🔸Arka:Bab 44🔸

769 52 9
                                    

Hohoho...
Mau tau wajah Aron kalau lagi pengen tenggelamin Kay si cewek aneh yang berceloteh panjang seperti rel kereta api dan membuat telinga Aron pengen pecah,nih wajahnya😁😁.

Mau tau wajah Aron kalau lagi pengen tenggelamin Kay si cewek aneh yang berceloteh panjang seperti rel kereta api dan membuat telinga Aron pengen pecah,nih wajahnya😁😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aron Keyvarro Zaiden si cowok tembok

"Hidup atau mati?" tanya Edward memberi pilihan pada Aron.

"Hidup-hidup,aku ingin melihat Stevan menyiksanya" ucap Aron dengan senyuman sadis sambil melirik Arion yang tampak menyeringai misterius.

.....

Edward hanya menganggukan kepalanya saat mendengar jawaban dari Aron.

"Oh ya,bagaimana dengan orang itu?"tanya Arion sambil berdiri dari duduknya kemudian melangkahkan kakinya menuju deretan miniatur bangunan yang tak lain adalah hotel-hotel milik Walten dan juga disana terdapat tanggal pembangunannya.

"Dia masih saja tutup mulut,kau tahu itu benar-benar menguras emosiku" ucap Edward geram dengan tangan terkepal menahan amarah.

"Aku sarankan jangan bunuh dia dulu,Ed.Aku masih butuh infomasinya tapi jika kau mau,kau bisa memotong salah satu jari pria itu"balas Arion dengan seringai kejamnya.

"Aku juga harus tahu apa yang membuat Kay ketakutan saat melihat pria sialan itu" imbuh Aron dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak.

"Ah akhirnya esnya telah mencair"Aron seketika menatap tajam Edward yang tampak tersenyum menggoda.

"Diam kau" ucap Aron dingin kemudian berdiri dari duduknya kemudian meninggalkan ruangan itu disusul oleh Arion dibelakang.

Setelah kepergian kedua saudara kembar yang menurut mereka bertiga sangat bertolak belakang sifatnya,mereka yang masih ada di ruangan itu hanya terdiam sebelum Edward memecah keheningan.

"Sepetinya orang yang mengincar Kay adalah orang yang berbahaya,bahkan dia mengirim pembunuh bayaran ke Rumah Sakit milik keluarga Wibowo"

"Yah... mungkin saja tapi kita harus waspada dan bahkan kita tidak tahu apa motif sosok yang berada dibalik semua ini" balas Brandon dengan pandangan yang tampak misterius bahkan diwajahnya tidak ada lagi senyuman hangat hanya ada wajah dingin.

"Tapi aku tidak pernah melihat Aron yang seperti sekarang,kalian lihat matanya walaupun wajahnya hanya berekpresi datar tapi matanya menggambarkan rasa khawatir dan ada sedikit amarah"Rafael yang sejak tadi diam akhirnya buka suara juga setelah tau apa yang mereka bicarakan.

"Sepertinya Aron telah jatuh" ucap Edward dengan senyum tipisnya kemudian menyandarkan dirinya disandaran kursi.

"Kau benar,tapi apa yang telah dicap sebagai milik Walten jangan harap bisa menyentuhnya seujung kukupun" balas Rafael dengan seringainya dengan kedua tangan menopang dagu.

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang