🔸Arka:Bab 28🔸

908 54 2
                                    

Hallo reader!!!
Udah berapa lama saya nggak up ya😕😕😕😕
Mungkin udah lama kan ya,Yap lepas kangen dulu dengan mereka semua ya...

Happy reading!!!!


Kay berjalan disepanjang koridor dengan pandangan kosong dan entah apa yang saat ini dia fikirkan.

"Kay!! Lo nggak papakan?" tanya sebuah suara dengan nada yang khawatir.

"Nggak papa kok,Sin" jawabnya singkat dengan senyum yang dia paksakan.

"Kalau ada masalah cerita sama kita,gue sama Yana siap bantu lo kok" kata Sindy dengan wajah khawatir yang tidak bisa dia tutupi.

"Dia tau tempat gue sekarang,Sin.Gue nggak mau lagi hidup disangkar emas" kata Kay prustasi karena paket bunga mawar hitam yang diterimanya kemarin.

"Jadi dia beneran ada disini!!"pekik Yana sedangkan Kay hanya mengangguk lesu.

"Terus lo sekarang gimana?" tanya Sindy lagi.

"Gue nggak tau,Sin.Kalau dia nemuin gue terus gue diseret lagi gimana" katanya dengan fikiran yang sudah buntu.

"Ok,lo tenang dulu Kay.Kita akan berusaha membantu lo" ucap Yana menenangkan Kay.

"Kita lupakan itu sekarang dan gimana soal lo yang pdkt sama es kutub itu?" tanya Sindy yang telah mengalihkan topik berat itu.

"Iya,gimana Kay?" imbuh Yana lagi.

"Gue nggak tau sama tuh orang,tetep nggak mencair menurut gue tapi nanti malamkan ada pembukaan bazar kuliner nah gue seret aja dia kesana" ucap Kay santai padahal mah aslinya dia deg-degan ingin ngajak Aron dengan cara apa.

"Yaudah gue doa'in lo nggak kena sembur cabe level gilanya lagi dan semoga lo berhasil seret cowok es balok itu"ucap Yana dan langsung diamini oleh mereka berdua.

......

Seorang cowok tampak tenang dengan earphone yang selalu menyumbat telinganya.

"Hallo,cowok tembok lo denger gue"

Tiba-tiba sebuah suara yang tidak asing lagi ditelinganya dan selalu mengganggu ketenangan dimanapun dia berada.

"Lo ngeganggu ketenangan gue,cewek aneh" ucap Aron tanpa perlu membuka matanya karna dia sudah hafal dengan suara cempreng yang bisa merusak indra pendengarannya.

"Dari mana lo tahu ini gue,cowok tembok?" tanya Kayla bingung dengan cowok didepannya ini,padahal mata cowok itu tertutup rapat apa jangan-jangan nih cowok punya indra ke enam misalnya kayak punya temen tak kasat mata yang bisikin siapa saja yang berada didepan cowok itu dan seketika Kay bergidik ngeri membayangkannya.

"Lo selalu berfikir hal-hal yang tidak masuk diakal manusia ya" ucap Aron lagi dan sekarang mata tajam itu menatap tepat kearah Kay.

"Dari mana lo tau fikiran gue kek gitu?" tanyanya dengan wajah bingung sambil menatap Aron yang masih tampak tidak mau beranjak dari duduk bersandar dipohon rindang itu.

"Kepala lo tembus pandang"jawab Aron singkat dan hal itu membuat Kay kaget.

"Wah..lo melihara jin atau yang sebangsanya ya,ngaku lo" ucap Kay heboh sedangkan orang yang dituduhnya hanya diam dan masih dengan posisi yang sama.

"Otak lo itu.." ucap Aron sambil bangkit dari duduknya dan berdiri menjulang tepat didepan Kay kemudian merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan tubuh cewek aneh itu.

"Terlalu banyak berfikir tentang hal yang nggak masuk akal dan berhenti kepo'in hidup orang" lanjutnya sambil menyentil dahi Kay yang tidak tertutup poni.

Kay seketika mengaduh karna jari panjang cowok itu menyentil  dahinya dengan kejam,Kay terus mengusap dahinya yang mungkin telah memerah sedangkan Aron berjalan dengan langkah tegap menjauh dari cewek aneh itu.Tapi sebelum Aron berjalan semakin menjauh,lengannya digenggam sebuah tangan dengan jari-jari ramping.

"Tunggu dulu,gue mau ngomong sesuatu sama lo" ucap Kay sedangkan Aron melirik lengannya yang digenggam oleh Kay dan seketika Kay sadar kemana mata cowok itu mengarah.

"Ma..maaf,gue mau.." ucap Kay gugup sedangkan cowok itu menunggu Kay melanjutkan omongannya.

"Lo mau ngomong apa,kalau nggak penting gue pergi" ucapnya dingin.

"Gue..mau ngajak lo ke bazar kuliner nanti malam" cicitnya sedangkan Aron hanya mengangkat alisnya bingung.

"Lo mau apa? kalau ngomong tuh yang bener jangan kayak tikus kejepit"ucap Aron pedas dan masih dengan wajah tenangnya.

"Gue mau ngajak lo ke bazar nanti malam"ucap Kay dengan mata terpejam dan suara yang sangat jelas sedangkan Aron hanya tersenyum tipis melihat cewek aneh didepannya ini seperti takut pada orangtuanya yang tidak mengizinkannya keluar malam.

"Kau mengajakku apa?"tanya Aron dengan senyum miring tercetak diwajah blasteran.

"Kencan"jawab Kay reflek dan dengan segera Kay menutup mulutnya tanpa sadar padahal dia hanya membatin tapi malah mulutnya ini tidak bisa direm dan kenapa juga nih cowok nggak pakai lo-gue lagi.

"Kencan?"tanya Aron tetap dengan senyum miring.

"Serah lo,mau terima atau nggak ajakan gue ke bazar nanti malam"ucap Kay kemudian berjalan cepat karena saking malunya dengan apa yang dia katakan tadi.

Tapi tangannya ditahan oleh seseorang dan sebuah bisikan tepat ditelinganya membuat hati Kay seketika berdebar-debar.




Hohohoho...
Gimana yang ini kurang panjang?.
Makin kesini,Aron makin buat meleleh deh.Aduh misalnya nih Aron beneran ada di dunia nyata author udah author karungin dah,dingin-dingin tapi ngangenin yakan?
Sampai jumpa dichapter berikutnya!!!

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang