsung dipeluk oleh Ava,Kay terdiam inikah yang selama ini dia rindukan pelukan seorang ibu yang selalu dia rindukan.

"Eh..kenapa nangis,mama ada yang salah ya tadi.Mama minta maaf ya" ucap Ava panik sedangkan Kay hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Nggak kok ma,aku cuma rindu sama mama aku" ucap Kay disela isakannya sedangkan Ava hanya tersenyum dan kembali memeluk Kay.

"Yaudah,anggap mama seperti mama kamu ya"ucap Ava sambil mengurai pelukannya.

" mama mau nemuin papa dulu,bye anak-anak"pamit Ava kemudian berlalu dari sana.

"Kita jadi nonton konser" ucap Aron sambil menampilkan empat tiket konser sang sepupu.

"Iya"jawab Kay dengan senyum mengembangnya dan dibalas senyum tipis oleh Aron sedangkan Arion seperti jadi nyamuk saja.

"Woy jangan berdua'an,orang ketiganya setan"celetuk Arion.

"Ya lo yang jadi setannya" balas Aron sedangkan Arion hanya mengumpat kesal dan berjalan dengan kaki yang dihentak-hentakan.

.
.
.
.

Hohohoho..
Sampai disini dulu ya reader!!!
Vito and comment ya gaes!!
Sampai jumpa dichapter berikutnya!!

#dirumahaja

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang