🔸Arka:Bab 16🔸

1.1K 52 0
                                    

Hallo reader!!!
Saya kembali lagi dengan para tokoh Arka pastinya,kalian pasti nggak sabar ingin melihat Aron yang selalu mengeluarkan lahar panas dan juga kata-kata pedas dari mulutnya bukan.Kalau gitu langsung saja dibaca ya reader!

Happy reading!!!

Kay sejak tadi diberondong pertanyaan oleh kedua sahabatnya itu.

"Lo kenapa sih,Kay?" tanya Yana untuk yang kelima kalinya sedangkan Sindy memandang Kay dengan tatapan kepo akut.

''Gue nggak kenapa-napa,lo berdua lebay banget deh"jawab Kay mulai kesal dengan kedua sahabatnya.

"Bila lo nggak kenapa-napa,tapi pipi lo tadi merah Kay"kata Sindy yang mulai nimbrung.

"Tau ah,pusing gue sama kalian"kata Kay sambil mempercepat langkahnya sedangkan Yana dan Sindy hanya memandang Kay dengan tanda tanya besar dikepala mereka.

"Kay makin kesini makin aneh,Yan"kata Sindy melihat punggung Kay yang makin menjauh.

"Pms mungkin tuh anak" jawab Yana dan hanya dibalas anggukan dari Sindy.

"Mungkin"jawab Sindy seadanya.

"Semoga nggak gila tuh anak" gumam Yana yang langsung dapat tatapan tajam dari Sindy.

"Apa?"

"Lo secara nggak langsung doa'in sahabat lo jadi gila" pekik Sindy dan berlalu meninggalkan Yana yang masih bengong dengan keadaan yang tercipta.

"Susah hadapin dua cewek pms sekaligus" gumam Yana sambil mengejar Sindy yang semakin menjauh.

.......

Jam akhir pelajaran telah berbunyi dan para siswa segera bergegas pulang ke rumah masing-masing,begitu pula dengan Kay yang sejak tadi menunggu ojol pesanannya.

"Hadeh..nyesel gue nggak ikut Sindy tadi" gumamnya sambil memandang langit yang tampaknya akan hujan.

"Mana nih ojol,nggak kelihatan"gerutunya sambil mendudukan diri di halte bus tepat berada didepan SMA Galaksi.Tiba-tiba hujan mengguyur bumi dengan derasnya.

"Aduh malah ujan lagi,gimana gue pulang.Nih ojol nggak datang-datang lagi" gerutunya saat bajunya basah karna terkena hujan.

Kay yang sudah kedinginan dan sekolah mulai sepi karena para siswa sudah pulang.Tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat didepannya,kaca mobil yang berwarna hitam membuat Kay berfikir yang tidak-tidak.

Mama,kay mau diculik.Mana nggak bisa beladiri lagi,siapapun tolong Kay!!

Kay menutup matanya rapat-rapat saat pintu mobil berwarna hitam itu terbuka.

"Ngapain lo tutup mata" kata sebuah suara yang sangat Kay kenal dingin dan datar.Kay segera membuka matanya dan cowok yang sejak tadi membuat dia malu ada dihadapannya dengan jarak yang lumayan dekat sehingga Kay mundur beberapa langkah.

"Ngapain lo disini cowok tembok?" tanyanya balik sedangkan Aron hanya memandang datar Kay yang sering disebutnya cewek aneh.

"Oh..jangan-jangan dugaan gue benar,lo itu penguntit" cerocos Kay lagi sedangkan Aron masih diam.

"Nggak ada kerjaan gue ikutin lo,wajah buruk rupa gitu dibanggain" kata Aron pedas seperti biasanya.Perkataan Aron langsung menyusuk kedalam ulu hatinya,apa katanya tadi buruk rupa?.

"Masuk" lanjutnya sedangkan Kay masih menalar kata yang keluar dari bibir tipis cowok itu.

"Hah"

"Selain aneh,pede,lo juga punya gangguan pendengaran ya" imbuh Aron pedas dan tanpa aba-aba Aron menarik tangan Kay yang masih terpaku ditempat.

"Eh..eh..eh tunggu" kata Kay saat tangannya ditarik dengan kasar oleh cowok itu.

"Masuk" perintahnya dan dengan pasrah masuk kedalam mobil mewah berwarna hitam itu.Setelah dipastikan Kay masuk kedalam,Aron segera menyusul.

"Aduh,tapi gue udah pesen ojol" kata Kay berusaha untuk tidak ikut dengan cowok tembok itu.

"Batalin" jawab Aron singkat kemudian menjalankan mobilnya menembus hujan.

Selama perjalanan hanya ada keheningan,Aron yang fokus mengemudi sedangkan Kay yang fokus menghangatkan diri.

"Cih.." suara decihan itu membuat Kay menengok kearah orang yang sejak tadi diam bagai patung.

"Pakai nih" kata Aron acuh sambil melempar jaketnya kearah Kay.

Kay memperhatikan hoodie hitam itu tanpa memakainya.

"Lo ternyata perhatian juga sama cewek ya.Gue pikir lo hanya bisa keluarin bom atom aja dari mulut lo" kata Kay dan langsung mendapat lirikan tajam dari Aron.

"Jangan geer jadi cewek,baju lo itu tembus pandang dan untuk menutupi badan kerangka lo itu gue minjemin hoodie gue" sanggah Aron dan kembali mengeluarkan ucapan pedasnya sedangkan Kay kembali menyumpah serapahi Aron didalam hati.

"Dimana?" tanya cowok itu memecah keheningan,Kay bingung dengan cowok yang berada disebelahnya ini.

"Apa?" tanya Kay balik.

"Rumah lo dimana?"ulang Aron akhirnya dengan jelas.

"Perumahan Dandelion nomor 38"jawab Kay sedangkan Aron hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.Setelah mengatakan itu,keheningan kembali menyapa mereka sampai mobil yang dikemudikan oleh Aron berhenti disebuah rumah yang tampak minimalis tapi sangat rapi.

"Makasih,udah anterin gue pulang"kata Kay dengan tulus menucapkan terimakasih.

"Hem.." dehem Aron kemudian menjalankan mobil hitam kesayangannya meninggalkan perkarangan rumah milik Kay.

"Jawaban macam apa itu,lama-lama tuh cowok jadi tembok beneran yang bisa mantulin suara atau nggak robot rusak" gerutu Kay dengan sumpah-serapah yang dia tahu.




Gimana reader!!
Seru atau gaje,kalau gaje mohon dimaafkan karena saya masih belajar.
Seperti biasa saya minta vito and comment pada kalian semua.
Sampai jumpa dichapter berikutnya!!!

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang