🔸Arka:Bab 27🔸

979 55 1
                                    

Hohohoho
Ada yang kangen dengan mereka dan maaf saya lama nggak up.
Langsung aja silahkan dibaca ya reader😁😁.

Happy reading!!!



Kay masih saja terdiam dengan segala pemikirannya tentang orang itu.

"Apa dia sudah menemukan persembunyianku selama ini"gumamnya dengan pandangan menerawang jauh.

Tiba-tiba suara ketukan pintu mengejutkannya dan dengan pelan dia berjalan kearah pintu yang tampak diketuk oleh seseorang diluar sana.

"Selamat malam,ada paket atas nama Kayla" ucap seorang kurir dan langsung membuat Kay menarik nafas lega karena hal buruk yang selama ini dia fikirkan tidak terjadi.

"Ya dengan saya sendiri" jawab Kay dan pria itu menyerahkan kotak berwarna merah itu kepada Kay dan meminta tanda tangan sebagai bukti penerimaan bahwa paket telah sampai tunjuan.

"Terimakasih,mas" ucap Kay dan berlalu masuk kedalam rumah kemudian meletakan kotak itu dimeja ruang tamu.

"Kok gue jadi parno lihat nih kotak ya" gumam Kay dengan pandangan menyelidik pada kotak berukuran sedang itu.

"Nanti aja gue bukanya"gumamnya kemudian dan berlalu menuju dapur untuk membuat makanan untuk mengisi perutnya yang mulai berbunyi.

Kay masih saja memikirkan apa yang dibicarakan Yana tadi benar adanya dan dia sekarang mungkin sudah mencarinya disini.

"Nggak,Kay lo jangan takut sama tuh orang dan lo bukan Kay yang dulu lagi" gumamnya sambil meyakinkan dirinya agar jangan takut akan orang itu.Setelah berkutat di dapur,dia kembali menuju ruang tamu tempat beradanya kotak misterius itu.

"Apa gue buka aja ya" gumamnya lagi dan dengan perasaan yang setengah kepo dan setengah takut,Kay akhirnya membuka kotak tersebut.

"Astaga!" pekiknya lagi.

.....

Aron menikmati kesendiriannya di balkon kamarnya dengan earphone yang selalu setia terpasang ditelinganya,dia kembali memikirkan tentang perkataan yang tak sengaja dia dengar dari cewek aneh dan juga kedua temannya bahwa dia hanya dijadikan mainan untuk ketiga cewek itu dan dia mendengar bahwa cewek aneh berusaha meluluhkannya agar uangnya tidak diambil oleh kedua temannya sungguh semua wanita sama saja.Tiba-tiba suara pintu digeser terdengar ditelinganya.

"Seperti biasa lo selalu menyendiri disini"celetuk sebuah suara dan tanpa dia melihatnya,Aron sudah tau siapa yang bersuara.

"Lo nggak pernah sekali aja nggak ganggu gue ya" ucapnya tanpa melihat kearah kembaran laknatnya itu.

"Ada masalah?"tanya Arion yang berada disampingnya dan juga sama menatap kearah taburan bintang yang berkelap-kelip.

"Nggak ada" jawabnya tenang sehingga pandangan Arion yang sejak tadi memandang langit mengalihkan kearah adiknya itu.

"Gue tau ada yang lo pikirin,cerita aja sama gue.Mungkin gue bisa membantu adik kesayangan gue ini"ucap Aron dengan senyum lembutnya.

"Jijik gue"ucap Aron ketus.

Aron memang sangat susah menyembunyikan segala masalah dari sang kembarannya ini.Kata kebanyakan orang,kembar itu satu hati tapi tidak dengan raga kalau salah satu dari mereka mempunyai masalah maka yang lain tau apa yang dirasakan oleh yang lain yah memang kembar itu ada enaknya ada enggaknya.Yang nggak enaknya itu nggak bisa ngomong bohong harus jujur terus karna kalau bohong pasti ketahuan.

"Cewek aneh ternyata sama kayak yang lain juga"katanya kembali menatap langit sedangkan Arion mengerutkan alisnya bingung.

"Maksud" ucap Arion bingung dengan apa yang dikatakan adiknya itu.

"Yah kayak gitu aja" ucap Aron tenang.

"Aneh lo"ucap Arion melihat adiknya masih dengan pandangan bingung.

"Lo lebih aneh" balas Aron.

"Lo gila"balas Arion.

"Lo sarap" balas Aron tak mau kalah.

"Lo itu es balok dan kembali sana ke Kutub Utara ketemu temen lo" ucap Arion dengan pandangan tajam sedangkan Aron menatap tenang.Tiba-tiba senyum terbit diwajah keduanya.

"Sini-sini Alon mau peluk" ucap Arion sambil merentangkan tanganya seakan ingin memeluk kembarannya itu.

"Jauh-jauh sono lo dan jangan sebut nama itu lagi"kata Aron dingin.

"Ah..Alon malah cini Alion peluk" ucap Arion dengan suara anak-anak yang dibuat-buat.

"Dasar lo kembaran laknat" umpat Aron kemudian masuk kedalam kamarnya sedangkan Arion hanya tertawa melihat adiknya yang malu-malu kucing.

.....

Kay masih membeku saat melihat empat tangkai mawah hitam didalam kotak itu dan yang membuatnya kaget adalah kelopak mawah hitam itu ada bercak darah entah itu darah apa,Kay benar-benar tidak peduli.Kay mengambil sebuah kertas yang tadi berada samping mawar hitam itu.

"Sialan amat yang usil kek gini" gerutunya sambil membuka kertas itu dan saat membaca isinya seketika Kay menegang dengan muka piasnya.

"Nggak..nggak mungkin dia nemuin gue secepat ini nggak.." gumamnya saat membaca surat itu dan matanya kembali memastikan apa yang tertulis disana salah.

Hallo my dear,kau pasti merindukanku bukan.Aku juga sangat merindukanmu,aku merindukan bibirmu,wajahmu dan memelukmu saat tidur.Tapi kita pasti akan bertemu lagi dan aku akan membawamu kembali bersamaku mungkin mengikatmu adalah hal yang aku pikirkan saat ini jadi bersenang-senanglah sayang sebelum aku menyeretmu kembali.

"Nggak mungkin dia tau persembunyianku" gumamnya sambil melempar surat dan kotak berisi mawah kesembarang arah.

"Hiks..hiks..aku nggak mau,tolong aku..hiks..kak Denzel tolong..hiks." gumam Kay dengan tubuh meringkuk dengan kepala dilututnya.

......

Sebuah ruangan dengan penerangan yang minim tampak sebuah siluet seorang pria,dia duduk dikursi kerja dengan pandangan lurus kearah tembok yang tertempel banyak sekali foto seorang gadis kecil tersenyum kearah kamera sampai gadis itu remaja.

"Selama ini aku selalu mencarimu sayang dan ternyata kau sangat dekat denganku" ucapnya dengan mata masih fokus kearah foto-foto itu.

"Tunggu aku sayang dan kita akan bersama lagi seperti dulu" lanjutnya kemudian berdiri dari kursinya dan berjalan menuju pintu meninggalkan ruangan yang penuh dengan foto seorang gadis kecil.





M

ohon maaf pendek gaes dan saya janji kapan-kapan akan membuat yang lebih panjang dari ini.Vito and comment sampai jumpa dichapter berikutnya!!!

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang