🔸Arka:Bab 41🔸

636 35 0
                                    

Maaf atas ketidak nyamanan kalian entah kenapa wattpad aku sering eror dan aku kembali unpublis agar kalian bisa membaca kepingan hilang ini,okok langsung saja dibaca ya gaes!!

Happy reading!!!

Keduanya masih saja mengagumi senyum Christian sebelum suara histeris terdengar.

"Jangan mendekat!!" pekik Kay sehingga mengagetkan mereka semua yang melihat Kay seperti kerasukan.

"Ada apa ini"ucap Leon bingung dan melangkahkan kakinya masuk dan Kay semakin histeris.

"Jangan mendekat!! hiks..hisk.. jangan lakukan..hiks..jangan..hiks" ucap Kay dengan air mata yang sudah mengalir.

"Lah mewek Chris,aduh gimana ini!" ucap Leon panik sambil menggoyang tubuh Christian yang masih menatap tajam kearah gadis itu.

"Hubungi Aron"ucap Christian membuat Leon mengangkat alis bingung,masalahnya nih manusia batu sebelas duabelas dengan Aron memerintahnya untuk menghubungi Aron,dia kira Leon ini babu alias kacungnya.Muka berkharisma dan tampan ngalahin boyband asal gingseng ini disebut babu alias kacung sungguh penghinaan yang hakiki.

"Dan kita keluar dulu" lanjutnya dan tanpa aba-aba keluar dari ruangan itu sedangkan kedua sahabat Kay berusaha menenangkan Kay yang tampak melihat kesegala arah.

"Eh..dodol,tuh anak orang mewek.M eme w ewe k,MEWEK,bukannya nenangin orang yang lagi nangis kejer hati nurani gue nggak bisa liat cewek ngeluarin air mata setetes pun anju" omel Leon masih diseret Christian.

"Kalau lo nggak bisa liat cewek nangis,lah yang selama ini lo lakuin sama semua cewek di sekolah apa buaya" balas Christian pedas.

"Bangke" umpat Leon dan langsung terdiam karna apa yang diucapkan oleh mata sipit ini memang benar.

Christian bersandar di tembok seperti seorang model yang sedang sesi foto sedangkan Leon mengutak-atik ponselnya kemudian menghubungi orang yang sangat mirip dengan orang yang bersandar bak model.

"Aron" ucap Leon saat dering ketiga.

"Itu..." ucapan Leon terputus saat dia mendengar suara teriakan kesakitan disusul oleh gelak tawa dan hal itu membuat Leon merinding disco.

"Lo...lagi dimana?" tanya Leon ragu sekaligus penasaran dengan orang disebrang sana dan kembali terdengar suara teriakan kesakitan.

"Bukan urusan lo,jadi apa?" ucap Aron dengan nada bicara seperti biasa.

"Ok,terserah gue apa atuh dihidup lo cuma sebuah upil yang nggak sengaja nyangkut" ucap Leon kesal dan kembali ketopik utama.

"Gue cuma mau nanya,cewek lo kenapa kok kayak orang parnoan gitu sih.Gue berasa jadi germo,bangke"lanjutnya disertai umpatan.

"Oh...gue kesana sekarang"ucap Aron dan memutuskan sambungan tapi Leon sempat mendengar sekilas bahwa ada suara Arion disana.Nih upin ipin lagi dimana kok gue jadi kepo ya batinnya penasaran dan samar-samar Leon mendengar lantunan lagu menakutkan,dia sangat tahu lagu itu yaitu Lullaby the cure sampai suara Christian mengagetkannya.

"Udah dan Aron otw bus way mau kesini jadi bisa nggak lo jangan pose-pose kayak model papan bawah gitu" ucap Leon kesal karna Christian dengan santai memainkan ponselnya tanpa melihat para kaum hawa yang menatap cowok itu kagum,kapan lagi liat oppa secara langsung batin mereka.

"Iri bilang aja singa,nggak usah kayak orang yang selalu tebar pesona plus tebar janji manis" ucap Christian santai.

"Idih siapa yang iri sama situ" ucap Leon kemudian mendudukan diri di kursi panjang yang berada didepan ruangan itu.

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang