🔸Arka:Bab 40🔸

1K 67 0
                                    

Hallo reader!!
Mohon maaf lahir dan batin ya gaes!!!
Maaf saya lama nggak up soalnya nih wattpad saya error nggak tau kenapa setiap mau up pasti revisi kalau nggak revisi ditempat lain itu yang membuat saya geram sama wattpad yang sekarang kok jadi curhat ya,okok langsung aja yang kangen dengan Kay dibaca ya gaes😁😁

Happy reading!!!

Kay yang sejak tadi mendengar pembicaraan dua saudara kembar itu hanya terdiam dengan mata masih terpejam,dia takut ketahuan karna telah mendengar pembicaraan yang tampak serius itu dan Kay sudah terbangun beberapa menit yang lalu sebelum perbincangan tentang Arnot itu.

Siapa Arnot?kenapa suasana didalam ruangan ini sangat suram?

Kay mencoba senatural mungkin agar tidak ketahuan menguping pembicaraan yang sangat serius dua cowok itu.

"Jadi lo udah tau perkembangan Arnot?"tanya suara Aron dan Kay merasakan seseorang ada disebelahnya karna merasakan sebuah tangan mengusap surainya dan Kay yakini itu adalah tangan dari cowok tembok itu.

"Gue belum tau pasti,tapi gue udah hubungin Nic katanya keadaannya masih sama entah kapan akan terbangun" jelas Arion lagi.

"Berapa tahun?" tanya Aron tiba-tiba dan Kay mulai bingung dengan pertanyaan Aron yang tertuju pada Arion.

''Gue benar-benar nggak mau mengingat kejadian itu"gumam Arion dan bisa Kay rasakan kesedihan dari suara kakak kembar cowok tembok itu.Tapi tiba-tiba Kay merasakan seperti ada yang menatap tajam dan bisa dipastikan 100℅ bahwa itu adalah Aron masih dengan actingnya Kay menggeliat sambil memperbaiki posisi tidurnya agar tidak mendapat pandangan curiga dari cowok itu.

"Mau kemana lo?" intrupsi Aron pada Arion yang tampak berdiri dari duduknya.

"Cari kunti mau ngajak ngedate" ucap Arion asal dan berlalu dari sana sedangkan Kay kembali merasakan bahwa sosok dibelakangnya ini masih menatapnya tajam.

"Lo denger pembicaraan gue"ucap suara dingin itu sehingga membuat Kay menegang tapi kemudian kembali seperti orang yang tertidur nyenyak.

"Gue keluar sebentar"gumam Aron kemudian Kay mendengar pintu tertutup itu artinya cowok dingin itu sudah keluar dari ruangannya.

"Gila jantung gue,dug dag dug" ucap Kay sambil memegang dadanya.

"Mulai bermasalah nih"lanjutnya lagi.

"Apa tadi?nggak halukan masa Aron yang sedingin es balok itu ngusap dahi gue,ya ampun Kay halu tingkat dewa dah lo" cerocosnya sambil menggetok kepalanya.

......

Disisi lain Aron mencari kembaran laknatnya entah dimana orang gila itu,bahkan dia ingin mencari ke bagian lain RS yaitu khusus untuk pasien gangguan jiwa.Tapi matanya menatap kearah dimana seorang pria tampak sedang berdebat dengan seseorang yang sangat dikenalnya tak jauh dari ruangan Kay,tanpa berfikir lagi Aron segera kesana.

"Rion jangan buat keributan" tegur Aron pada sang kembaran yang tampak berdebat.

"Dia yang menabrakku Aron dan lihat ini"ucap Arion sambil memperlihatkan sebuah pisau bedah digenggaman orang itu.

"Wow" hanya itu yang keluar dari bibir Aron dan tentunya dengan muka tenangnya.

"Siapa kau?" tanya Aron dengan suara tenangnya tapi bisa membuat orang itu bersiaga.

"Gue tanya siapa lo?!"tanya Aron dengan nada suara yang mulai ditinggikan.

"Lo tetap diam gue congkel tuh mata"ucap Arion dengan senyum sadisnya.

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang