🔸Arka:Bab 34🔸

919 64 13
                                    

Hallo reader yang lagi mager!!
Canda mah,langsung saja dibaca ya gaes!!!

Happy reading!!!!!




"Keluar" usir Aron lagi sambil menyeret Arion dan juga para sepupu kaparatnya.

"Kay,ini tiket nonton konser G-Fox dan ini khusus buat kamu jadi jangan lupa datang ya" ucap Ren sambil berlalu dari kamar itu sedangkan Kay hanya memandang dua tiket ditangannya lalu tersenyum senang.

"Lebih tampan dilihat langsung daripada dilihat di televisi maupun sosmed,anjir meleleh gue!!" batin Kay senang karna bisa kenal salah satu member G-Fox.

......

"Kau seperti orang yang sarafnya telah putus" celetukan menyakitkan itu berasal dari pintu masuk sehingga Kay otomatis menatap tajam cowok yang tampak bersandar dengan mata menatap tajam Kay.

"Lo ngatain gue gila ha!!" ucap Kay kesal sambil menaikan nada bicaranya.

"Aduh" ringisnya yang tidak sadar kaki kanannya diperban.

"Cih..ceroboh" ucap Aron sambil berjalan kembali masuk kedalam kamar itu.

"Ngapain lo masuk lagi,nafsu apa gimana lo?" tanya Kay dengan mata melotot galak dan langsung mendapat sentilan dari Aron.

"Lo makin kesini makin miring aja tuh otak" ucap Aron dengan mulut yang ingin Kay sumpal cabai satu trek,dia ingin melihat pedesan cabai atau mulut Aron.

"Lo bisa nggak sama cewek itu manis?" tanyanya sambil melihat apa yang dilakukan oleh cowok itu.

"Lo terlalu banyak mengkhayal hal-hal yang diluar nalar manusia" balasnya sambil menarik selimut untuk Kay dan menyalakan lampu tidur yang terletak diatas meja samping tempat tidur.

"Kampret lo cobok" umpat Kay dengan suara pelan dan itu masih bisa didengar oleh Aron tapi dia tidak mau menanggapi gumaman itu dan berjalan kearah pintu.

"Selamat malam"ucap Aron sambil mematikan lampu utama dan berjalan keluar dari kamar itu sedangkan Kay hanya bengong apa yang telah dilakukan cobok tadi sangat romantis memang benar mulut cowok itu seperti mercon tapi apa yang dilakukannya tadi adalah hal yang romantis.

"Kenapa kau sangat susah dibaca Aron" gumamnya sambil menutup matanya karna matanya telah berat oleh rasa kantuk.

....

Aron berjalan menuruni tangga dan mendapati bahwa kakak kembarnya dan sepupunya berkumpul disana.

"Kalian tidak tidur?" tanyanya saat sudah sampai didepan mereka dan secara otomatis ketiga cowok itu menoleh.

"Hem..kami belum mengantuk" jawab Edward dan diangguki oleh yang lain.

"Mau main billiard?"tanya Arion pada mereka dan langsung diangguki oleh ketiga cowok itu.

"Baiklah,ayo" lanjutnya sambil berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ruang bermain diikuti oleh Aron dan kedua sepupunya itu.

....

Mereka sedang fokus memasukan bola-bola berangka kedalam lubang di keempat sudut meja billiard tersebut.

"Jadi siapa gadis itu Aron,aku benar-benar penasaran" ucap Oliver lagi sambil mengeker bola agar bisa masuk.

"Hanya seseorang" ucap Aron tenang sambil memperhatikan stik belliardnya.

"Seseorang?" tanya Edward dengan senyum miringnya.

"Apa seseorang yang sangat berharga hingga kau seperti menjelma jadi sosok yang hangat dan aku bisa melihat samar-samar dimatamu ada rasa khawatir"ucap Edward yang sekarang telah memperhatikan Aron sepenuhnya sedangkan Aron hanya diam tanpa mau menyela omongan Edward dan yang lainnya.

"Diam berarti iya" lanjutnya dengan senyuman yang semakin lebar saat dua bola masuk.

......

Kay belum bisa tidur dan dia tadi hanya pura-pura saja agar Aron keluar dari kamar karna saat Aron berada didekatnya jantungnya seperti mau lepas dari tempatnya.

Tiba-tiba ponsepnya berdering sehingga fokus Kay kembali ke dunia nyatanya dan dengan segera dia mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo,siapa ya?"tanyanya saat hanya menemukan nomor tak dikenal dan dia berfikir mungkin Yana karna selama ini sahabatnya itu selalu mengganti-ganti nomornya entah untuk apa.

" my love,kau merindukanku?"

Seketika Kay membatu saat mendengar suara tak asing lagi untuknya bahkan dia tidak ingin lagi bertemu dengan orang ini.

"Si..siapa kau?" tanyanya padahal dalam hati dia berusaha tetap tenang padahal tangannya bergetar.

"Kau benar-benar lupa padaku,baiklah mungkin aku akan membuat sesuatu agar kamu bisa mengingatku love"

"Saya benar-benar tidak mengenal anda kalau anda seperti ini lagi pada saya akan saya laporkan pada polisi" ucap Kay berusaha tidak takut sedangkan orang disebrang sana hanya terkekeh kecil dan hal itu membuat Kay semakin takut.

"Bersenang-senanglah dulu love sebelum aku membawamu lagi dan aku tidak akan melepaskanmu kali ini"

Dengan Kay segera memutuskan sambungan teleponnya dan dia menangis tanpa suara.

"Mom,Kay takut hiks..hiks" ucapnya disela tangisnya dan tiba-tiba suara pintu kamarnya dibuka,tampaklah seorang cowok dengan wajah khawatirnya dan segera mendekati Kay sedangkan Kay merasakan pelukan hangat dari cowok itu.

"Aron gue takut hiks..hiks.." ucapnya sedangkan Aron hanya diam dan dia berusaha menenangkan Kay dengan menenggelamkan wajah cewek itu kedada bidangnya.

"Kau akan aman selama aku masih ada disisimu dan aku akan selalu melindungimu"gumam Aron tepat ditelinga kanan Kay sedangkan Kay hanya memeluk Aron sang cowok tembok yang selalu dia hujat ataupun dia beri sumpah serapah.Kay merasakan nyamannya berada didalam pelukan cowok terkenal dingin itu entah kenapa Kay merasa seperti mendapatkan perlindungan dari Aron dan perasaan nyaman yang mulai tumbuh di dirinya.



Aduh panas panas...
Kok malah panas lihat nih Aron si es balok kayak gini ya.
Gimana yang satu ini,mon maaf kalau pendek dan vito and comment!!!
Sampai jumpa dichapter berikutnya!!🙋🙋🙋

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang