🔸Arka:Bab 14🔸

1.1K 52 0
                                    

Hai reader!!!
Bertemu lagi bersama saya dan juga tokoh Arka yang kece-kece pastinya.Hehehe..
Yaudah kalian pasti tidak sabar bertemu dengan cowok tembok,langsung cus...baca ya.





Happy reading!!!!








Aron berjalan tanpa memperdulikan sekitar tepatnya para siswi yang memandangnya memuja dan hal itulah yang paling tidak dia suka,menjadi pusat perhatian.

"Ron !!" panggil seseorang dan dia selalu tahu siapa orang itu,sehingga Aron berbalik dengan salah satu alis terangkat seakan bertanya lewat gerakan.

"Lo dicari kepala sekolah"

"Gue pergi dulu,lo cari Leon nggak tau dia ngilang kemana tadi chris" kata Aron dan berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Jujur Aron malas berurusan dengan wanita paruhbaya itu karena wanita parurbaya itu melihatnya dengan tatapan genit begitupula dengan siswa-siswa tampan di SMA Galaksi ini pasti malas berurusan dengan kepsek genit,udah tua masih aja godain kira dia wajahnya masih semulus dulu.Apa harus Aron merubah ruang kepsek itu penuh dengan cermin supaya sadar,batin Aron kesal walaupun wajahnya masih datar.

.........

Sejak pembullyan oleh minyak curah bersama antek-antek cabe lambe,Kay menyumpah serapah mereka dengan umpatan yang dia ketahui begitupula dengan cowok tembok yang selalu dia doakan cipokan sama saudaranya yaitu tembok sekolah yang sama datarnya dengan cowok itu.

"Dasar minyak curah,rambut gue jadi rusak gara-gara antek-antek cabe turahnya" dumel Kay sambil memperbaiki rambutnya didepan kaca wastafel di toilet.

Setelah merasa rapi,Kay keluar dari sana dengan wajah ditekuk dan untunglah hari ini guru sedang rapat.Kay menuju cafetaria sekolah yang berada dilantai dua karena dia sangat malas bertemu dengan para sahabatnya mungkin akan memberondongnya dengan berbagai pertanyaan mulai dari siapa yang mengantarnya,kenapa muka ditekuk dan sebagainya bisa keluar dari mulut lemes para sahabatnya itu.

"Bu,saya pesan bakso sama jus jeruk ya" kata Kay pada salah satu stand penjual yang berada di cafetaria tersebut dan berjalan mencari tempat duduk yang masih kosong.

Kay duduk paling pojok dekat dengan jendela kaca dan disampingnya banyak tanaman hijau.Tak lama makanannya datang dan dengan santai Kay memasukan satu pentol kedalam mulutnya tapi tiba-tiba sebuah bola melayang kearahnya.

Bhuk!!

Kay langsung tersedak pentol yang tadi dia masukan kedalam mulutnya dan dengan segera meminum jus jeruknya.

"Anjir!! sialan amat yang lempar bola nih!" pekik Kay marah sambil memegang sebuah bola basket ditangan kanannya dan mengedarkan pandangannya mencari siapa biang kerok yang melempar bola basket tersebut.

Seketika matanya tertuju pada gerombolan cowok dua diantara mereka memakai baju basket yang terlihat sedang cekikikan dan adapula yang tertawa dan Kay langsung tau siapa yang melempar bola tersebut.

"Woy lo ya yang ngelempar nih bola!!"teriak Kay kesal dan berjalan kearah gerombolan itu,bersyukurlah cafetaria lantai dua ini lumayan sepi karena kebanyakkan siswa siswi memilih berada dilantai satu yang terlihat lebih adem karena banyak pohon rindang.

"Hahahaha..." tawa para cowok itu semakin pecah melihat Kay yang sekarang berdiri tepat didepan meja mereka.

"Gila,lo bener-bener gila masa adik kelas lo lempar ama bola Yon" kata salah satu dari mereka yang memakai elementer silver masih dengan tawanya.

"Gue nggak sengaja deh,maaf ya beneran nggak sengaja" kata cowok dengan kaos basket dan rambut yang tampak berantakan menghadap Kay dengan muka memelas.

"Lo itu punya mata nggak sih,main bola tuh dilapangan bukannya di kantin" kata Kay marah.

"Ya ampun nih cewek,mau jadi pacar gue nggak" katanya dengan senyum centilnya sehingga membuat Kay minder seketika,memang Kay tadi mengagumi wajah cowok bule didepannya ini tapi melihat sikapnya tadi pesona cowok itu hilang seketika.

"Dasar buaya darat,masih aja cari mangsa dan jangan ganggu adik kelas lagi singa"sahut salah satu cowok berelementer silver sama seperti cowok pertama.

"Nama gue Leon bukan singa!!" kata cowok bernama Leon itu dengan tangan menggebrak meja sehingga makanan yang berada diatas  meja itu bergetar.

Kay seketika membelalak melihat cowok berkacamata yang tampak memegang buku novel dan juga melihat kearahnya.

"Cowok tembok!!" pekik Kay saat melihat wajah cowok itu dan cowok itu hanya menaikan alis bingung.

Kapan nih cowok ganti baju,cepet amat dah batin Kay bingung melihat penampilan cowok tembok didepannya ini begitupula dengan cowok itu yang menatap Kay dengan pandangan pasien RSJ kabur,pikir cowok itu karena penampilan Kay yang lumayan berantakan.Baju kucel,rambut kayak orang stres karena main jambakan dengan minyak turah.




Sampai sini dulu ya..
Menurut kalian para pembaca,seru nggak nih cerita dan saya akui bahwa Arka ini gaje.Yah gimana lagi,saya masih amatir kalau soal ini.Seperti biasa saya minta vito and comment,sampai jumpa dibab selanjutnya!!!🙋🙋🙋😘

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang